Bandar Lampung

Tetangga Isoman karena Terpapar Covid-19, Berikut Tips dari Ketua IDI Bandar Lampung

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua IDI Bandar Lampung Aditya memberikan tips agar masyarakat tidak panik dan cemas saat tetangganya menjalani isoman karena terpapar Covid-19.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung mengimbau masyarakat yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) karena terjangkit Covid-19 agar tidak stres.

Ketua IDI Bandar Lampung Aditya memberikan tips agar masyarakat tidak terlalu panik dan cemas dengan kondisi tersebut.

Dia mengatakan, dalam kondisi saat ini, dimana semakin banyak masyarakat yang terpapar Covid-19, tidak ada gunanya saling menyalahkan.

Menurut dia, sebaiknya masyarakat selalu menjaga imunitas tubuh sehingga tetap bagus.

Baca juga: Viral Video Nakes Dilukai Keluarga Pasien Covid-19

"Salah satu caranya jangan stres. Tidak perlu panik, namun tetap waspada dan menjaga kesehatan. Terlebih bagi yang tinggal di antara orang yang tengah isoman," kata Aditya kepada Tribunlampung.co.id, Minggu (25/8/2021).

Ini menyadari masyarakat merasa khawatir karena berada di lingkungan yang terpapar Covid-19 dan menjalani isoman.

"Memang berat. Saya juga pernah mengalami. Yang perlu dilakukan adalah tetap tenang dan merasa waras," ujarnya.

"Mau kesel atau marah, nggak ada gunanya. Tetap harus menerima dan berdamai dengan keadaan. Jangan larut dalam kesedihan atau rasa marah karena justru akan menurunkan imunitas tubuh," sambung Aditya.

Selanjutnya, menjaga kesehatan diri, termasuk memenuhi asupan vitamin, olahraga teratur, dan berjemur di pagi hari.

Baca juga: Viral Emak-emak Nyanyi Saat Divaksin Covid-19

Tidak ada salahnya menambah imun tubuh dengan mengonsumsi madu secara rutin.

"Yang tak kalah penting istirahat cukup termasuk semakin mendekatkan diri dengan Tuhan. Ini saatnya juga untuk lebih peduli dengan tetangga yang isoman dengan berbagi makanan dan perhatian, sehingga yang sakit diharapkan bisa cepat pulih," jelas dia.

Riyan, warga Bandar Lampung, mengaku merasakan kecemasan dan keprihatinan di tengah lonjakan kasus Covid-19.

"Saya khawatir karena tetangga banyak yang terpapar dan tengah isolasi mandiri. Ada keprihatinan juga karena mereka yang benar-benar butuh pelayanan di rumah sakit tapi tidak bisa karena rumah sakit penuh pasien juga," tuturnya.

Eka, warga Bandar Lampung lainnya, menuturkan, ada tetangganya yang meninggal karena tidak mendapatkan tabung oksigen saat kondisi pernapasannya memburuk.

"Hanya bisa prihatin dan terus berusaha untuk menjaga keluarga agar tidak terpapar Covid-19 dengan patuh prokes dan menjaga kesehatan," ungkapnya.

( Tribunlampung.co.id / Sulis Setia Markhamah )

Berita Terkini