TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Hewan blobfish masih belum begitu familiar di telinga orang Indonesia. Lantas, apa itu blobfish?
Dikutip dari Fact Animal, blobfish adalah ikan laut dalam yang mendiami perairan di atas dasar laut kedalaman 600-1.200 meter.
Ikan ini dapat ditemukan di daratan Australia, Selandia Baru, dan Tasmania.
Blobfish disebut sebagai ikan terjelek di dunia.
Sebab, bentuk wajahnya tampak bengkak dan lebar.
Baca juga: Apa Itu Poster
Ikan tersebut juga memiliki kesan sebagai ikan yang malas.
Istilah blobfish sebenarnya digunakan untuk menggambarkan berbagai spesies ikan Psychrolutidae.
Akan tetapi bagi kebanyakan orang, blobfish adalah spesies khusus (Psychrolutes microporos) dengan spesimen pertama ditemukan di lepas pantai Selandia Baru pada 1983.
Mereka adalah anggota ordo Scorpaeniformes dan keluarga Psychrolutidae, yang meliputi fatheads, fathead sculpins, dan berudu sculpins.
Ikan ini memiliki tubuh licin dan lunak yang terasa seperti agar-agar.
Baca juga: Apa Itu Puisi dalam Karya Sastra
Sebab, tubuhnya tak memiliki kerangka nyata dan hanya terdiri dari otot kecil.
Hal ini memungkinkan blobfish mengapung di atas dasar laut tanpa menghabiskan banyak energi.
Bila terjaring dan diangkat ke permukaan, dekompresi bisa membuat ikan terjelek di dunia ini melebar dan kulitnya melentur.
Terlebih, ikan yang tak bergigi ini tak mampu menopang tubuhnya saat diangkat ke daratan.
Hal tersebut membuat tubuhnya tak berbentuk lagi.
Meski begitu sebenarnya di kedalaman laut, blobfish tampak seperti ikan pada umumnya.
Kepalanya bulat, bermata hitam dan insangnya berbulu.
Biasanya blobfish memiliki tubuh yang berwarna merah muda keabuan, dan ekornya lancip seperti kecebong.
Ukuran blobfish biasanya kurang dari 30 cm dan beratnya di bawah dua kilogram.
Ikan blobfish diketahui mampu hidup di lingkungan bertekanan ekstrem.
Sebagai ikan yang hidup di laut yang dalam, blobfish tidak memiliki swim bladder atau gelembung renang.
Gelembung renang merupakan organ yang membantu ikan mendekati permukaan untuk mengatur kemampuan mengapung.
Bila blobfish mencoba naik, tekanan kuat akan menghancurkan ikan jenis ini.
Dengan pergerakannya yang malas, blobfish diperkirakan memangsa apapun yang lewat terbawa arus air.
Makanannya itu termasuk keong laut dan krustasea.
Selain blobfish, kenali juga hewan unik lainnya. Misalnya Chrysopelea, si ular terbang.
Pembahasan apa itu Chrysopelea memang masih begitu minim.
Hanya saja menurut Fact Animal, Chrysopelea termasuk dalam keluarga Colubridae, yang merupakan keluarga ular terbesar.
Bahkan setidaknya 51% atau lebih dari 1000 spesies ular yang hidup di dunia merupakan keluarga Colubridae.
Bila selama ini tupai dianggap hewan yang pandai berpindah dari satu dahan pohon ke dahan lainnya, kemampuan meluncur Chrysopelea atau ular terbang ini jauh lebih baik dari tupai.
Dikutip dari Fact Animal, tercatat ada lima spesies ular terbang yang memiliki kemampuan unik tersebut.
Di antaranya ular pohon emas, ular terbang firdaus, ular terbang merah, ular terbang Maluku, serta ular terbang Sri Langka.
Habitat kelima hewan itu tersebar di beberapa wilayah Asia, mulai dari Vietnam, Kamboja, Laos, Filipina, Cina, India, Sri Langka hingga Indonesia.
Warna Chrysopelea juga beragam. Ada yang berwarna hijau, hitam atau abu-abu gelap.
Beberapa juga dihiasi dengan sisik kuning, oranye, merah, atau hitam.
Satwa liar ini memiliki panjang tubuh sekitar 0,5-1 meter. Mereka juga jarang ditemukan di tanah.
Dikutip dari National Geographic, ilmuwan sepakat istilah ular terbang dianggap kurang cocok dalam mendeskripsikan kemampuan unik reptil tersebut. Bagi mereka, kata yang tepat adalah meluncur.
Sebab sebenarnya ular terbang ini tidak benar-benar terbang seperti burung, melainkan hanya meloncat dari satu dahan ke dahan lain.
Itu sebabnya, Chrysopelea juga disebut dengan glider snake. Sayangnya, kemampuan meluncur Chrysopelea terbesar, seperti ular pohon emas tergolong yang terlemah dibandingkan jenis Chrysopelea lain.
Hal tersebut disebabkan karena berat tubuhnya yang menghambat kelincahan pergerakan ular ini.
Diketahui, jenis ular ini bisa meluncur di udara sejauh 100 meter dengan kecepatan 8-10 meter per detik.
Dalam melucurkan aksi 'terbang' itu, umumnya Chrysopelea akan merayap ke ujung cabang lalu menjuntaikan tubuhnya dalam bentuk J.
Ia akan mendorong dirinya menggunakan bagian bawah tubuh lalu dengan cepat melengkungkan tubuhnya ke dalam bentuk huruf S.
Saat mendarat, satwa langka ini akan membentuk huruf C dan menjatuhkan ekornya terlebih dahulu.
Uniknya, hewan langka ini bisa berbelok saat terbang.
Para ilmuwan meyakini kemampuan unik 'terbang' tersebut merupakan cara ular ini melarikan diri dari hewan pemangsanya.
Meskipun ular terbang ini berbisa, ternyata reptil ini tak berbahaya bagi manusia. Sebab, Chrysopelea memiliki taring yang kecil.
Umumnya, makanan Chrysopelea adalah hewan pengerat, kadal, katak, burung, serta kelelawar.
Baca juga: Apa Itu Teks Deskripsi, Ciri-ciri dan Jenisnya
itulah penjelasan mengenai apa itu blobfish, ikan terjelek di dunia. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )