Berita Terkini Nasional

Sudah Ditegur dan Diusir, Pasangan Tetap Cuek Berbuat Asusila di Halte

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - MA (21), sosok perempuan yang melakukan perbuatan asusila di Halte Bus dekat SMKN 34 Jakarta berlagak cuek saat warga sekitar meneriaki aksinya.

MA bersama pria lawan mainnya asyik saja melanjutkan aktivitasnya, seolah tak peduli kondisi sekitar.

Kini sosok perempuan yang melakukan asusila di halte bus itu berhasil diamankan jajaran Polres Metro Jakarta Pusat.

"Pelaku berusia 21 tahun dan inisialnya MA. Dia belum menikah," kata Kapolsek Senen, Kompol Ewo Samono, saat konferensi pers, di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (25/1/2021).

Ewo mengatakan, pelaku merupakan warga Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. 

Tak disangka, MA rupanya telah beberapa kali melakukan aksi asusila di tempat umum.

"Sudah beberapa kali," kata MA, di lokasi yang sama. 

Alhasil, polisi menjerat MA dengan Pasal 281 KUHP tentang perbuatan asusila di depan umum.

"Dengan hukuman pidana atau penjara 2 tahun 8 bulan," tutup Ewo.

Tak Hiraukan Usiran Warga 

Pria dan perempuan berbuat asusila di Halte Bus dekat SMKN 34 Jakarta, Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, pukul 22.30 WIB.

Aksi mereka pun direkam warga dan viral di media sosial. 

Saksi mata kejadian, Wawan (45), membenarkan adanya tindak asusila tersebut.

Wawan menuturkan, saat itu dirinya sedang berada di dekat halte tersebut.

Tak lama, Wawan mendengar teriakan sejumlah orang yang meminta pria-perempuan yang tak senonoh itu untuk pergi.

"Ojek-ojek di sini mengusir mereka biar pergi dari halte. Pas saya lihat, pria dan perempuan itu malah begituan," jelas Wawan, saat diwawancarai TribunJakarta.com, di lokasi, Jumat (22/1/2021).

Tapi saat diusir, kata Wawan, perempuan tersebut malah menolak dan tak menghiraukan teriakan warga setempat.

"Terserah gue (saya)!. Begitu kata perempuannya," ucap Wawan.

Meski begitu, warga setempat berupaya mengusir mereka.

"Jangan di sini. Pergi, malu-maluin saja," ucap Wawan, meniru teriakan warga setempat.

Alhasil, pria dan perempuan itu berlari meninggalkan halte.

"Cuma sekira enam menit saja mereka di halte," ucap Wawan.

Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polres Metro Jakarta Pusat bakal melakukan tes kejiwaan terhadap MA (21), perempuan yang berbuat asusila di halte bus dekat SMKN 34 Jakarta, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. 

Kapolsek Senen, Kompol Ewo Samono, mengatakan hal ini dilakukan karena MA kerap memberikan keterangan yang berbeda.

"Hari ini kami tanya lagi soal kasus itu, jawabannya ini. Besoknya kami tanya dengan pertanyaan yang sama, jawabannya berbeda lagi," kata Ewo, saat dikonfirmasi, Selasa (26/1/2021).

"Jadi polisi akan melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku," lanjutnya.

Polisi mengamankan MA pada Minggu (24/1/2021) di kawasan Kecamatan Senen, Jakarta Pusat.

MA bersama lawan mainnya berbuat asusila di Halte Bus tersebut pada sekira pukul 22.55 WIB, Kamis (21/1/2021).

Si pelaku pria, kata Ewo, masih dicari polisi. 

Namun, sejumlah saksi yang telah dimintai keterangan, mengatakan pelaku pria tersebut merupakan warga Kecamatan Senen.

"Informasi dari saksi sudah kami dapatkan, kabarnya memang begitu (pelaku pria warga Kecamatan Senen)," jelas Ewo.

Dijanjikan Uang Rp 22 Ribu 

Pelaku, dikatakan Ewo, tidak mabuk atau menggunakan narkoba saat melakukan asusila tersebut.

"Pelaku tidak mabuk atau menggunakan narkoba waktu itu," kata Ewo, saat merilis kasus tersebut, di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin (25/1/2021).

Ewo juga memastikan perempuan tersebut bukan pekerja seks komersil (PSK). 

"Bukan PSK. Dari keterangannya sudah beberapa kali ya tadi. Kami akan dalami," ujar Ewo.

Ewo menuturkan, MA melakukan asusila karena dijanjikan bakal diberi uang Rp 22 ribu oleh lawan mainnya, lelaki yang belum diketahui identitasnya sampai sekarang.

"Pelaku perempuan ini dibayar Rp22 ribu. Iya, dia dijanjikan bakal dibayar Rp22 ribu," kata Ewo.

Ewo melanjutkan, MA melakukan asusila dengan lawan mainnya yang baru berkenalan di lokasi.

"Jadi si MA ini sering nongkrong di halte itu. Jadi si prianya diduga sering mengawasi perempuan ini sehingga berani menawarkan jasanya seharga itu," tutur Ewo.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com

Berita Terkini