Berita Terkini Artis

Ruben Onsu Hanya Bisa Senyum Bisnisnya Banyak yang Tutup Gulung Tikar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Raffi Ahmad keceplosan menyebut bisnis ayam gepek Bensu milik Ruben Onsu banyak yang tutup selama pandemi hingga membuat suami Sarwendah pusing dan banyak pikiran.

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Raffi Ahmad keceplosan menyebut bisnis ayam gepek Bensu milik Ruben Onsu banyak yang tutup selama pandemi hingga membuat suami Sarwendah pusing dan banyak pikiran.

Kondisi bisnis Ruben Onsu yang lesu terungkap saat Raffi Ahmad tak sengaja membahas persoalan bisnis ayam geprek Bensu di kanal Youtube Trans TV.

"Elu Covid, Geprek tutup, pusing kan kemarin," tuturnya.

Raffi Ahmad juga menyebut bila Ruben Onsu sedang pusing tujuh keliling.

"Hah lu banyak pikiran," kata Raffi Ahmad.

Baca juga: Kini Tanggung Malu, Video Indra Kenz saat Merendahkan Ruben Onsu dan Igun Viral

Baca juga: Kondisi Nita Gunawan setelah Raffi Ahmad Bantah Soal Selingkuh: Nafas Aku Sesak

Ruben Onsu yang tak mampu berkata-kata hanya membalas kata-kata Raffi Ahmad lewat senyuman. 

Ruben Onsu lantas membalas sindiran Raffi Ahmad dengan membandingkan bisnis toko milik Raffi Ahmad yang juga mengalami hal serupa.

"Toko lu aja tutup, pusing gak," katanya

Raffi Ahmad hanya membalas jawaban singkat.

"Lumayan," celotehnya.

Salah satu gerai Geprek Bensu di Bandar Lampung bahkan sampai disegel Pemerintah Kota Bandar Lampung karena terindikasi menunggak pajak.

Empat restoran di Bandar Lampung yang diduga tidak membayar sesuai semestinya disegel, Selasa (8/6/2021).

Baca juga: Alasan Nadya Mustika Tampak Kesal Anaknya Digendong Lesti Kejora

Baca juga: Jadwal Manggung Nissa Sabyan di Bulan Ramadan Kosong, Imbas Kabar Perselingkuhan

Rinciannya, Bakso Haji Sony 1, Restoran Begadang 2, Restoran Padang Jaya, dan Restoran Geprek Bensu.

Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id, petugas yang merupakan tim lintas sektor menyambangi masing-masing restoran kemudian menyegelnya.

Restoran tersebut diminta untuk mengajukan permohonan pengoperasionalan kembali kepada Wali Kota Bandar Lampung.

"Sebelumnya sudah diberikan peringatan dengan pendekatan. Karena tidak ada perubahan, sekarang kita eksekusi," ujar Ketua Tim Percepatan Pendapatan Daerah M Umar.

Menurut Inspektur Bandar Lampung itu, penyegelan sesuai dengan Perda Nomor 6 Tahun 2018 tentang Sistem Pembayaran Pajak Daerah Secara Elektronik (e-Billing).

"Bila tidak diindahkan, sanksi terberatnya adalah pencabutan izin operasional," tegas dia.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, pelanggaran pembayaran pajak restoran tersebut bervariasi, mulai dari penunggakan pembayaran, tidak digunakannya tapping box yang telah dipasang pemkot, atau kombinasi keduanya.

Menurut Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Bandar Lampung Yanwardi, angka tunggakan pajak empat restoran tersebut mencapai ratusan juta rupiah.

"Karena ada restoran yang menunggak hingga hitungan tahun," kata dia.

Rumahkan 2.500 karyawan

Pada 2020 silam, Ruben Onsi bahkan harus merumahkan 2.500 karyawan Geprek Bensu.

"Ini hal yang paling sedih dalam perjalanan saya, di luar pemikiran saya, tidak ada persiapan, jadi semuanya berubah drastis dan saya harus ambil tindakan," ujar Ruben saat Instagram Live bersama Sandiaga Uno, Sabtu (9/5/2020). 

Akibat dampak pandemi ini, Ruben harus merumahkan 2.500 karyawan yang bergantung hidup pada bisnisnya itu.

"Dari 6.500 karyawan yang saya bisa selamatkan hanya 4.000, ketika mereka dirumahkan (yang tadinya) kemarin-kemarin tidak saya rumahkan, tapi bank saya sesak, saya tidak bisa menyelamatkan mereka sama sekali," ujarnya. 

Ia terpaksa merumahkan ribuan karyawannya itu karena tak sanggup untuk menggaji selama beberapa bulan ke depan.

"Mau gali gobang tutup lobang pun butuh waktu. Enggak usah ngomong keuntunganlah, menggaji mereka saja saya tidak bisa," ujar Ruben. 

Harus merelakan hampir setengah karyawannya, Ruben hanya bisa memberikan gaji mereka selama sebulan dan ditambah dengan uang tunjangan hari raya.

"Jadi konpensasi yang dilakukan adalah ketika saya rumahkan mereka saya gaji satu bulan plus THR, tidak ada yang saya potong sama sekali, gaji full dan THR, itu saja yang bisa saya selamatkan," katanya. 

Menurut dia, jika harus mempertahankan karyawan di masa sulit karena pandemi ini akan beresiko tinggi bagi perusahannya.

"Saya cuma berpikir 2.500 itu harus saya sudahkan pekerjaannya karena saya harus selamatkan yang lainnya untuk perusahan saya secara sehat gitu," kata Ruben. 

Salah satu bisnis yang dijalankan Ruben Onsu adalah Geprek Bensu. Bisnis rumah makan berbahan ayam dan kecetaran sambal pedasnya itu, kini sudah memiliki cabang di sejumlah daerah di Indonesia.

Rumah makan ayam geprek ini pertama kali dirintis di Jakarta pada 17 April 2017 silam dengan nama perusahaan PT Geprek Bensu Indonesia.

Awalnya Geprek Bensu mengusung konsep makanan yang dijual dengan gerobak.

Pada 2018 konsep diubah dengan berjualan makanan di satu ruko, pada 2019 berubah lagi menjadi konsep dua ruko.

Terakhir pada 2020 berkembang menjadi makanan yang dijual di outlet layaknya restoran dengan dapur serba stainless seperti standar restoran.

Geprek Bensu terbilang inovatif dengan menghadirkan sambal dalam pilihan level 1-10.

Selain itu ada pula topping tambahan seperti keju, sambal matah, telur asin, sambal kecombrang, sambal embe, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Celine Evangelista Tawarkan Foto-fotonya Gratis untuk Ayang: Kan Aku Banyak Stok

Baca juga: Beda dengan Nissa Sabyan yang Tak Ada Job, Ririe Fairus Malah Banjir Endorse

Namun pasang surut dunia usaha harus dilalui oleh Ruben Onsu. Terlebih dengan kondisi pandemi saat ini, dikabarkan satu persatu gerai ayam geprek Ruben Onsu terancam tutup.

(Tribunlampung.co.id/Putri Salamah)

Berita Terkini