Kantor Polisi Dibakar di Lampung

Mapolsek Candipuro Dibakar Massa, Terdengar Tepuk Tangan Saat Api Mulai Membesar

Penulis: taryono
Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Mapolsek Candipuro dibakar massa pada Selasa (18/5/2021) malam. Camat ungkap peristiwa kantor polisi dibakar di Lampung Selatan.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kasus Mapolsek Candipuro dibakar massa Selasa (18/5/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.

Lokasi kejadian Desa Beringin, Jalan Soekarno-Hatta, Lampung Selatan, Lampung.

Dalam video yang beredar, ratusan warga terdengar bertepuk tangan saat api mulai membesar.

Dalam video berdurasi hampir 15 menit tersebut, terlihat ratusan warga berkumpul di halaman Mapolsek Candipuro.

Terdengar juga narasi perekam video yang mengatakan pembakaran terjadi lantaran kepolisian setempat dianggap tidak peduli dengan aksi pembegalan yang terjadi belakangan ini.

"Demo... Demo... Masyarakat mengeluh polisi kurang tanggung jawab dengan tugasnya. Banyak begal yang lolos di Desa Beringin," kata narator video.

Kapolsek Candipuro, AKP Ahmad Hazuan membenarkan bahwa kantornya dibakar massa.

Namun, belum diketahui apakah massa yang berdemo dan membakar mapolsek itu adalah warga Desa Beringin, Kecamatan Candipuro seperti yang disebutkan dalam video tersebut.

"Iya, tadi malam kejadiannya. Massa membakar mapolsek," kata Ahmad saat dihubungi, Rabu (19/5/2021) dini hari.

Ahmad mengatakan, ruangan yang terbakar adalah ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Seluruh tahanan di mapolsek sedang dititipkan ke Mapolres Lampung Selatan karena mapolsek sedang dalam proses renovasi.

"Sudah padam, ada bantuan pemadam kebakaran dua unit," kata Ahmad.

Ahmad mengatakan, dari keterangan anggota yang bertugas saat kejadian, massa berkumpul di mapolsek dengan alasan banyak pembegalan yang terjadi di wilayah tersebut.

Ahmad menjelaskan, terkait tuduhan pihaknya tidak berbuat apa-apa untuk mengungkap kasus pembegalan yang terjadi adalah tuduhan terlalu dini.

"Kami sudah berupaya mengungkap kasus pembegalan. Kami juga berpatroli untuk mencegah adanya kejadian pembegalan itu," kata Ahmad.

Kejadian ini mengingatkan dengan janji Kapolda Lampung baru Irjen Hendro Sugiatno saat pisah sambut dengan pejabat lama.

Hendro berjanji akan membasmi para pelaku curas atau begal untuk menjamin keamanan masyarakat.

Hendro mengatakan, kepolisian akan menindak tegas para begal tersebut.

"Itu begal yang meresahkan masyarakat, kita tindak tegas," kata Hendro usai pisah sambut di Graha Wiyono Siregar Mapolda Lampung, Sabtu (6/3/2021).

Hendro meminta agar anggotanya memanfaatkan kemampuan dalam penindakan terhadap pelaku kejahatan.

“Itu anggota kan sudah ada senjata, yaitu gunanya. Begal kita tindak tegas,” kata Hendro.

Selain itu, Hendro meminta agar jajaran Polda Lampung mulai dari polsek hingga polres di setiap kabupaten untuk selalu siap siaga.

Menurut Hendro, sejumlah hal yang menuntut kesiapsiagaan anggota Polri menjadi tantangan ke depan.

"Ke depan akan semakin kompleks, menghadapi keamanan dan ketertiban masyarakat yang dinamis, bencana alam, isu nasional, terutama di masa pandemi Covid-19 ini," kata Hendro.

Kesal

Massa membakar markas polisi itu lantaran kesal dengan maraknya begal.

Hal ini diungkap salah satu warga bernama Andi.

"Kantor Polsek Candipuro itu dibakar karena masyarakat kesal akibat penanganan dari kepolisian lamban," kata Andi, Rabu (19/5/2021) dini hari.

Andi mengungkapkan, massa sudah berkumpul di sekitar Mapolsek Candipuro sejak pukul 21.00 WIB.

Berselang sekitar dua jam kemudian, warga melakukan pembakaran kantor polisi tersebut.

Menurut Andi, kasus begal di Candipuro, Lampung Selatan terjadi hampir setiap hari.

Bahkan, begal yang berkeliaran membawa pistol saat beraksi.

Namun, para pelaku begal tersebut tidak pernah tertangkap.

"Di Candipuro ini setiap hari ada saja begal. Setiap aksinya begal itu membawa pistol untuk menakuti korban," ungkap Andi. 

Kasus begal di Candipuro, lanjut Andi, termasuk marak.

Karena pernah dalam satu hari, lima orang menjadi korban begal.

