Rumah Sakit Imanuel

Diet Sehat, Jantung Sehat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena

adanya penyempitan pembuluh darah koroner.

Secara klinis, ditandai dengan nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada atau dada terasa tertekan berat ketika sedang mendaki/kerja berat ataupun berjalan

terburu-buru pada saat berjalan di jalan datar atau berjalan jauh.  

1.    Penyebab penyakit jantung sangat beragam. Faktor risiko diabetes mellitus (kencing manis), hipertensi (darah tinggi), obesitas (berat badan

        berlebih), dyslipidemia (penyakit gangguan lemak), stress fisik maupun psikis akibat gaya hidup tidak sehat seperti kurang olah raga, mengkonsumsi makanan

         berlemak berlebih, istirahat tidak teratur, konsumsi minuman beralkohol, merokok dan lain sebagainya.

2.    Dalam pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular termasuk PJK, pemerintah fokus pada upaya promotif dan preventif dengan tidak meninggalkan

upaya kuratif dan rehabilitatif. Diantaranya dengan:

·     Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017, yang tahun ini difokuskan pada kegiatan deteksi dini,

peningkatan aktivitas fisik serta konsumsi buah dan sayur;

·      Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, sejalan dengan agenda ke-5 Nawacita yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang

dimulai dari keluarga, diantaranya penderita hipertensi berobat teratur dan tidak ada anggota keluarga yang merokok;

·      Meningkatkan gaya hidup sehat dengan perilaku “CERDIK”, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet sehat dan

seimbang, Istirahat cukup, Kelola stres;

·      Melakukan pola hidup “PATUH” bagi penyandang PTM khususnya PJK, yaitu Periksa kesehatan secara rutin, Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat,

Tetap aktivitas fisik dengan aman, Upayakan diet sehat dan gizi seimbang, Hindari asap rokok, minuman beralkohol dan zat karsinogenik lainnya.

3.    Cara hidup sehat bagi penyakit jantung

a.       Diet makan 

Konsumsi makanan yang beraneka ragam. Keanekaragaman makanan dalam hidangan sehari-hari yang dikonsumsi minimal harus berasal dari setiap satu jenis

makanan sumber tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur (makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah).

Dengan mengkonsumsi makanan beraneka ragam  termasuk sumber makanan berserat cukup, seperti padi-padian, kacang-kacangan, sayur, dan buah-buahan

dapat mencegah atau memperkecil terjadinya penyakit jantung.

b.      Gizi Seimbang

Diet terapeutik apapun harus memadai dalam keseimbangan zat-zat gizi/diet seimbang sesuai dengan nilai kecukupan yang dianjurkan. Pada pelaksanaannya

harus terdiri dari bermacam-macam makanan dari semua kelompok makanan dengan mengacu pada slogan “ISI PIRINGKU”.

c.       Lemak Total

Lemak total pada Diet sebaiknya <30% kalori total. Pengurangan lemak total mempermudah pengurangan lemak jenuh dan mungkin membantu penurunan berat

badan pada pasien dengan obesitas.

d.      Lemak Jenuh

·        Lemak jenuh terdiri dari 3 asam lemak utama yang dapat meningkatkan kolesterol, yang mempunyai panjang rantai karbon 12 (asam laurat), 14 (asam

miristat)  dan  16  (asam  palmitat).

·         Makanan yang kaya ketiga asam lemak jenuh ini adalah target utama yang harus dikurangi. Efek dominan lemak jenuh adalah meningkatkan kadar kolesterol.

·         Untuk Indonesia, termasuk di antaranya adalah lemak mentega (terdapat pada mentega, susu, krim, es krim dan keju) dan lemak sapi, babi, kambing dan

unggas.

·         Pasien dengan kadar kolesterol yang tinggi sebaiknya membatasi asupan makanan yang tinggi asam lemak trans, misalnya shortening yang dihidrogenasi,

beberapa jenis margarin, dan makanan yang mengandung lemak ini. Namun demikian, margarin lunak atau cair umumnya mempunyai kandungan asam lemak

trans yang lebih rendah dibanding jenis yang padat,  bahkan margarin mempunyai potensi yang lebih rendah untuk meningkatkan kolesterol dibanding mentega.

