Berita Nasional

Siswi SMK yang Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat Ternyata Dibunuh Paman

Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswi SMK yang Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat Ternyata Dibunuh Paman

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Siswi SMK yang ditemukan tewas dengan tangan terikat di kasur ternyata dibunuh sang paman.

Hal ini terungkap setelah polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan dan pemerkosaan itu.

Lalu apa motifnya?

Diketahui, Gadis 15 tahun tersebut ditemukan sudah meninggal dunia pada Kamis (15/10/2020).

Peristiwa ini terjadi di Deliserdang, Sumatera Utara.

Kasus berawal ketika ibu korban pulang bekerja.

Sang ibu tiba di rumah sekitar pukul 19.00 WIB.

Tiba di rumah, sang ibu justru mendapati pintu dalam keadaan terkunci.

Tak hanya itu, lampu rumah juga masih dalam keadaan mati.

Tak bisa masuk, sang ibu mencoba meminta tolong pada saudaranya untuk membuka pintu rumahnya.

Sang ibu pun terkejut ketika masuk ke rumah dan mendapati sang anak dalam kondisi tak bernyawa.

Setelahnya, korban ditemukan tergeletak di kasur dengan kondisi tangan terikat.
Terkait kasus tersebut, pihak kepolisian pun bergerak cepat demi mengungkap kasus tersebut.

Baca juga: Ingin Tenang Tak Diusik Orang Lain, Femmy Permatasari Jual Rumah, Hendak Jadi Warga Selandia Baru

Baca juga: Artis Adhisty Zara Blak-blakan Soal Mantan, Buang Aja

Selang beberapa waktu, polisi pun berhasil mengamankan seorang tersangka berinisial S (40).

S merupakan paman korban.

Dalam kejadian tersebut, S tak sekadar menghabisi nyawa korban.

S diketahui turut memperkosa korban hingga mengambil sejumlah barang.

Hal itu diungkap langsung oleh Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko, Jumat (16/10/2020).

Ia mengatakan bahwa sebelum kejadian tersangka sempat mendatangi ibu korban yang tidak lain adalah kakak kandungnya.

S saat itu hendak meminjam uang lantaran terlilit utang.

"Sekitar 17 jam, rekan-rekan Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal berhasil mengungkap kasus pembunuhanan, perampokan dan pemerkosaan. Di mana pada tanggal 14 Oktober, sekitar pukul 04.00, ibu korban didatangi oleh tersangka, yang merupakan paman korban.

Kedatangannya untuk pinjam uang ke kakaknya, (ibu korban)," ujarnya saat pimpin pengungkapan kasus di Mapolrestabes Medan, Jumat (16/10/2020) sembari menambahkan bahwa pengakuan tersangka yakni terlilit utang.

Keesokan harinya sekitar pukul 06.30 WIB, ibu korban berangkat kerja sedangkan anaknya sendiri di rumah.

Sore harinya sekria pukul 19.00, ibu korban pulang ke rumah dan mendapati kondisi rumah terkunci dan lampu dalam keadaan mati.

"Kemudian ibu korban minta tolong saudaranya untuk mendobrak pintu rumah. Ketika masuk, didapati putrinya, korban (15) sudah tergeletak di kasur dengan kondisi tangan terikat di belakang dan celana terbuka yang dipasang terbalik dan celana dalam korban berlumur darah," ungkapnya.

Selain itu, ibu korban juga melihat jika barang-barang korban seperti laptop hingga empat unit HP hilang.

Dalam kasus ini, pihak kepolisian mengamankan tiga orang pria.

"Untuk pelaku pemerkosaan dan pembunuhan serta pencurian dilakukan S sendiri. Dua rekannya berperan menjual hasil kejahatan yang dilakukan saudara S," ungkapnya.

Atas perbuatannya, tersangka S dijerat dengan pasal 339 subsidair 338 subsidair 365 KUHPidana.

"Ancaman hukumannya, maksimal seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20 tahun," katanya.

Di sisi lain seperti dikutip dari Kompas.com, tersangka juga mengaku jika saat itu dirinya dalam pengaruh sabu.

Sempat belajar dengan teman

Diketahui bahwa sebelum kejadian, korban sempat bertemu temannya untuk belajar.

Hal itu diungkapkan langsung oleh rekan korban.

"Kami dari pagi sampai jam setengah 4 sore sama-sama. Ya, belajar daring ngerjain tugas karena mau mid semester, terus selesai itu sempat main tiktok," ungkapnya di rumah duka, Jumat (16/10/2020).
Ia menjelaskan, saat itu dirinya hanya berdua dengan korban.

"Kami berdua saja di situ, karena ibunya juga pergi kerja di daerah Tanjung Sari karena ayahnya juga sudah meninggal, kasihan enggak ada kawannya," jelasnya.

"Saya merasa enggak ada masalah, di situ kami masih ketawa-ketawa bareng. Dia juga bilang enggak ada masalah kok dibilangnya," sambungnya,.

Ia pun mengungkapkan jika korban adalah anak yang baik dan periang semasa hidupnya.

"Enggak nyangka aja bakal begini, kami terkejut saat tahu tadi pagi kabar ini padahal kami baru jumpa. Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya," katanya. (TribunNewsmaker.com/*)

sumber: Serambinews

Berita Terkini