"Tidak cuma motor (dibegal), tapi sales pakai mobil saja ditodong lalu dirampas uangnya," kata Andi.

Akibat marak begal, Andi mengungkapkan, warga sampai tidak berani keluar rumah.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. 

Kapolsek Candipuro Lampung Selatan AKP Ahmad Hazuan mengatakan sebelum Mapolsek Candipuro dibakar massa ada dua anggotanya yang berjaga, yakni Kanit Reskrim dan Kanit Intelkam.

"Kedua kanit langsung pergi dan ketakutan saat didatangi oleh massa yang banyak dan berkerumun," kata Kapolsek Candipuro AKP Ahmad Hazuan saat dihubungi Tribun Lampung, Rabu (19/5/2021).

Ahmad Hazuan menghimbau kepada warga untuk bersabar dan mempercayakan kepada pihaknya untuk mengungkap kasus begal.

"Harapannya kepada masyarakat tetap bersabar dengan upaya untuk ungkap kasus yang sedang kita upayakan menangkap pelaku begal yang meresahkan masyarakat," kata Hazuan.

Api yang membakar Mapolsek Candipuro sendiri berhasil dipadamkan oleh tim pemadam kebarakan Lampung Selatan langsung terjun ke lokasi.

"2 Unit Mobil Damkar dikerahkan ke lokasi. Serta ada 8 orang pemadam kebakaran termasuk saya, yang langsung terjunkan ke lokasi untuk Memadamkan Api di Mapolsek Candipuro," kata Kepala Pemadam Kebaran Lampung Selatan Maturidi Ismail.

Mapolsek Candipuro dibakar massa yang mengamuk (dokumen Andi warga sekitar)
Maturidi Ismal mengatakan setelah mendapat informasi dari warga terkait pembakaran di Mapolsek Candipuro tim Damkar Lampung Selatan langsung terjun ke lokasi.

"Kami mendapatkan kabar dsri warga tentang pembakaran Mapolsek Candipuro sekitar jam 11 malam," kata Matuidi.

"Warga yang kesal membakar Mapolsek Candipuro. Kini api sudah berhasil di padamkan. Api berhasil dipadamkan sekitar jam setengah 1 tadi," tutupnya.

Sementara itu massa bisa diredam setelah Wakapolres Lampung Selatan Kompol Harto Agung Cahyo mendatangi lokasi Mapolsek Candipuro untuk meredam emosi warga, Candipuro, Lampung Selatan.

Camat Candipuro Wasidi mengatakan Wakapolres Lampung selatan sudah mendatangi lokasi kejadian.

"Pak Wakapolres sudah datang ke lokasi untuk meredam emosi dari warga. Pak Wakapolres bersama tim kepolisian Polres Lampung selatan langsung mencoba berdiskusi atau berdialog dengan warga di lokasi kejadian untuk meredam emosi warga supaya masa tidak tambah banyak," kata Wasidi.

"Upaya-upaya telah dilakukan dari pihak kepolisian untuk meredam emosi warga. Salah satunya dengan mendengarkan keluhanan dari warga, terkait pembegal dan aksi kriminalisme yang terjadi di Wilayah Candipuro,” imbuhnya.

Wasidi menambahkan hal itu merupakan bagian dari peran kepolsian dalam meredam konflik di masyarakat.
"Sampai saat ini pihak kepolisian dengan warga sekitar dan tokoh adat di sini masih berdialog untuk menentukan langkah selanjutnya," katanya.

Camat Candipuro Wasidi menuturkan ada ribuaan warga yang mendatangi Mapolsek Candipuro Lampung Selatan.

"Sehingga Masyarakat sudah geram, satu kecamatan berkumpul disini. Ada ribuan orang yang datang dan menyerbu Mapolsek Candipuro," katanya, Rabu (19/5/2021).

Kata Wasidi, warga sempat melempari Mapolsek Candipuro dengan batu.

"Warga yang terlanjur kesal melempari Mapolsek itu dengan batu, dan beberapa barang di Mapolsek itu di buang ke luar dan di bakar," bebernya.

Camat Candipuro Wasidi menuturkan pembakaran Mapolsek Candipuro pada Selasa (18/5/2021) sekitar pukul 23.00 WIB.

"Benar telah terjadi pembakaran Mapolsek oleh sekelompok warga lantaran warga kecewa dengan kinerja kepolisian yang dinilai lamban menangani kasus pembegalan yang terjadi di Wilayah Candipuro," kata Wasidi.

Waisidi mengatakan kejadian kriminalitas sudah sering terjadi di daerah ini.

Wasidi menambahkan satu warga bahkan ada yang berkata dalam sehari pernah terjadi lima kali kejadian pembegalan di daerahnya, sampa saat ini belum terungkap.

"Hampir setiap hari ada penodongan, pembagalan. Warga sudah melapor cuma tidak ada tindakan dari kepolisian, seakan-akan tidak mau tau," beber Wasidi.

Berita Terkini