Berita Lampung

Tanggul Jebol DAS Way Krui Ancam Tenggelamkan Rumah Warga di Pesisir Barat

Editor: Indra Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi tanggul DAS Way Krui Pekon Gunung Kemala Timur yang jebol ancam rumah warga.

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Sejumlah rumah di Pesisir Barat terancam hanyut akibat tanggul DAS Way Krui Pekon Gunung Kemala Timur.

Diketahui, tanggul DAS Way Krui Pekon Gunung Kemala Timur Pesisir Barat jebol disebabkan banjir yang terjadi akibat tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir.

Pantauan tribunlampung.co.id di tanggul DAS Way Krui Pekon Gunung Kemala Timur Pesisir Barat, air aliran sungai menyebabkan tanah yang dekat dengan pemukiman warga terus tergerus banjir.

Kondisi tersebut kian memprihatikan, sebab sudah mulai mengancam pemukiman warga setempat.

Adapun jarak sungai dengan rumah warga saat ini hanya tinggal sekitar satu meter.

Selain rumah warga, jebolnya tanggul juga ikut mengancam sebuah TPA dan pabrik penggilingan padi.

Baca juga: 12 Rating Drama Korea Terbaru Oktober 2022, Drakor The Law Cafe Pertahankan Posisi Nomor 1

Baca juga: Rating Drama Korea Terbaru Oktober 2022, Drakor Cheer Up Merangkak Naik

Sementara untuk menahan gerusan air agar tidak meluas, warga sekitar mulai memasang talut yang terbuat dari karung yang diisi batu.

Menurut seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya, jebolnya tanggul di daerah aliran sungai itu diperkirakan akibat penambangan batu ditempat tersebut.

"Kalau menurut saya jebolnya tanggul ini akibat penabangan batu yang selalu terjadi di aliran sungai Way Krui itu," jelasnya. Selasa (11/10/2022).

Menurutnya penambangan batu yang dilakukan oleh sejumlah oknum tersebut sudah cukup lama terjadi.

"Kan sudah lama batu-batu di sungai kita diambil dan dijual oleh oknum itu tapi dibiarkan begitu saja oleh aparat Pekon," ungkapnya.

Dirinya berharap Pemerintah Pesisir Barat dapat menghentikan penambangan batu di aliran sungai Way Krui tersebut.

Sebab ia memperkirakan kalau dibiarkan terus menerus penambangan batu ditempat tersebut akan mengakibatkan Pekon Gunung Kemala itu akan terendam saat banjir bandang melanda.

Baca juga: Alasan Gading Marten Masih Menduda Meski Sudah Cerai dari Gisella Anastasia

Baca juga: Arsy Hermansyah Duet dengan Farel Prayoga, Sempat Takut dan Grogi

"Batu dialiran sungai itukan penahan alami yang diciptakan Tuhan, ini diangkut semua, harapan kami Pemkab dapat membuatkan aturan untuk menghentikan penambangan batu di Pekon kami ini," ungkapnya.

Sementara Peratin Gunung Kemala Timur Edison Surya mengatakan, jebolnya tanggul di Daerah aliran sungai Way Krui tersebut sudah terjadi sejak dua tahun terakhir. 

"Bahkan tanggul yang dibuat oleh aparat pekon bersama warga setempat beberapa minggu yang lalu ikut jebol karena derasnya luapan air dari hulu sungai," katanya. Selasa (11/10/2022).

Edison mengatakan, Pemerintah Pekon Gunung Kemala Timur pada 2021 yang lalu sudah pernah membuat proposal untuk perbaikan tanggul tersebut. Namun belum ada tindak lanjutnya.

Karena belum ada tindak lanjutnya, pada 2022 ini ia kembali membuat proposal dan mengajukam kembali pembangunan tanggul tersebut.

"Proposal itu juga sudah di tembuskan ke DPRD Kabupaten Pesisir Barat, namun sampai saat ini  masih belum ada realisasinya," jelasnya.

Edison berharap Pemerintah Pesisir Barat  perbaikan tanggul di DAS Way Krui itu bisa segera direalisasikan, sebab kondisinya semakin hari semakin memprihatinkan.

"Takutnya kalau tidak segera direalisasikan nanti akan terjadi hal yang tidak di ingginkan," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id / Saidal Arif)

Berita Terkini