Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung memprediksi tingkat hunian hotel di semester II bisa tembus 70 persen.
"Kita berharap bisa achievement (mencapai) di angka mendekati 70 persen untuk semester kedua," ujar Sekretaris PHRI Lampung Friandi Hendrawan kepada Tribunlampung.co.id, Jumat (26/8/2022).
Terlebih jika status PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) 2022 sama dengan 2021 lalu.
Menurutnya itu akan menjadi stimulus yang baik dan bukan tidak mungkin untuk mencapai okupansi hotel 70 persen di semester ini.
Dia juga optimistis hingga akhir tahun mendatang tingkat hunian hotel tetap bagus.
Baca juga: Harga Telur Ayam Merangkak Naik di Mesuji Lampung, Kini Rp 31 Ribu per Kg
Baca juga: Harga Emas Antam Stabil Hari Ini 26 Agustus 2022, Ukuran 1 Gram Rp 1.011.000
"Kalau status PPKM (saat akhir tahun) sama dengan 2021 lalu (lebih ada kelonggaran), year end-nya (okupansi akhir tahun) bisa di 70 atau 71 persen," sambung dia.
Dia memprediksi di semester kedua tingkat hunian hotel dalam kondisi bagus karena biasanya ada peningkatan belanja pemerintah.
"Kita tahu 40-45 persen adalah belanja pemerintah, kalau PPKM relatif stabil dan anggaran pemerintah di second semester relatif banyak, capaiannya bisa 70 persen dan menurut saya itu sudah capaian yang sangat bagus," katanya.
Sementara jika melihat year end 2021, sambungnya, ada di angka 64 persen lebih.
"Jadi ada kenaikan sekitar 6 sampai 7 persen tingkat huniannya yang diharapkan di akhir tahun 2022 ini nanti," ujarnya.
Berbicara tingkat hunian hotel di semester I 2022 (Januari-Juni), di Provinsi Lampung diakuinya mengalami kenaikan yang cukup bagus.
"Tingkat okupansi rata-rata hotel bintang maupun non-bintang di semester pertama 2022 ada di angka 60 sampai 64 persen," paparnya.
Terkait penambahan hotel baru, menurutnya di 2022 ini belum ada.
"Semuanya baru on going, masih dalam progress pembangunan," kata dia.
"Baik yang di Raden Intan (Grand Mercure) atau yang penambahan kamar di Bukit Randu semua masih on going," ungkapnya.
Selain itu pihaknya memonitor ada beberapa hotel non-bintang yang tumbuh di kabupaten-kabupaten salah satunya di Pringsewu.
"Di Pringsewu kayaknya ada hotel yang menambah kamar," ujar pria yang akrab disapa Didi ini.
PHRI melihat sejauh ini, ada rencana penambahan 500 kamar hotel berbintang sehingga total ada sekitar 3 ribu lebih room yang akan beroperasi khususnya di Bandar Lampung khususnya.
"Kita harapkan kuenya juga akan semakin besar sehingga achievement yang dicapai tahun ini tidak terpengaruh dengan penambahan jumlah kamar," kata Friandi.
Terlebih di Lampung kondisi secara umum relatif stabil jika tidak terdampak pandemi Covid-19.
Gulirkan Promo
Managemen Hotel Bukit Randu turut optimis bahwa di semester II tingkat hunian hotel bisa optimal.
Operational Manager Hotel Bukit Randu & Restourant Raban mengatakan, pihaknya berusaha menarik minat pengunjung dengan beragam promo yang digulirkan.
"Pastinya kami luncurkan promo seperti promo kemerdekaan di Agustus ini, termasuk promo untuk restoran," kata Raban dikonfirmasi terpisah.
Raban mengakui, untuk Agustus 2022 ini tren (hunian) memang cenderung melemah.
"Apakah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kenaikan harga-harga, termasuk bahan pokok maupun tiket pesawat," ujarnya.
"Mungkin juga karena anak-anak sekolah dan kuliahan sudah tatap muka, termasuk activity event kayak government juga belum terbuka semua, sehingga turut berpengaruh terhadap tamu yang menginap," sambungnya.
Mestinya di semester II ramai okupansinya termasuk dari kegiatan corporate, namun untuk saat ini belum terlihat.
"Terjadi penurunan 10 sampai 15 persen di Agustus ini, ada di angka 65 persenan (keterisian hotelnya)," papar Raban.
Dia berharap di September-Oktober mendatang ada aktivitas nasional di Lampung sehingga turut mengerek tingkat hunian hotel.
(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)