TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Anak dari pimpinan geng kriminal Brasil berjuluk Hello Kitty dilaporkan tewas saat baku tembak dengan polisi.
Dilaporkan wanita itu tewas bersama sang ayah saat baku tembak melawan polisi.
Anak pimpinan geng kriminal itu bernama Rayane Nazareth Cardozo da Silveira.
Ia ditembak mati oleh aparat di bagian kepala dalam kontak senjata pada Jumat (16/7/2021).
Diketahui. Polisi setempat melakukan penyerbuan terhadap ayah dan anak itu setelah kelompok geng kriminal itu menawan sebuah keluarga.
Pada pukul 06.00 waktu setempat, polisi menerima laporan di Complexo do Salguiro, Sao Goncalo, bahwa ada keluarga yang ditawan.
Kejadian baku tembak pun tak terelakkan antara penegak hukum dan geng kriminal itu.
Hal itu membuat warga sekitar mengungsi ke dalam rumah mereka.
Baca juga: Pengakuan Suami saat Tertangkap Kamera Sedang Selingkuh dengan Pramugari di Kamar
Baca juga: Kisah Pemuda Asal Lampung Sempat Bingung Diterima Kuliah di UGM, STAN dan Akpol
Dilansir dari The Sun Senin (19/7/2021), Cadozo da Silveira ditembak mati bersama dengan ayahnya dan dua anggota geng lainnya.
Polisi menerangkan, bahwa Viera Moura mengatur perdagangan naekoba di Salgueiro sementara Cardozo da Silveira yang mengelola operasional harian.
Wanita yang baru berusia 20 tahun itu sangat terkenal di kehidupan malam Rio, dan kerap memamerkan gaya hidupnya di media sosial.
Salah satu unggahannya di Instagram yang menunjukkan Cardozo menenteng senapan serbu semacam AR-15.
Baca juga: Video Viral Aparat Desa Main Perosotan di Tangga Kantor Pemkab Tulangbawang Barat Lampung
Situs berita G1 memberitakan, pemerintah Brasil sudah memburu Hello Kitty dan ayahnya sejak 2019 lalu.
Tetapi, keduanya dilaporkan berhasil mengelabui polisi sebelum keduanya tewas dalam baku tembak pekan lalu.
Cardozo da Silveira dianggap terlibat dalam perampokan bersenjata dan pembunuhan di Brasilia.
Wanita itu dianggap sebagai salah satu kriminal paling dibutu di Rio de Janeiro.
Meski mendapatkan julukan yang tergolong imut, Hello Kitty adalah orang kedua dalam geng kriminal setelah ayahnya, Alessandro Luiz Viera Moura.
Puluhan tewas di Venezuela
Sebelumnya, sebanyak 26 orang tewas dalam Baku Tembak antara polisi Venezuela dengan geng kriminal.
Menurut keterangan Menteri Dalam Negeri Venezuela, Carmen Melendez, mengungkapkan setidaknya ada 22 terduga anggota geng terbunuh.
Sementara, 4 orang anggota penegak hukum atau polisi, dilaporkan gugur dalam Baku Tembak yang terjadi di ibu kota Caracas tersebut.
Melendez juga menyatakan ada warga sipil yang tewas.
Dan setidaknya, 40 orang dilaporkan terluka.
Ratusan polisi dikerahkan untuk memburu pemimpin dari geng kriminal tersebut.
Warga setempat menceritakan bahwa Baku Tembak antara polisi Venezuela dan geng kriminal itu membuat mereka seperti dalam zona perang.
Dilaporkan BBC pada Sabtu (10/7/2021), kepolisian telah menyita senjata dan 24.000 butir amunisi di Caracas.
Dari gambar yang tersebar di media sosial memperlihatkan bagaimana selongsong peluru bertebaran di kawasan Cota 905.
Salah satu petugas menyampaikan situasi sudah mulai normal.
“Namun masih ada beberapa penembak runduk (sniper),” kata salah satu petugas dikutip dari AFP pada Senin (12/7/2021).
Sebanyak 800 personel dari penegak hukum melakukan penyisiran dari rumah ke rumah.
Melendez menerangkan bahwa kepolisian saat ini meraih hasil positif dalam mengalahkan geng yang berusaha menebar teror.
Dia juga menyatakan aparat berhasil membebaskan warga yang ditawan, dan akan menempatkan pasukan selama mungkin.
Suasana berangsur mereda, namun warga memilih untuk meninggalkan rumah mereka karena takut jika konflik memanas kembali.
Salah satu penghuni Cota 905 menyebut mereka mengalami trauma atas kejadian Baku Tembak tersebut.
Dilaporkan dari AFP, hal ini adalah kali pertama pemerintah menggelar operasi skala besar untuk memburu organisasi tersebut.
Pemerintah Venezuela menawarkan hadiah uang sebesar 500.000 dollar AS bagi siapa pun yang bisamenangkap bos geng kriminal tersebut.
Caracas menuding adanya oposisi yang dibantu kekuatan asing, berusaha menggulingkan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Dikabarkan geng kriminal El Coqui tumbuh semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir.
Kabar tersebut diperoleh dalam editorial yang dirilis oleh El Universal.
Di sisi lain, penegak hukum yang seharusnya berperan untuk mengurangi mereka malah mengalami pengurangan sumber daya.
Editorial El Nacional menuding pemerintahan Maduro sudah memberikan keuntungan kepada kriminal tersebut.
Venezuela tengah terperangkap dalam krisis selama bertahun-tahun.
Krisis tersebut disebabkan hiperinflansi, pemadaman listri, dan kekurangan pangan serta obat. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )
BERITA SELANJUTNYA: BIOMA, Apa Itu?
Pilihan Video Viral di YouTube Tribun Lampung News Video.