TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KAYUAGUNG -- Dua bersaudara terlibat perkelahian berdarah berebut warisan di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel.
Satu orang tewas dalam duel bersenjata yang mengegerkan warga.
Sedangkan pelaku lain kabur begitu melihat lawannya terkapar bersimbah darah.
Pemicu pertumpahan darah antar saudara terjadi diduga karena rebutan warisan sepetak kebun duku peninggalan nenek.
Berselang lebih dari 24 jam pasca terjadinya peristiwa perkelahian di Desa Sirah Pulau Padang, Kecamatan Sp Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir antar kerabat hingga menyebabkan seorang korban meninggal dunia.
Kepolisian Sektor Sp Padang terus memburu keberadaan pelaku yang dinyatakan buron.
"Pelaku yang diduga bernama Tamrin masih dalam pengejaran," tulis Iptu Zulkifli Hanafi melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (4/4/2021) sore.
"Benar pelaku saat ini kita tetapkan DPO (Daftar Pencarian Orang)," ujarnya singkat.
Duel Pakai Parang
Peristiwa berdarah terjadi di Desa Sirah Pulau Padang, Kecamatan Sp Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir antara tetangga yang juga masih memiliki hubungan keluarga, Sabtu (3/4/2021) jam 12.30 siang.
Dari informasi yang didapatkan Tribunsumsel.com perkelahian didasari persoalan pembagian harta warisan.
"Benar tadi siang ada warga saya yang berkelahi tepat di depan rumah mereka, keduanya bernama Tamrin dan Depi yang masih sepupuan," terang Camat SP Padang, Syawal Harahap melalui sambungan telepon.
Diterangkan kembali, perkelahian tersebut menyebabkan satu orang mengalami luka-luka berat dan meninggal dunia.
"Menurut keterangan warga tadi motif keributan mereka dilatari persoalan pembagian harta warisan. Jadi mereka berkelahi memakai parang,"
"Akibat kejadian itu Depi mengalami luka hampir disekujur tubuhnya dan langsung dibawa ke RSUD Kayuagung. Namun nyawanya tidak dapat tertolong," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Sp Padang, Iptu Zulkifli Hanafi membenarkan kejadian tersebut.
"Iya benar adanya. Saat ini kami sedang memburu pelaku (Tamrin) yang kabur setelah melakukan pembacokan," jawabnya singkat.
Warisan kebun duku
Kepala Desa Sp Padang, Tulus Noer menyebutkan, harta warisan yang jadi rebutan dua pria bersaudara tersebut adalah sepetak kebun duku.
"Informasi yang saya terima, nenek mereka (Tamrin dan Depi) ini memiliki lahan kebun duku yang terletak di di Desa SP Padang,"
"Sejak dulu kebun yang dimaksud itu dikelola oleh paman mereka (atau salah satu keturunan neneknya)," jelasnya.
Disambungkan Tulus Noer, sekitar setahun yang lalu paman yang mengelola kebun tersebut meninggal dunia.
"Setelah pamannya meninggal, mereka ini berbagi tugas untuk mengelola kebun dan sejauh ini tidak ada selisih paham," terangnya.
Namun, Ia cukup kaget atas kejadian perkelahian dan tidak pernah disangka-sangka.
"Makanya saya juga kaget kok bisa terjadi, setahu saya mereka ini tidak pernah ribut dan sering bersama," pungkasnya.