Rumah Sakit Imanuel

Dokter Pieri Kumaladewi Ungkap Penyebab, Gejala dan Pencegahan Kanker Serviks pada Wanita

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kanker serviks atau yang dikenal juga sebagai kanker leher rahim merupakan penyakit keganasan yang berasal dari serviks atau yang disebut leher rahim. Kanker serviks ini banyak dijumpai pada wanita di seluruh dunia. Kasus baru kanker serviks ini banyak dijumpai di Asia.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kanker serviks atau yang dikenal juga sebagai kanker leher rahim merupakan penyakit keganasan, yang berasal dari serviks atau yang disebut leher rahim.

Kanker serviks ini banyak dijumpai pada wanita di seluruh dunia.

 Kasus baru kanker serviks ini banyak dijumpai di Asia. Sekitar 47% perempuan di Asia terinfeksi dengan angka kematian yang tinggi, yaitu sekitar 50% (Globocan, 2018).

 Di Indonesia sendiri, kasus kematian karena kanker servik juga masih tinggi. Kanker serviks terjadi akibat pembentukan sel-sel di leher rahim (bagian serviks) secara abnormal yang terus berkembang hingga tidak terkendali.

 Sel-sel abnormal tersebut dapat berkembang dengan sangat cepat hingga mengakibatkan tumbuhnya tumor ganas pada bagian serviks atau leher rahim wanita.

 Penyebab utama dari penyakit ini adalah virus HPV (Human Papilloma Virus). Tetapi bisa juga disebabkan oleh aktivitas seksual pada usia muda, berhubungan seksual dengan multipartner, merokok, pemakaian pil KB, penyakit menular seksual maupun infeksi yang terjadi pada kemaluan serta gangguan imunitas.

 Gejala paling umum yang muncul bila seorang wanita terkena kanker serviks invasif adalah perdarahan saat berhubungan intim dan keputihan.

 Pada stadium lanjut, gejala dapat berkembang menjadi nyeri pinggang atau nyeri pada perut bagian bawah. Gejala lanjutan bisa terjadi sesuai dengan infiltrasi atau masuknya tumor ke organ yang terkena, misalnya: fistula vesikovaginal, fistula rektovaginal, edema tungkai.

 Selama ini, tingkat kematian akibat kanker serviks cukup tinggi. Hal ini karena banyaknya wanita yang tidak melakukan deteksi dini, sehingga baru tahu dirinya terkena kanker serviks saat memasuki stadium lanjut atau bahkan saat sudah menyebar.

 Padahal, jika ditemukan lebih cepat, peluang keberhasilan atas pengobatan untuk kanker serviks akan jauh lebih besar. Itu sebabnya penting bagi kita untuk melakukan pemeriksaan rutin kanker serviks tentunya dengan berkonsultasi ke dokter kandungan.

 Berbagai pemeriksaan rutin yang dapat dilakukan yaitu: 1. Papsmear (konvensional atau liquid-base cytology /LBC ) 2. Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) 3. Inspeksi Visual Lugoliodin (VILI) 4. Test DNA HPV (genotyping / hybrid capture). Untuk pencegahan dapat dilakukan dengan vaksinasi HPV.

 Deteksi dini bisa dilakukan di Rumah Sakit Imanuel Way Halim. Sejak 7 tahun yang lalu, RS Imanuel Way Halim sudah memiliki pemeriksaan pap smear.

 Bukan dengan metode konventional saja, tetapi juga telah tersedia metode canggih dengan thin prep, yaitu metode pemeriksaan berbasis cairan yang lebih akurat.

 Pemeriksaan pap smear di RS Imanuel Way Halim dapat dilakukan melalui dokter kandungan maupun bidan di KIA (Klinik Ibu dan Anak), atau bisa melalui pengambilan paket pemeriksaan di Medical Check Up RS Imanuel Way Halim. Selain itu, RS Imanuel Way Halim juga sudah menyediakan vaksin HPV sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit kanker serviks.

 Sebagai langkah pencegahan penularan penyakit Covid-19, maka RS Imanuel Way Halim telah menerapkan :

1.   Prosedur tetap dalam penanganan Covid-19, antara lain penggunaan APD yang standard pada petugas kesehatan.

2. Akses masuk RS Imanuel juga diatur.Dilakukan screening atau pemeriksaan terhadap setiap orang yang masuk ke lingkungan RS. Imanuel. Screening terdiri dari pemeriksaan suhu badan dan ditanya tujuannya akan kemana. Jika ada keluhan demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, kecurigaan terhadap terinfeksi Covid-19, ODP atau PDP bapak/ ibu/ saudara akan diarahkan ke Klinik ISPA (Klinik Infeksi Saluran Pernafasan Atas).

 3. Jika tidak ada keluhan demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan dan ingin berobat periksa ke dokter , bapak/ ibu/ saudara/i diijinkan masuk ke klinik yang dikehendaki.

4. RS Imanuel Way Halim juga memisahkan klinik, antara klinik biasa dengan klinik untuk pasien dengan kecurigaan Covid-19, ODP atau PDP dengan infeksi saluran nafas atas (ISPA). Di Instalasi Gawat Gawat Darurat (IGD) juga dilakukan screening yang sama.

Jadi, jangan takut untuk memeriksakan diri ke RS Imanuel karena tempat pemeriksaan untuk yang dicurigai terinfeksi Covid-19 dan pasien biasa dilakukan pada tempat yang berbeda.

Jika pasien tetap takut datang ke RS Imanuel Way Halim, telah disediakan fasilitas layanan khusus untuk konsultasi kesehatan secara online. Yaitu dengan menggunakan layanan fasilitas IMONA (Imanuel On Air).

 Untuk fasilitas Online ini, pasien bisa menghubungi nomor WA 0811-794-5500 di hari Senin - Sabtu, jam 08.00- 13.00. Jadi untuk yang takut ke RS, bisa menghubungi nomor WA tersebut agar bisa mendapatkan layanan on air/ online.

 Didalam pelayanan yang disebut IMONA ini, bisa tanya jawab :

a. Seputar Covid-19 b. Pelayanan RS. Imanuel dimasa pandemic Covid-19

c. Seputar kesehatan

d. Membantu mengurus pengulanagn obat

e. Verifikasi pembayaran dari rumah

f. Membantu kirim obat dan lain-lain.

g. Sangat membantu untuk pasien yang biasa kontrol dan mendapat obat rutin, seperti hipertensi, diabetes , epilepsi, TBC.

Petugas IMONA siap membantu dalam mengkomunikasikan kepada dokter di RS Imanuel Way Halim dan membantu mengirimkan obat langsung ke rumah dengan persetujuan dokter. Untuk informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi IMONA di nomor WA: 0811-794-55-00.(*)

Berita Terkini