Berita Terkini Artis

KPI Perbolehkan Saipul Jamil Tampil di TV, Arie Kriting Beri Sindiran Sinis

Penulis: Putri Salamah
Editor: Heribertus Sulis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. KPI Perbolehkan Saipul Jamil Tampil di TV Buat Edukasi, Arie Kriting Beri Tanggapan Sinis

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Pernyataan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait soal bolehnya Saipul Jamil tampil di televise menjadi sorotan tajam public.

Baru-baru ini Ketua KPI Pusat, Agung Suprio memberikan pernyataan memperbolehkan pedangdut Saipul Jamil untuk tampil di televise dengan syarat.

Hal itu akhirnya mendapatkan reaksi dari masyarakat luas, tak terkecuali sesama public figure.

Pernyataan yang dilontarkan oleh Ketua KPI itu banya disayangkan oleh masyarakat luas.

Salah satu yang memberikan tanggapan sinis yakni komika Arie Kriting.

Baca juga: Inul Daratista Siapkan Project Agar Saipul Jamil Eksis di TV

Arie Kriting dengan tegas tidak sependapat jika Saipul Jamil kembali tampil di televisi meski untuk edukasi.

Kritikan peda Arie Kriting itu ia sampaikan melalui cuitan di Twitternya, Jumat (10/9/2021).

Dalam cuitan itu, Arie Kriting kembali menyinggung soal kasus asusila yang dilakukan Saipul Jamil terhadap anak di bawah umur.

Namun, dalam tulisan suami Indah Permatasari itu menuliskan saran sarkas atas diperbolehkannya Saipul Jamil tampil di televise oleh KPI.

“Nah kalau ini setuju deh. Bolehlah dibuatin acara edukasi. Jadi yang mau belajar caranya “hap hap” anak di bawah umur yang lagi tidur, bisa tahu caranya bagaimana,” sindir Arie Kriting di Twitternya.

Baca juga: Saipul Jamil Curhat ke Hotman Paris, Saya Mengalami Kerugian

Menurut Arie Kriting, dengan diperbolehkannya Saipul Jamil tampil di televise akan membuat para pelaku kasus asusila tidak jera.

“Televisi bikin acara, biar pada pe**fi* jadi pinter pinter,” tambah Arie.

Masyarakat Indonesia, lanjut Arie, masih kurang memahami status dan kehadiran dari kasus pelecehan anak di tengah masyarakat.

Bahkan, komika ini sampai mengusulkan untuk membuat suatu lembaga baru untuk menangani kejahatan seksual anak.

“Karena tampaknya banyak pihak yang gagap mengenai status dan kehadiran seorang ped***l di tengah masyarakat, sepertinya mending dibuat lembaga khusus untuk hal ini,” ujar Arie.

“Bagaimana kalau dibuat Komisi Pe***il Indonesia,” sambungnya.

Cuitan Arie Kriting itu pun ramai direspon oleh warganet dengan berbagai komentar.

Banyak warganet yang menyayangkan sikap KPI yang seakan tidak tegas untuk tidak menampilkan Saipul Jamil di televise kembali.

Arie Kriting merupakan salah satu public figure yang tidak menyukai dan menolak keras glorifikasi yang diberikan kepada Saipul Jamil.

Komika ini dengan tegas menyatakan tidak akan menghadiri undangan stasiun televise yang telah mengundang Saipul Jamil untuk tampil di layar kaca.

KPI Bolehkan Saipul Jamil Tampil di TV dengan Batasan

Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Agung Suprio menilai kasus Saipul Jamil tidak bisa disamakan dengan kasus artis yang terjerat narkoba.

Merujuk pada banyak referensi, menurut Agung di negara lain mantan narapidana kejahatan seksual seperti Saipul Jamil bahkan dibatasi gerak-geriknya.

Hal ini demi meminimasilasi potensi adanya kejadian serupa yang dilakukan oleh mantan narapidana seksual.

"Kita juga melihat dari berbagai refrensi dari luar negeri, memang dibatasi, bahkan di suatu negara itu dikasih alat supaya dia tidak melakukan hal seperti itu," kata Agung, seperti dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (9/9/2021).

Jika Saipul Jamil tampil di televisi dengan status mantan narapidana seksual, Agung khawatir akan timbul banyak persepsi dari masyarakat luas.

Oleh karenanya, jalan yang diambil KPI dalam kasus Saipul Jamil adalah mengecam aksi glorifikasi berlebihan terhadap mantan narapidana seksual.

Namun, bukan berarti Saipul Jamil tidak bisa tampil di televisi, yakni dengan catatan hanya untuk konteks edukasi.

Hal ini sesuai dengan surat edaran yang telah dikirimkan oleh KPI pada lembaga penyiaran seperti televisi.

"Dia (Saipul Jamil) bisa tampil untuk kepentingan edukasi," ucap Agung.

"Jadi misalnya ya, dia hadir sebagai ya bahaya predator, itu kan bisa juga ditampilkan seperti itu," tutur dia.

Sementara ini, Agung menegaskan bahwa Saipul Jamil belum bisa tampil di televisi jika tujuannya untuk hiburan.

Keputusan ini dibuat oleh KPI setelah ada perdebatan internal di badan lembaga penyiaran tersebut.

Pasalnya, bagaimana pun juga, di dalam kasus Saipul Jamil, ada hak asasi manusia (HAM) yang harus diperhatikan, ada juga etika, dan tentu hukum yang harus ditegakkan.

Diakui Agung, keputusan yang diambil KPI terkait kasus Saipul Jamil memang sempat menimbulkan kritik dari pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) karena bagaimana pun juga Saipul Jamil mencari nafkah di televisi.

Tapi, ia menegaskan bahwa KPI mengakomodasikan kepentingan mayoritas masyarakat.

"Ini lawannya adalah etika, kepatutan itu, dan kita singkirkan HAM sementara. Toh dia tetep boleh tampil, bukan gaboleh tampil sama sekali, boleh tampil tapi dalam konteks edukasi," kata dia.

Agung juga menyebut bahwa Saipul Jamil diizinkan untuk tampil dalam sesi wawancara, sebagai narasumber.  ( Tribunlampung.co.id / Putri Salamah )

Berita Terkini