TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Cacingan merupakan penyakit pada anak yang sering dikeluhkan orangtua.
Lalu, apa itu cacingan?
dr Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A dari Rumah Sakit Hermina Lampung mengatakan, cacingan adalah penyakit yang menyebabkan gejala berupa diare, gangguan penyerapan makanan, mudah letih, tidak bergairah, lemas, ngantuk, kurang gizi, dan jika saat diare keluar darah akan mengalami anemia.
Cacingan adalah infeksi yang terjadi pada usus akibat cacing.
Baik cacing dalam bentuk larva maupun telur.
Cacing bisa masuk ke dalam usus melalui kulit, saat anak sedang main di tanah tanpa alas kaki, atau tangan menyentuh tanah.
Cacing ini ada empat jenis.
Masing-masing jenis cacing menimbulkan penyakit cacingan dengan nama berbeda.
Diantaranya cacing gelang (ascaris lumbricoides) yang menimbulkan penyakit ascarariasis, cacing tambang (ancylostoma duodenale) yang menimbulkan penyakit ancylostomiasis, dan cacing gelang (trichuris trichiura) yang menyebabkan penyakit trichuriasis.
Kemudian ada yang namanya cacing kremi (enterobius vermicularis) yang menyebabkan penyakit enterobiasis.
Namun cacing ini berbeda dengan ketiga cacing sebelumnya.
"Ketika cacing kremi sudah masuk k edalam usus, cacing ini tidak hanya bisa berdiam dalam usus. Tapi bisa berkeliaran ke organ tubuh yang lain. Salah satunya anus," kata dr Roro, Rabu 20 Oktober 2021.
Cacing kremi ke anus untuk bertelur, dan telurnya akan menimbulkan rasa gatal pada anus.
Anak-anak yang tidak tahan dengan rasa gatal di anus ini akan menggaruk anusnya dengan tangan yang bisa membuat telur cacing kremi masuk ke usus, atau telur cacing kremi akan menempel pada tangan.
Jika tangan itu tidak dicuci dan langsung memegang makanan, telur cacing kremi akan menempel pada makanan.
Kalau makanan itu dimakan maka telur itu akan masuk ke usus.
Lalu ada juga cacing yang menempel pada sayuran dan buah-buahan.
Jika sayuran dan buah-buahan langsung dimakan tanpa tidak dicuci dengan bersih menggunakan sabun khusus mencuci buah dan sayur, maka cacing akan masuk kedalam usus dan menimbulkan cacingan
(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)