Tegal Mas Lampung

Refly Harun ke Lampung, Bikin Video Gak Ngompol dan Nikmati Sup Ikan King Kobia di Pulau Tegal Mas

Penulis: Andi Asmadi
Editor: Andi Asmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Refly Harun bersama owner Tegal Mas, Thomas Azis Riska. Terinspirasi dari kunjungan ke Tegal Mas pada 24 Maret 2021 dan berbincang dengan Thomas Azis Riska, Refly kemudian membuat rubrik perdana di akun Youtube-nya, Refly Harun, dengan judul Gak Ngompol (Enggak Ngomong Politik).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Refly Harun, pakar hukum tata negara yang juga pengamat politik, berkunjung ke Lampung pekan lalu.

Refly tak melulu bicara politik dan hukum. Di Lampung, ia menikmati keindahan pariwisata antara lain dengan berkunjung ke Pulau Tegal Mas.

Terinspirasi dari kunjungan ke Tegal Mas dan berbincang dengan ownernya, Thomas Azis Riska, Refly kemudian membuat rubrik perdana di akun Youtube-nya, Refly Harun, dengan judul "Gak Ngompol" (Enggak Ngomong Politik).

Akun YouTube Refly Harun sudah memiliki 1,27 juta subscriber. Ia mulai bergabung sejak 22 Maret 2020. Total views yang sudah diraih akun ini sekitar 197 juta views.

Refly baru pertama kali bertemu dengan Thomas Riska yakni saat kunjungan ke Lampung 24 Maret 2021 lalu. Namun, keduanya sangat akrab dan bisa bersenda gurau.

"Sobat RH sekalian, kini RH channel ada rubrik baru, bernama GAK NGOMPOL (Enggak Ngomong Politik). Ngomong apa saja," kata Refly di YouTube-nya.

Refly Harun (kanan) bersama owner Tegal Mas, Thomas Azis Riska, saat berkunjung ke Lampung 24 Maret 2021. (ISTIMEWA)

"Kali pertama ini yang diajak ngomong Thomas Azis Riska, pemilik tempat wisata laut, Pulau Tegal Mas," ujarnya.

Refly ngobrol dengan Thomas dalam perjalanan menggunakan mobil ke Tegal Mas, menyeberang laut, dan saat berada di pulau.

Refly banyak menggali soal keindahan Pulau Tegal Mas, yang biasa disebut Maldives-nya Indonesia, yang bisa dijangkau dari Jakarta kurang dari 5 jam dengan perjalanan darat.

Kepada Refly, Thomas bercerita mengenai awal mula memiliki pulau tersebut. Luas totalnya 120 hektare dan ketika pertama membeli pada November 2017 seluas 60 hektare, dan kini ia memiliki lahan sekitar 100 hektare.

Di pulau yang mulai dioperasikan sebagai tempat wisata pada Januari 2018 itu, kini terdapat banyak spot-spot yang instagramable. Juga berdiri banyak villa.

"Kami terbuka kalau ada investor yang hendak memiliki villa di sini. Ada yang luasnya 1.000 meter persegi, 500 meter, 300 meter, dan ada juga yang 100 meter persegi," kata Thomas.

"Investor bisa mendapat keindahan alamnya yang jangan ditanyakan lagi bagaimana mempesonakannya, dan hal lain yang terpenting adalah legalitas kepemilikan terjamin," paparnya.

Thomas juga mengungkapkan, hanya akan mengkomersialkan sebagian dari lahan miliknya, dan sebagian besar akan dibiarkan seperti apa adanya, sesuai dengan kondisi ekologisnya.

Hal lain yang diungkap Refly adalah pengalaman Thomas yang pernah kecelakaan jet ski di tengah laut pada 11 Januari tiga tahun lalu, hingga Thomas terkatung-katung di laut selama 5,5 jam.

Waktu itu Thomas sedang berulang tahun. Ia naik jetski seorang diri hingga ke perairan Tanjungputus.

Di tengah laut, jetski bermasalah dan meledak. Ia terkatung-katung di laut. Tanpa bantuan karena ia berangkat sendiri. HP tidak berfungsi.

Refly Harun (kanan) bersama owner Tegal Mas, Thomas Azis Riska. (ISTIMEWA)

Thomas sempat didatangi ikan hiu dan ia berpikir sudah ajalnya. Namun, Tuhan berkehendak lain. Ia ditemukan kapal nelayan pencari ikan.

"Sebelas orang dalam kapal itu saya beri nama malaikat penyelamat," ujar Thomas kepada Refly.

Yang menarik, Refly ternyata sempat menikmati sup ikan King Kobia. Ia mengaku baru dengan namanya dan makan ikan jenis itu untuk pertama kalinya saat berada di Tegal Mas.

Di tempat wisata tersebut memang terdapat kolam ikan hasil kerjasama dengan Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung.

King Kobia, yang menjadi ikan andalan Lampung, di lokasi  tersebut terdapat sekitar 2.000 ekor.

"Rasanya enak. Kami hidangkan kuah asam. Seperti makan ikan kakap, dan juga ada rasa ikan kerapu," ujat Thomas menjelaskan.

Ikan ini ada yang beratnya sampai 8 kg  sampai 10 kg.

Melalui akun Youtubenya,  Refly Harun setiap hari akan menyapa dengan info dan opini yang bernas dalam rubrik-rubrik: Uber, Dicecar, Tipu, Jalur, Baperin, Rayu, Memory, Batik.

"Karena channel ini mengancam, memeras, dan membenci!' begitu katanya. (*)

Berita Terkini