·         Margarin lunak masih menjadi pilihan yang lebih baik untuk olesan dan memasak dibanding mentega. Konsumsi santan yang kental juga harus dihindari.

e.       Lemak Tidak Jenuh Rantai Tunggal

Pada kedua tahap diet terapeutik, lemak tak jenuh rantai tunggal, terutama asam oleat, dapat mencapai 15% kalori total. Asam oleat adalah asam lemak utama

yang terdapat pada kacang tanah, minyak zaitun, minyak canofa. Selama bertahun-tahun, asam oleat dianggap netral terhadap kolesterol total, tidak meningkatkan

maupun menurunkan kadar kolesterol. Narnun demikian bukti terbaru menunjukkan bahwa asam oleat dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol hampir

sebesar asam linoleat yang tidak jenuh dan berantai ganda jika salah satunya menggantikan lemak jenuh dalam diet.

f.        Lemak Tidak Jenuh Rantai Ganda

·         Ada dua kelompok utama lemak tak jenuh rantai ganda, yang biasa disebut asam lemak omega-6 dan omega-3. Asam lemak omega-6 utama adalah asam

linoleat. Substitusi lemak jenuh tinggi dengan makanan kaya asam linoleat menghasilkan penurunan kadar kolesterol.

·         Beberapa minyak nabati kaya akan asam linoleat, misalnya minyak kedelai, minyak jagung, minyak safflower dan biji bunga matahari.

·         Konsumsi kolesterol yang tinggi menyebabkan hiperkolesterolemia dan aterosklerosis.

g.      Protein Asupan protein pada Diet adalah 15% dari kalori  total. 

h.      Karbohidrat Karbohidrat sebaiknya merupakan penyumbang > 55% dari jumlah kalori total pada Diet dan sebaiknya berupa karbohidrat kompleks.

i.        Serat

Serat makanan adalah polimer karbohidrat yang tak dapat dicerna. Satu jenis serat dapat larut dalam air; jenis ini menambah massa feaces (tinja) dan membantu

menormalkan  fungsi  kolon.  Serat makanan yang tidak larut misalnya bekatul tidak menurunkan kadar kolesterol  serum,  Asupan serat dalam menu sehari-hari

sebaiknya 20-30g/hari untuk orang dewasa.

j.        Garam

Penyakit jantung juga berhubungan dengan tekanan darah yang kemudian berhubungan dengan asupan natrium. Sekitar 6 g atau ½ sendok teh

k.      Vitamin dan mineral yang cukup serta hindari suplemen kalium, kalsium, magnesium bila diperlukan.

4.    Bahan Makanan Dianjurkan Dibatasi atau Dihindari :

a.       Sumber Karbohidrat

·         Bahan makanan yang dianjurkan: Nasi tim, roti, kentang, jagung, makaroni, tepung beras, terigu, sagu, gula pasir, gula merah, madu, sirup.

·         Bahan makanan yang dibatasi atau dihindari: Makanan yang mengandung gas atau alkohol seperti ubi, tape, biskuit.

b.      Sumber Protein Hewani

·         Bahan makanan yang diajurkan: Daging sapi tanpa lemak  dan ayam lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, susu rendah lemak berlemak.

·         Bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi: Daging dan ayam yang berlemak, daging yang diawetkan/dikalengkan seperti kornet, nugget, sosis, hati,

limpa, babat, otak, kepiting, cumi, kerang, keju, udang, kuning telur, dan susu full cream.

c.       Sumber Protein Nabati

·         Bahan makanan yang dianjurkan: Kacang kedelai dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe, oncom, kacang hijau, kacang tanah, kedelai.

·         Bahan makanan yang dibatasi atau tidak dianjurkan : Kacang-kacangan digoreng seperti kacang tanah, kacang mete, kacang bogor.

d.      Sayuran

·         Bahan makanan yang dianjurkan: Sayuran yang tidak menimbulkan gas, seperti bayam, buncis, labu kuning , labu siam, wortel, kacang panjang, tomat, gambas, kangkung,  kecipir, daun kacang panjang, daun kenikir, ketimun, daun selada dan tauge.

·         Bahan makanan yang dibatasi dan tidak dianjurkan: Sayuran yang dapat menimbulkan gas seperti kol, kembang kol, lobak, sawi,nangka muda.

e.       Buah-Buahan

·         Bahan makananan yang dianjurkan: Buah-buahan atau  sari buah, seperti jeruk, apel, pepaya, melon, jambu, pisang, alpukat, belimbing,mangga.

·         Bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi: buah yang dapat  menimbulkan gas dan tinggi lemak seperti durian, nangka, cempedak, nanas.

f.        Minuman 

·         Bahan makanan yang dianjurkan : Teh encer, coklat , sirup

·         Bahan makan yang tidak dianjurkan: Kopi, teh kental, minuman mengandung soda dan alkohol .

g.      Lain-lain 

·         Bahan makanan yang dianjurkan : Semua bumbu selain bumbu tajam

·         Bahan makanan tidak dianjurkan: Cabe, bumbu olahan yang mengandung natrium.

5.    Aktivitas Fisik

Aktifitas untuk seseorang yang memiliki penyakit jantung, yaitu dengan istirahat di tempat tidur dan mobilisasi (pergerakan) sesuai toleransi. Selain itu, harus

teratur dan terukur berolahraga serta awasi tekanan darah.(*)

Berita Terkini