TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Keluarga narapidana (napi) di Lapas Kelas I Tangerang panik usai mendapatkan kabar lapas terbakar, Rabu (8/9/2021) dini hari.
Kebakaran melahap ruangan tahanan Blok C2 Lapas Kelas I Tangerang.
Pasca insiden kebakaran, keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) langsung mendatangi Lapas Kelas I Tangerang untuk mengetahui kondisi keluarganya.
Salah satu keluarga napi penghuni lapas Blok C mengatakan ia mengetahui kabar kebakaran lapas melalui berita di televisi.
“Saya tahu dari berita TV, terus saya hubungi ke teman anak saya nggak dijawab-jawab. Maka saya ke sini,” kata Nuryati.
Namun, ia merasa sangat bersyukur mendapatkan kabar bahwa anaknya yang terlibat kasus narkotika itu selamat.
“Alhamdulillah selamat, tadi sudah bisa dikontak,” tambahnya.
Baca juga: Fakta Kebakaran Lapas di Tangerang, 41 Napi Meninggal Akibat Pintu Sel Terkunci
Nuryati mengungkapkan bahwa anaknya menyelamatkan diri dengan cara melompat ketika pintu sel dibuka petugas.
“Alhamdulilah selamat, tadi udah bisa dikontak. Katanya dia lompat karena pintunya dibuka sama petugasnya,” terangnya.
Anaknya itu, kata Nuryati, hanya mengalami luka-luka dibagian kaki dan saat sudah mendapatkan perawatan.
Sementara keluarga yang lain, mengaku masih belum memperoleh kabar apapun terkait kondisi anaknya yang menghuni ruang tahanan Lapas Blok C sejak lima tahun lalu.
“Nggak ada kabar, saya hubungi tidak ada kabar. Dia penghuni Blok C tapi nggak tahu C berapa. Sampai saat ini belum jelas kabarnya,” kata Fajar Sidik.
Fajar Sidik berharap anaknya selamat dalam musibah kebakaran tersebut.
Pasalnya, ia mengungkapkan bahwa anaknya akan bebas pada November 2021 mendatang.
Baca juga: Detik-detik Kebakaran Lapas di Tangerang, WN Afrika dan Portugal Ikut Jadi Korban Meninggal
Kronologi Kebakaran
Polres Metro Tangerang Kota Sat Intelkam menjelaskan kronologi kebakaran di Lapar Kelas I Tangerang, Banten.
Kronologi kebakaran lapas tersebut diceritakan oleh salah satu saksi yakni pegawai Lapas Kelas I Tangerang, Iyan Sofyan.
Menurut keterang saksi, kejadian itu bermula pada pukul 01.45 WIB.
Pada saat itu, Iyan Sofyan menyebut ia mendengar teriakan kebakaran sari narapidana (napi) penghuni Blok C.
Setelahnya, saksi dan petugas yang berjaga langsung melakukan pengecekan ke ruang tahanan Blok C dan berusaha untuk melakukan evakuasi.
Petugas berhasil mengevakuasi kurang lebih 20 orang narapidana.
Namun, kata saksi, sebanyak 100 orang narapidana tidak berhasil dievakuasi karena api semakin membesar.
“Petugas jaga berhasil mengevakuasi kurang lebih 20 orang napi. Namun, sebanyak 100 orang napi tidak berhasil dilakukan evakuasi karena api semakin membesar,” tulis keterangan saksi yang diterima Kompas.tv, Rabu (8/9/2021).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.
Fadil menyebut bahwa dugaan awal terjadinya kebakaran karena adanya hubungan arus listrik.
Kobaran api melahap Ruang Tahanan Lapas Kelas I Tangerang selama kurang lebih dua jam.
“Kemungkinan besar kebakaran ini hampir berlangsung lebih dari dua jam,” ujar Fadil Imran.
Setelah api mulai terkendali, evakuasi dilakukan di lokasi kejadian.
Dilansir dari Kompas TV, data sementara hingga saat ini sebanyak 8 orang luka berat, 73 luka ringan, dan 41 orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
Korban luka ringan dirawat di Klinik Laps Kelas I Tangerang, sedangkan korban luka berat dirawat di RSU Kabupaten Tangerang. ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )