TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Berikut chord Celoteh Camar Tolol dan Cemar dinyanyikan Iwan Fals serta lirik lagu Celoteh Camar Tolol dan Cemar.
*Em
Em C Em
Api menjalar dari sebuah kapal
Em C
Jerit ketakutan keras
G Am
melebihi gemuruh gelombang
G F#m Em
Yang datang
Em
Sejuta lumba-lumba
C Em
mengawasi cemas
D C G
Risau camar membawa kabar
F#m Em
Tampomas terbakar
D C G
Risau camar memberi isarat
F#m Em
Tampomas dua tenggelam
*Em Bm C Am Bm C Em C Em
Am Bm
Asap kematian dan bau daging terbakar
Am G F#m Em
Terus mengelepar dalam ingatan
Am Bm
Hati kurasa bukan takdir tuhan
Am G F#m Em
Karena aku yakin itu tak mungkin
F E
Korbankan ratusan jiwa
F E
mereka yang belum tentu berdosa
F E
Korbankan ratusan jiwa
F E
demi peringatan manusia
F E
Korbankan ratusan jiwa
F E
mereka yang belum tentu berdosa
F E
Korbankan ratusan jiwa
F E
demi peringatan manusia
Am F
Bukan, bukan itu aku rasa kita pun tau
Am F G Am
Petaka terjadi karna salah kita sendiri
F G
Datangnya pertolongan yang sangat diharapkan
F G
Bagai rindukan bulan, lambang engaku pahlawan
C G Am
Celoteh sang camar
F G
Bermacam alasan tak mau kami dengar
F G Em
Dipelupuk mata hanya terlihat jilat api dan jerit penumpang kapal
Em
Tampomas sebuah kapal bekas
Em
Tampomas Terbakar dilaut lepas
Em
Tampomas Tuk penumpang terjun bebas
Em
Tampomas Beli lewat jalur culas
Em
Tampomas Hati siapa yang tak panas
Em
Tampomas Tampomas tampomas
Em
Tampomas Kasus ini wajib tuntas
Em
Tampomas Koran-koran seperti amblas
Em
Tampomas Pahlawan mu kurang tangkas
Itulah, chord gitar Celoteh Camar Tolol dan Cemar dinyanyikan Iwan Fals serta lirik lagu Celoteh Camar Tolol dan Cemar.
Streaming dan unduh atau download lagu Celoteh Camar Tolol dan Cemar melalui YouTube Music.
Simak, biodata Iwan Fals di bawah ini.
Baca juga: Chord Gitar Mendung Tanpo Udan Denny Caknan ft Ndarboy Genk
Nama asli Iwan Fals adalah Virgiawan Listanto, Iwan Fals lahir di Jakarta pada 3 September 1961.
Dilansir Wikipedia, Iwan Fals adalah seorang penyanyi, musisi, pencipta lagu, dan kritikus yang menjadi salah satu legenda di Indonesia.
Gaya bermusiknya telah dikatakan sebagai pop, rock, country, dan folk pop.
Liriknya banyak menceritakan masa-masa kelam era 1970 hingga 1980-an di bidang politik.
Masa kecil Iwan Fals dihabiskan di Bandung, kemudian di Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan.
Bakat musiknya makin terasah di usia 13 tahun, saat Iwan banyak menghabiskan waktunya dengan mengamen di Bandung.
Bermain gitar dilakukannya sejak masih muda, bahkan ia mengamen untuk melatih kemampuannya bergitar dan mencipta lagu.
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Anak Sekolah Dinyanyikan Chrisye
Ketika di SMP, Iwan menjadi gitaris dalam paduan suara sekolah.
Selanjutnya, datang ajakan untuk mengadu nasib di Jakarta dari seorang produser.
Ia lalu menjual sepeda motornya untuk biaya membuat master.
Iwan rekaman album pertama bersama rekan-rekannya, Toto Gunarto, Helmi Bahfen, dan Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul.
