Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Sulis Setia Markhamah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) Cabang Bandar Lampung belum mengetahui terkait persentase angka realisasi penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk karyawan swasta di Lampung.
Kepala BPJSTK Cabang Bandar Lampung Widodo mengungkapkan, pihaknya hanya bertugas untuk collecting (mengumpulkan) data peserta BPJSTK di wilayah kerjanya yang aktif hingga Juni 2020, agar menyiapkan rekening bank.
"Alurnya data kemudian kami serahkan ke BPJSTK pusat untuk divalidasi dan diserahkan ke Kementerian Tenaga Kerja," ungkap Widodo saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id melalui sambungan telepon, Kamis (8/10/2020).
Selanjutnya, mengenai jumlah data valid yang telah dikirim ke pusat, berdasarkan data terbaru di BPJSTK Cabang Bandar Lampung, ada sebanyak 107.566 peserta yang berasal dari Bandar Lampung, Metro, Lampung Timur, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, dan Lampung Selatan.
"Harapan kami semuanya sudah masuk, kan ada 5 tahap pencairan ya."
"Kalau ditanya (realisasi yang sudah menerima subsidi gaji) saya juga tidak bisa jawab, karena tidak diberi tahu report-nya," kata Widodo.
Namun diakuinya, dari pantauan dan survei yang telah dilakukan pihaknya, rata-rata pekerja yang terdaftar sudah mendapatkan bantuan subsidi gaji.
"Dari pantauan kami, rata-rata sudah menerima. Kalaupun ada 1 atau 2 belum menerima biasanya ada kesalahan, apakah namanya ganda atau rekeningnya mati dan lainnya," jelas Widodo.
Terkait adanya data yang tidak valid bisa dilakukan perbaikan, di mana perusahaan terkait menanyakan terlebih dahulu ke AR pembina BPJSTK Cabang Bandar Lampung.
Termasuk mengecek apakah data pekerja di perusahaannya termasuk yang sudah dikirim ke BPJSTK pusat atau belum.
"Waktu perbaikan data sampai besok, Jumat (9/10/2020)."
"Saat ini masih ada 10 data yang tengah diperbaiki dan meminta melakukan pembuatan rekening baru."
"Ini di luar data 107.566 pekerja," terang Widodo.
"Seharusnya kalau datanya valid sudah mendapatkan Bantuan Subsidi Upah itu," tandas Widodo.