TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ruben Onsu selalu membawa tukang masak sendiri alias koki saat jajan di warung makan gara-gara trauma.
Ruben Onsu menceritakan, jika dirinya ingin makan mi di warung pinggir jalan maka ia akan meminta tukang masaknya yang memasak mi di warung tersebut.
Hal itu terungkap saat Ruben Onsu berbincang dengan pelawak Eko Patrio.
"Lu kan sering bawa minum sendiri? Lu paranoid sama makanan minuman? Takut diapain?" tanya Eko Patrio yang mengetahui sikap paranoid Ruben Onsu.
"Banyak deh yang nakutin di pikiran gue. Jadi kalau gue mau makan mi di warung pinggir jalan atau apapun, orang gue yang suruh ke dapur, warung mi instan, bubur kacang ijo," kata Ruben Onsu.
"Padahal itu warung orang?" kata Eko.
• Terlihat Sukses tapi Ternyata Memendam Penyakit, Ruben Onsu 7 Tahun Rutin ke Psikolog
• Ayah Lesty Kejora Tiba-tiba Hapus Foto Rizky Billar di Akun Instagramnya
"Iya, Tapi kan gue kalau datang sekompi," ungkap Ruben Onsu.
Saking takutnya pada lingkungan sekitar, Ruben Onsu bahkan menyewa pengawal yang ajudan setiap anggota keluarganya.
"Onyo mau lari di sekitaran rumah aja, ajudan harus ngintilin tuh," kara Ruben Onsu.
Rutin ke Psikolog
Di balik kesuksesannya di dunia entertainment dan bisnis yang dijalani, siapa sangka artis Ruben Onsu memendam beban besar dalam hidupnya.
Saking besar beban yang dihadapi, Ruben sampai berkali-kali merasa ingin bunuh diri.
Pernyataan mengejutkan Ruben Onsu diungkap dalam vlog YouTube pelawak Eko Patrio.
Awalnya, Eko Patrio menanyakan penyebab Ruben Onsu yang sering konsultasi ke psikolog hingga bertahun-tahun.
"Lo sebulan sekali dua bulan ke psikolog, kenapa selama ini gak pernah ngomong ke media?" tanya Eko Patrio.
"Orang masih belum ngerti mas, disangkanya gila," jawa Ruben.
• Kondisi Sakit Rizki DAcademy Diungkap Iis Dahlia: Kalian Enggak Tahu
• 3 Bulan Tinggal di Rumah Ruben Onsu, Kenta Memutuskan Pergi dan Tulis Surat
Ruben mengaku sudah konsultasi ke psikolog selama 7 tahun sejak menikah.
Tak hanya dia, Sarwendah istrinya pun punya psikolog.
"Dia sebagai teman cerita gue, teman mengambil kepusutsan. Wendah juga punya psikolog," kata Ruben.
"Lo kalau ada yang lebih berat gak cerita ke istri tapi ke psikolog, demikian juga Wendah?
"Tapi jarang sih kita, tapi gue ngomong ke bini gue, ngomong tapi intermezo doang. gue tidak mau salah langkah mengambil keputusan jadi psikolog ini yang nyaranin gue," beber Ruben.
Ruben mengaku mengalami ketakutan atau paranoid dengan sekelilingnya gara-gara keluarganya pernah mendapat ancaman pembunuhan.
"Kalau gue lihat lo punya paranoid. makanya lo punya pengawal. Paranoidnya apa?" tanya Eko.
"Keluarga gue pernah diancam dibunuh, trauma belum hilang sampai sekarang. Itu kejadian seminggu setelah ada kejadian pembunuhan keluarga di Pulomas," beber Ruben.
"Setelah itu ada pengancaman di keluarga gue, lansung paranoid tiga tahun pakai ajudan," kata Ruben.
Tak cuma soal ancaman pembunuhan, sikap paranoid Ruben juga menular sampai ke makanan dan minuman.
Jika ia ingin makan mi di warung, maka dia menyuruh orangnya yang memasak di warung tersebut.
"Banyak yang bikin takut di pikiran gue. Kalau gue mau makan mi di warung, orang gue yang gue suruh masak di dapurnya," papar Ruben.
Apalagi semenjak wabah covid, Ruben mengaku ringkat paranoidnya semakin meningkat.
"Bukan mengancam lagi, tapi lebih ke penyakit. gue itu noid banget," kata dia.
"Di rumah lo pernah marah-marah sendiri, teriak-teriak?" kata Eko.
"Gak pernah, karena gue kan memendam," jawa Ruben.
"Pernah ingin bunuh diri?" tanya Eko Patrio.
"Pernah. Gue itu capek sama diri gue sendiri karena terlalu banyak banget yang gue urusin," kata Ruben.
Menurut Ruben, keinginannya bunuh diri terjadi setahun belakangan.
Meski demikian, Ruben punya cara jitu melepas beban yang ditanggungnya.
Belanja. "Gue stres, marah, kesel, gue ke Plaza Senayan, walaupun cuma beli kolor walupun beli sepatu yang penting pulang bawa belanjaan. Seneng," imbuh Ruben.
Ternyata Ruben Onsu sudah dua kali terpikir untuk bunuh diri, dan berhasil digagalkan oleh Sarwendah dan Betrand Peto.
"Dua kali pernah. Karena ada satu hal yang susah gue ceritain, yang bikin gue (nggak jadi) tuh karena ada suara bini gue mangil 'yang gini gini gini' gitu," ucap Ruben.
"Dan yang ke dua itu karena ada Betrand. Dia kan dikit-dikit ‘ayah’. Dan suara anak itu yang bikin gue sadar (nggak jadi bunuh diri)," terangnya. (Tribunlampung.co.id)