TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang pencuri di Palembang sembunyi di plafon selama 7 jam sebelum melancarkan aksinya.
Setelah 7 jam berada di plafon, pencuri bernama Akbar lalu mencari-cari barang berharga dan uang yang ada di kamar korbannya.
Penantian Akbar selama 7 jam di plafon rumah korban hanya membuahkan uang Rp 4 ribu.
Apesnya, aksi pencurian Akbar ketahuan anak pemilik rumah yang langsung berteriak.
Baca juga: Pria di Tuban Tewas Terkena Ban Truk yang Tiba-tiba Meletus
Baca juga: Polisi Mengamuk Akibat Terkena Lemparan Batu Massa yang Sedang Tawuran
Akbar Maulana, lelaki usia 19 tahun ini bermasalah dengan keuangan.
Dia seorang pengangguran.
Keahlian yang diketahuinya selama ini baru satu hal: mencuri.
Belum lama ini dia telah mencuri, namun apes.
Akbar harus mendekam di tahanan.
Pencurian itu dilakukan di Kelurahan Plaju Ulu, Senin 20 Februari 2021.
Targetnya adalah rumah Novianti (40).
Sekilas info, Novianti adalah tetangga lama Akbar, sebelum Akbar pindah ke rumah ayah tirinya.
Singkat cerita, Akbar pun mendatangi lokasi target.
Namun dia tak langsung mengeksekusinya.
Macam maling profesional, Akbar mengamati kondisi sekitar rumah korban.
Dia mampir di rumah salah satu tetangganya dulu.
Lokasinya tak jauh dari rumah Novianti.
Dari rumah tersebut Akbar cukup sehari memantau suasananya.
Dia pun menggambar celah mana yang harus dilalui untuk bisa masuk ke rumah Novianti.
Ya, dia telah melihat ada celah untuk masuk.
Namun bukan melalui pintu pun jendela.
Dia akan masuk melalui plafon, macam santa claus KW.
Senin pagi, tepatnya pukul 04.00 waktu setempat, Akbar beraksi.
Dia memanjat pohon jambu di pekarangan rumah Novi.
Sejurus kemudian, Akbar sampai di plafon rumah si korban untuk bersembunyi.
Sayangnya rasa kantuk mulai menyerang.
Mata Akbar mulai sepet, dayanya bisa dibilang sudah 5 watt.
Kantuk pun mengalahkan niatan mencurinya.
Mata Akbar terpenjam.
Dia tidur di plafon selama 7 jam.
"Setelah bangun pelaku kemudian melancarkan aksinya dan turun dari plafon kemudian mengacak-acak rumah korban.
Namun pelaku hanya mendapatkan uang Rp 4.000," kata Kapolsek Plaju, Iptu Novel saat gelar perkara pencurian.
Akbar pun kepergok anak Novi yang masih seumuran 12 tahun.
Akbar kaget.
Entah reflek atau bukan, Akbar segera membekap mulut si anak agar diam.
Pun Akbar malah melukai leher si anak pakai badik yang ia bawa untuk jaga-jaga.
Si anak terluka namun masih bisa bergerak.
Akbar lari, sedangkan bocah itu berteriak-teriak memanggil bantuan.
Sayangnya muka Akbar dikenali warga sekitar.
Dia mudah ditangkap.
Kenapa Akbar lebih memilih rumah Novi untuk dimaling?
Alasannya sepele.
Akbar menjawab karena anak Novi baru saja dibelikan hp merk Oppo.
Dia ingin memiliki hp itu.
Sayangnya, hp yang dicari tidak ada.
Yang ada hanya duit Rp 4.000.
"Duit sudah habis, saya belikan rokok sama gorengan," kata Akbar mengiba.
Kini Akbar harus dipenjara.
Semoga penjara itu bisa membuat Akbar bertaubat, minim bisa melumpuhkan skill mencurinya.
(*)
Artikel ini telah tayang di jateng.tribunnews.com