TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GRESIK - Bocah SMP Achmad Arinal Hamil atau Aril (14) asal Gresik, Jawa Timur tewas dibunuh temannya dengan cara dianiaya dan diikat.
Posisi mengamankan tiga pelaku yang ternyata teman korban.
Pelaku mengaku sakit hati karena orangtuanya pernah diejek. Korban juga pernah menggoda kekasih pelaku.
Kasus pembunuhan bocah SMP bernama Achmad Arinal Hamil atau Aril (14) akhirnya menemukan titik terang.
Aril dibunuh oleh temannya sendiri yang juga masih remaja dan disebut tanpa penyesalan.
Diketahui, Aril ditemukan dalam kondisi terikat dan mengambang serta tanpa identitas pada Jumat (30/10/2020) sore.
Pada Selasa (3/11/2020), identitas bocah asal Desa Sidokumpul, Bungah, Gresik, Jawa Timur, itu baru diketahui.
Baca juga: Murka Lihat Istri Makan Bebek Goreng Bareng Pria Lain, Suami Sabetkan Celurit
Baca juga: Penyebab Uang Winda Earl Rp 15 Miliar di Maybank Raib Hanya Tersisa Rp 600 Ribu
Baca juga: Sosok Ayu Intan Sholekha, Wanita Cantik yang Berseteru dengan Dandim Batang hingga Dicopot
Berikut fakta selengkapnya:
1. Temuan mayat
Diberitakan Tribunlampung.co.id, warga Gresik digegerkan oleh temuan jenazah bocah pada Jumat.
Kondisi mayat itu membusuk dan mengambang di lubang bekas galian C dekat wisata Bukit Jamur.
Tangan dan kaki mayat dalam kondisi terikat.
2. Sempat dilaporkan hilang
Dikutip Tribunlampung.co.id dari SURYA.co.id, sebelum ditemukan pada Jumat, keluarga Aril sempat melaporkan bocah itu hilang sejak Rabu (28/10/2020).
Setelah ada temuan jenazah bocah mengapung di Bukit Jamur, pihak keluarga Aril mendatangi kamar jenazah RSUD Ibnu Sina.
Ayah Aril, Arifin, didampingi Kepala Desa Sidokumpul membawa sejumlah barang.
Ayah korban sempat menunggu hasil autopsi dan kemudian terungkap bahwa jenazah itu benar putranya.
Jenazah Aril dikebumikan di pemakaman setempat dan diiringi isak tangis keluarganya pada Selasa (3/11/2020).
3. Tiga remaja diamankan
Diberitakan SURYA.co.id, Kanit Reskrim Polsek Bungah, Aipda Dwi Rahmanto menyebut, kasus ini sudah dilimpahkan ke Polres Gresik.
Diketahui, ada tiga remaja yang ditangkap, di antaranya SI (17), SA (17), serta AD.
SA dan SI masih satu desa dengan korban, sedangkan AD warga beda kecamatan.
"Dari informasi, Kades Sidokumpul, membenarkan ada dua anak yang dibawa ke Polres Gresik," ujar Suyitno, anggota BPD Desa Indodelik, Kecamatan Bungah.
"Anak tersebut diduga terlibat kasus pembunuhan di Bukit Jamur," sambungnya.
4. Dibunuh karena sakit hati
Dikutip dari SURYAMALANG.com, remaja nahas itu dibunuh oleh tetangganya, yakni SA dan SI.
Kedua pelaku mengakui segala perbuatannya dan tidak ada penyesalan.
Bahkan, mereka juga merampas barang milik korban dan dibawa ke persembunyiannya di Sidoarjo untuk main game online.
Kuasa hukum kedua pelaku, Sulton, menyebut pelaku sakit hati kepada korban.
"Kedua pelaku mengakui semua perbuatannya, mereka sakit hati dengan korban," ucap Sulton, Kamis (5/11/2020).
Sulton menceritakan, kedua pelaku ada yang diejek orangtuanya serta kekasihnya digoda oleh korban.
Akhirnya, kedua pelaku yang sakit hati mengajak korban jalan kaki ke Bukit Jamur lalu dianiaya hingga tewas dalam kondisi terikat.
Sebelum meninggalkan korban yang sudah tak bernyawa, satu pelaku mengambil ponsel Oppo dari saku celana korban.
Satu pelaku memilih ke tempat persembunyian di Sidoarjo, lainnya memilih pulang ke rumah.
Sulton menyebut kedua bocah itu tidak menyesal sudah berbuat keji.
"Mereka juga tidak ada penyesalan," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Bocah SMP Tewas Terikat di Kubangan, Pembunuh Teman Sendiri & Masih Remaja: Tak Ada Penyesala