Berita Lampung

Jelang Idul Adha, Harga Tomat di Bandar Lampung Jadi Rp 13 Ribu per Kg

Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Tomat. Jelang Idul Adha, harga tomat di Bandar Lampung jadi Rp 13 Ribu per Kg.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung -  Mendekati hari raya Idul Adha 1443 Hijriah, harga sejumlah komoditas pangan kian tak terkendali.

Belum saja harga cabai merah, cabai rawit, serta bawang merah turun, kini giliran tomat dan rampai juga ikut-ikutan naik.

Pantauan Tribun di sejumlah pasar tradisional Kota Bandar Lampung pada Minggu (3/7), harga tomat telah mencapai Rp 13 ribu per kilogram (kg) dan rampai Rp 35 ribu-Rp 40 kg.

Padahal, biasanya harga tomat cuma Rp 6.000-Rp 8.000/kg dan rampai Rp 20 ribu-25 ribu per kg.

"Semua naik sekarang, bukan cuma cabai dan bawang merah. Tomat juga ikut naik, tadinya Rp 8.000, sekarang Rp 13 ribu," kata Rian, pedagang sayur di Pasar Untung, Labuhan Dalam, kemarin.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Bandar Lampung Bertahan di Angka Rp 100 Ribu per Kg

Baca juga: 7 Mobil Damkar Berhasil Mengatasi Toko Kelontong Terbakar di Bandar Lampung

Ia menjelaskan, harga cabai merah tak turun-turun, masih Rp 90 ribu/kg. Padahal dua pekan sebelumnya masih Rp 80 ribu per kg. Di hari normal, cabai merah cuma dibanderol paling mahal Rp 30 ribu/kg.

Cabai hijau juga ikut-ikutan naik. Semula cuma Rp 20 ribuan kini sudah Rp 50 ribu/kg.

Begitu juga dengan harga bawang merah yang masih bertahan di angka Rp 50 ribu-Rp 60 ribu/kg.

Padahal di hari-hari normal, bawang merah cuma dijual paling tinggi Rp 35 ribu/kg.

"Kalau bawang putih stabil, Rp 20 ribu/kg," kata dia.

Rian mengaku tak mengetahui penyebab naiknya harga-harga komoditas pangan itu.

Sebab, kenaikan itu berlangsung secara bertahap.

Hal serupa diungkapkan pedagang di Pasar Way Kandis.

Di sini harga rampai yang biasanya cuma Rp 5.000-Rp 6.000 seperempat, saat ini menjadi Rp 10 ribu.

Siti, salah satu pedagang di sana mengaku, kenaikan karena stok mulai berkurang.

Ia pun mengaku bingung mengapa semua komoditas pangan ini naik.

"Semua serba naik sekarang. Konsumen pada mengurangi pembelian. Mereka beli sedikit-sedikit sekarang ini," ujarnya.

Ujang, pedagang sembako di Pasar Untung mengaku, harga tepung terigu juga naik.

Semula tepung terigu ini cuma Rp 7.000, kini naik jadi Rp 11 ribu per kg.

"Gak tau zaman sekarang ini ya apa-apa pada naik. Bukan cuma pembeli yang susah kami pedagang juga susah bahkan bisa gulung tikar kalo serba mahal karena gak ada yang beli," keluhnya.

Dia berharap, pemerintah bisa melihat dan berpihak kepada rakyat terkait harga-harga bahan pangan tersebut. Saat ini, kata dia, para pedagang dan masyarakat kecil hanya bisa berharap solusi terbaik dari pemerintah.

Sementara di Pasar Tempel Sukarame Bandar Lampung harga tepung terigu tak jauh berbeda. Di pasar tempel ini, tepung terigu dijual Rp 10.500 per kilogram.

Menurut Ali Syahban, pedagang di pasar ini, harga tepung terigu memang naik pesat.

"Naik jadi Rp 10.500 kita jual per kilogram. Sebelumnya Rp 7.000," kata Ali Syahban.

Sementara untuk gula pasir dan minyak gorentg masih belum berubah harga.

Sampai saat ini, gula pasir masih dibanderol Rp 13.500 per kg.

Sementara minyak goreng kemasan seperti Tawon 900 ml Rp 21 ribu, Tropical 1 Liter Rp 23 ribu.

Kemudian minyak goreng curah Rp 16-18 ribu per liter. Harga ayam per kilogram Rp 25 ribu, untuk ayam satu ekor Rp 50 ribu.

(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Berita Terkini