Namun, album tersebut gagal di pasaran, Iwan kembali menjadi pengamen.
Setelah dapat juara di festival musik country, Iwan ikut festival lagu humor.
Lagu-lagu humor milik Iwan sempat direkam bersama Pepeng, Krisna, dan Nana Krip serta diproduksi oleh ABC Records.
Namun, lagu-lagu itu hanya dikonsumsi kalangan tertentu.
Sampai akhirnya, perjalanan Iwan bekerja sama dengan Musica Studio.
Sebelum ke Musica, Iwan sudah rekaman sekitar 4 album sampai 5 album.
Di Musica Studio, lagu-lagu Iwan digarap lebih serius.
Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani oleh Willy Soemantri.
Iwan tetap menjadi pengamen.
Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu, kadang di Pasar Kaget atau Blok M.
Album Sarjana Muda ternyata banyak diminati.
Iwan mulai mendapatkan berbagai tawaran untuk bernyanyi.
Ia kemudian sempat masuk televisi setelah tahun 1987.
Saat acara Manasuka Siaran Niaga disiarkan di TVRI, lagu Oemar Bakri sempat ditayangkan di TVRI.
Ketika anak kedua Iwan, Cikal lahir tahun 1985, kegiatan mengamen langsung dihentikan.
Selama Orde Baru, banyak jadwal acara konser Iwan yang dilarang dan dibatalkan oleh aparat pemerintah.
Hal itu karena lirik-lirik lagunya dianggap dapat memancing kerusuhan.
Pada awal kariernya, Iwan Fals banyak membuat lagu yang bertema kritikan terhadap pemerintah.
Beberapa lagu itu bahkan bisa dikategorikan terlalu keras pada masanya.
Sehingga, perusahaan rekaman yang memayungi Iwan Fals enggan atau lebih tepatnya tidak berani memasukkan lagu-lagu tersebut dalam album untuk dijual bebas.
Rekaman lagu-lagu yang tidak dipasarkan tersebut kemudian sempat diputar di stasiun radio 8EH Institut Teknologi Bandug.
Beberapa konser musiknya pada tahun 1980-an juga sempat disabotase dengan cara memadamkan aliran listrik.
Pernah juga, konser Iwan dibubarkan secara paksa karena Iwan Fals membawakan lirik lagu yang menyindir penguasa saat itu.
Pada April 1984, Iwan Fals harus berurusan dengan aparat keamanan dan sempat ditahan dan diinterogasi selama 2 minggu gara-gara menyanyikan lirik lagu Demokrasi Nasi dan Pola Sederhana juga Mbak Tini pada sebuah konser di Pekanbaru.
Hanya segelintir fans fanatik Iwan Fals yang masih menyimpan rekaman lagu-lagu ini, dan sekarang menjadi koleksi yang sangat berharga.
Saat bergabung dengan kelompok SWAMI dan merilis album bertajuk SWAMI pada 1989, nama Iwan semakin meroket dengan mencetak hits Bento dan Bongkar yang sangat fenomenal.
Perjalanan karier Iwan Fals terus menanjak ketika dia bergabung dengan Kantata Takwa pada 1990 yang didukung penuh oleh pengusaha Setiawan Djodi.
Setelah kontrak dengan SWAMI yang menghasilkan dua album (SWAMI dan SWAMI II) berakhir, dan di sela Kantata (yang menghasilkan Kantata Takwa dan Kantata Samsara), Iwan Fals masih meluncurkan album-album solo maupun bersama kelompok seperti album Dalbo yang dikerjakan bersama sebagian mantan personel SWAMI.
Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang tetap dan selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser.
Menariknya, seluruh alat musik yang digunakan baik oleh Iwan fals maupun band-nya pada setiap penampilan di depan publik tidak pernah terlihat merek maupun logo.
Seluruh identitas tersebut selalu ditutupi atau dihilangkan.
Itulah, biodata Iwan Fals. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )