Rektor Unila Ditangkap KPK

Karomani Jadi Tahanan KPK, Kemendikbudristek Copot Jabatannya sebagai Rektor Unila

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kemendikbudristek mencopot jabatan Karomani dari Rektor Unila setelah jadi tahanan KPK. Saat ini jabatan rektor diisi oleh pelaksana tugas pejabat eselon dua dari Kemendikbud.

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Kemendikbudristek akhirnya mencopot jabatan Karomani dari Rektor Unila (Universitas Lampung).

Pencopotan Karomani  dari jabatan Rektor Unila oleh Kemendikbudristek ini, setelah terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

"Sehubungan yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka, maka jabatan Rektor Unila (Karomani) sementara dihentikan," ucap Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam kepada wartawan, Senin (22/8/2022).

Kemendikbudristek menugaskan pejabat eselon dua sebagai pelaksana tugas (Plt) Rektor Unila.

"Untuk mengisi jabatan Rektor Unila sementara ditugaskan pejabat eselon dua dari Kemdikbud untuk menjadi Plt Rektor Unila," tutur Nizam.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Rektor Unila Karomani.

Dia jadi salah satu pihak yang diamankan KPK pada operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar di Bandung dan Lampung. 

Karomani terjaring OTT terkait dugaan suap penerimaan mahasiswa baru lewat jalur mandiri.

Muhammad Sofwan Efendi Jabat Plt Rektor Unila

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek) telah menunjuk Muhammad Sofwan Efendi sebagai pelaksana tugas (Plt) Rektor Universitas Lampung (Unila).

Penunjukkan Plt Rektor Unila tersebut disampaikan Wakil Rektor Universitas Lampung (Warek Unila) IV bidang perencanaan, kerjasama dan Teknologi Informasi dan Komunikasi Prof Suharso, saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (22/8/2022).

Menurut mantan Dekan FMIPA Unila ini, dalam menjalankan roda organisasi Unila, Mendikbudristekdikti Nadim Anwar Makarim menunjuk M Sofwan Efendi sebagai Plt Rektor Unila.

"Benar pasca penetapan tersangka oleh KPK Prof Karomani bahwa sebagai Plt Rektor Unila Muhammad Sofwan Efendi," ujarnya. 

"Beliau itu merupakan Direktur SDM (Sumber Daya Manusia) Kemendikbud Ristek Dikti," terangnya.

"Penunjukan langsung dari Kemendikbud Ristek Dikti," tambahnya.

Dikatakannya, pihak Unila hanya menjalankan perintah dari pusat.

Yakni mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud Ristek Dikti.

Saat ini beliau juga sudah hadir di kampus hijau tersebut.

Dijelaskannya, Jumat malam, 19 Agustus 2022 tersebut, benar Rektor Karomani pergi duluan ke Jakarta 

Menurutnya, agendanya ke Lembang Jawa Barat. Pihak Unila menggelar capasity building yang diartikan sebagai proses meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan (skills), sikap (attitude) dan perilaku (behaviour) dari SDM (Sumber Daya Manusia).

Lalu dalam mengimplementasikan evaluasi 8 indeks kinerja utama (IKU) dan persiapan menuju PTNBH (Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum). 

"Kalau warek bidang akademik tidak ikut karena ada agenda penerimaan mahasiswa baru di Pascasarjana Unila," kata Prof Suharso.

KPK Geledah Rektorat Unila

Setelah menangkap Rektor Unila Karomani dkk, kini KPK geledah Rektorat Unila (Universitas Lampung) Senin (22/8/2022) pagi.

KPK geledah Rektorat Unila diduga buntut dari ditetapkannya Rektor Unila Karomani sebagai tersangka dugaan korupsi.

Rektor Unila Karomani menjadi tersangka KPK bersama beberapa pejabat Unila lainnya pada Minggu (21/8/2022). Kini KPK geledah Rektorat Unila terkait dengan perkara itu.

Adapun penetapan tersangka tersebut terkait dugaan kasus suap penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Universitas Lampung Tahun 2022.

Humas Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Unila 2022, Muhammad Komarudin membenarkan adanya penggeledahan gedung Rektorat Unila oleh KPK.

Komarudn mengatakan, saat ini KPK sedang didalam ruang Rektorat Unila untuk melakukan pemeriksaan.

"Iya, saat ini KPK sedang di dalam," ujar Komarudin di halaman Rektorat Unila, Senin (22/8/2022).

Kendati demikian, Komarudin tidak menjelaskan secara rinci kegiatan KPK di dalam gedung rektorat.

Komar hanya menjelaskan jika dirinya hanya dipanggil untuk datang ke rektorat.

"Saya tadi masih ngajar, Ini juga dipanggil untuk cepat datang kesini (rektorat Unila)," singkatnya.

Pantauan Tribunlampung.co.id hingga Senin (22/8/2022) siang, pukul 12.00 WIB, terdapat sekitar 5 unit mobil Kijang Innova dengan plat kendaraan Jakarta.  Kendaraan itu terparkir di halaman gedung Rektorat Unila.

Sejumlah mobil yang terparkir tersebut diduga milik KPK yang tengah menggeledah gedung Rektorat Unila.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak KPK masih melakukan penggeledahan.

Unila Siapkan Tim Hukum

Pihak Universitas Lampung akan memberi bantuan hukum kepada Rektor Unila Karomani dkk yang tertangkap OTT KPK.

Jajaran pimpinan Universitas Lampung telah menyiapkan tim hukum membantu Rektor Unila Karomani dkk yang kini telah ditetapkan tersangka setelah OTT KPK.

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Universitas Lampung, Prof Suharso mengungkap terkait renacana pemberian bantuan hukum buar Rektor Unila Karomani dkk yang terkena OTT KPK tersebut.

"Secara umum Unila tentu (memberi bantuan hukum) karena merupakan keluarga besar, tentu akan perhatikan bantuan hukum," kata Suharso saat konferensi pers, Minggu, (21/8/2022).

Terkait dengan proses penerimaan mahasiswa baru yang menjadi penyebab OTT KPK, pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi dan melakukan perbaikan sistem.

Kendati demikian, kata dia, tak ada masalah sistem yang serius dalam proses penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri.

"Sebetulnya kalo kita bicara sistem penerimaan mahasiswa baru, sistem sudah sesuai, mungkin masalahnya kurang transparansi," kata Suharso.

Ditambahkan Suharso, kedepan pihaknya akan lebih selektif lagi untuk menghilangkan adanya praktik KKN.

"Apakah pola mandiri ini tetap ada atau tidak, atau pola apapun juga akan bermasalah selagi orangnya bermasalah.

Maka nanti kita akan lebih selektif, Insyaallah kedepan juga penerima jalur mandiri tetap akan dilakukan," tukas Suharso.

(Tribunnews.com//Kiki Adipratama/ Hurri Agusto/Bayu Saputra)

Berita Terkini