Bandar Lampung

Warga Bandar Lampung Masih Sulit Dapati Minyak Goreng Sesuai HET

Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Warga Bandar Lampung masih sulit dapati minyak goreng sesuai HET.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Masyarakat Bandar Lampung masih sulit mendapatkan minyak goreng kemasan dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter.

Padahal pemerintah kota setempat telah mencoba menyalurkan minyak goreng kepada warganya secara door to door.

Namun, jumlah yang diberikan terbatas untuk menjangkau seluruh warga.

Masih mudah ditemui panjangnya antrean pemburu minyak goreng di ritel-ritel.

Bahkan warga rela mengantre sejak bongkar muatan stok dagang ritel dilakukan.

"Iya karena masih sulit, harga minyak masih mahal di pasar, di ritel ini lah yang harganya sesuai HET. Tapi memang sering kosong," kata Rani, warga Way Halim saat mengantre di salah satu ritel di kecamatan tersebut, Selasa (15/3/2022).

Menyoal minyak goreng dalam pelaksanaan pasar murah, ia mengaku pesimis untuk mendapatkannya.

"Kalau info dari pemerintah, Way Halim ini dapat jadwal pasar murah door to door Kamis 17 Maret, tapi ragu juga sih dapat engganya," kata dia.

Menyinggung soal itu, Kepala Dinas Perdagangan Bandar Lampung Wilson Faisol membenarkan memang distribusi minyak goreng melalui pasar murah door to door secara kuantitas terbatas.

"Iya, masalah kecemburuan sosial karena dapat dan tidaknya minyak goreng. Itu karena memang jumlahnya yang terbatas," kata Wilson.

Baca juga: Kejati Lampung Periksa Bendahara Cabor Angkat Besi dan Senam, Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Koni

"Satu kecamatan hanya 500 karton/dus saja, itu dibagi agar semua RT mendapatkan," kata dia.

Dilanjutkannya, pembagian memanglah tidak secara rata, tapi disebutkan lebih proporsional berdasarkan kebutuhan warga dari kecamatan, sementara RT sebagai pihak pendata.

"Yang lebih diutamakan memang warga berekonomi rendah dan pelaku usaha kecil seperti gorengan dan sebagainya," ucap dia.

Ia berkata, pihaknya sudah mencoba untuk menambah bobot minyak goreng untuk diberikan dalam pasar murah, namun pihaknya menerima keberatan dari pihak produsen.

"Sudah sebelumnya coba kita minta tambah, tapi memang ada keberatan dari produsen," jelas dia.

(Tribunlampung.co.id/Vincensius Soma Ferrer)

Berita Terkini