Berita Lampung

24 KK Terdampak Kebakaran di Kota Karang Bandar Lampung Terima Bantuan dari Pemkot

Penulis: joeviter muhammad
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puing-puing sisa kebarakan di Kota Karang. 24 KK terdampak kebakaran di Kota Karang Bandar Lampung terima bantuan dari pemkot. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - 24 Kepala Keluarga (KK) terdampak kebakaran di Kota Karang, Telukbetung Timur, Bandar Lampung sudah menerima bantuan dari pemerintah kota setempat.

Penyerahan bantuan berupa uang tunai Rp 20 juta per 1 KK itu dilakukan pihak Pemkot Bandar Lampung, Jumat (8/7/2022) lalu.

Mewakili korban kebakaran, Ketua RT 02 LK III, Kelurahan Kota Karang, Lukman mengatakan pemerintah tidak hanya memberikan bantuan uang tunai.

Bentuk bantuan lainnya yakni membangun tenda sebagai tempat pemukiman sementara warga yang terdampak.

"Alhamdulillah perhatian dan bantuan dari pemerintah sangat besar," kata Lukman, Senin (11/7/2022).

Baca juga: Rumah Bos Ayam Kebakaran saat Idul Adha, Hanya Bisa Selamatkan Surat Rumah dan Ijazah

Baca juga: Bikin Heboh Warga Bandar Lampung, Sapi Kurban Jantan Miliki 2 Janin

Lukman juga berharap pemerintah ikut membantu perbaikan rumah warga yang ludes dilalap si jago merah.

Kendati demikian, Lukman mengaku belum mendapatkan informasi lebih lanjut perihal bantuan perbaikan rumah warga tersebut.

Menurutnya, saat ini pemerintah menyarankan untuk menghuni sementara waktu di rusunawa, Keteguhan.

"Kebanyakan warga di sini tidak mau pindah, karena memang mereka sudah lama tinggal dan dari kecil sudah di sini," kata Lukman.

Selain itu, yang menjadi alasan warga enggan pindah ke rusunawa yakni jarak atau lokasinya yang jauh.

Sehingga sebagian besar korban lebih memilih menumpang di rumah tetangga atau keluarga untuk sementara waktu.

"Rusunawa itu di Jalan H Sulaiman, ya kalau mau pindah kesana kan cukup jauh mending disini saja," kata Lukman.

Lukman yang juga menjadi korban dalam kebakaran pada Rabu (6/7/2022) malam ini menyebut bantuan dari dermawan juga banyak berdatangan.

Bantuan tersebut berupa bahan pokok dan kebutuhan harian lainnya.

"Namanya juga musibah, Alhamdulillah banyak yang kasih bantuan," kata Lukman.

Sekretaris BPBD Kota Bandar Lampung, Melisa mengatakan pemerintah juga menjamin kebutuhan pangan para korban.

Bahan pangan dan konsumsi bagi para korban tersedia di dapur umum yang telah didirikan.

"Sesuai dengan instruksi Walikota agar bisa disalurkan bantuan pangan bagi para korban," kata Melisa.

Selain dari bantuan pemerintah,  pihaknya juga memfasilitasi para donatur dalam menyalurkan bantuan.

Bantuan tersebut akan diterima dalam bentuk apapun mulai dari bahan pokok, hingga pakaian.

Menurutnya dapur umum tersebut melayani masyarakat selama 24 jam penuh.

"Dapur umum ini akan kita buka sampai koban yang mengisi tenda pengungsian kosong," kata Melisa.

Sementara itu, Satreskrim Polresta Bandar Lampung melakukan pemeriksaan terbakarnya puluhan bedeng di lokasi tersebut.

Pemeriksaan dilakukan bersama dengan pihak Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Sumatera Selatan.

Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Puslabfor untuk mengetahui sumber api penyebab kebakaran. 

"Dari Puslabfor bersama dengan Inafis Polresta Bandar Lampung melakukan penelitian di laboratorium forensik tentang penyebab kebakaran," kata Dennis.

Menurutnya, langkah tersebut dilakukan agar bisa meneliti lebih lanjut penyebab terbakarnya puluhan bedeng arab tersebut. 

"Ini berkaitan dengan crime schene investigation, sehingga kami Polresta Bandar Lampung membutuhkan keterangan ahli penyebab kebakaran," kata Dennis.

Dennis menambahkan, dalam pengumpulan barang bukti yang dilakukan semua oleh personil dari Puslabfor di Palembang. 

"Ini langsung dilakukan petugas Puslabfor, jadi semua yang berkaitan dan bahan yang akan digunakan untuk penelitian dibawa ke sana," kata Dennis.

Menurut tim Puslabfor sudah mendatangi TKP di antaranya dengan melakukan pengecekan dan pengamanan TKP serta memasang garis polisi.

Dennis menambahkan, barang yang dibawa ke Puslabfor yakni semua sampel yang di butuhkan untuk penelitian seperti arang dan puing.

Namun pihaknya belum dapat memastikan berapa hari yang dibutuhkan untuk menunggu hasil dari Puslabfor tersebut.

"Untuk waktu penelitian itu semua tergantung dari Puslabfor, kita tunggu saja hasilnya," kata Dennis.

(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)

Berita Terkini