Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Universitas Muhamadiyah Lampung ( UML ) menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat ( PKM ) ke desa yang ada diwilayah Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur.
Pada kegiatan itu, UML menurunkan sejumlah dosen untuk memberi pelatihan pemetaan modal sosial, budaya, agama, aset fisik dan SDM.
Pemetaan sosial bertujuan untuk memahami dan mendapatkan gambaran utuh kondisi social masyarakat lokal.
Kegiatan ini sangat penting untuk dilalukan, karena setiap masyarakat memiliki kondisi social yang berbeda-beda, serta memilki masalah dan lebutuhan yang berbeda pula.
Gedung Wani Timur berada di kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur, dimana saat ini di kecamatan Marga Tiga telah dibangun Bendungan Marga Tiga.
Bendungan ini ke depan bisa menjadi salah satu destinasi wisata baru. Oleh karena itu, desa-desa di sekitarnya harus mampu menjadi salah satu desa wisata pendukung.
Tentunya, setiap desa harus berbenah dalam membangun dan memajukan desanya, termasuk desa Gedung Wani Timur.
Potensi desa merupakan salah satu aset yang harus dikelola secara maksimal dimana asset yang ada terdiri modal sosial, budaya dan agama, asset fisik dan sumber daya alam.
Seringkali potensi desa yang ada belum termanfaatkan dengan baik.
Untuk mengetahui potensi desanya maka di desa Gedung Wani Timur perlu dilakukan Pelatihan dan pemetaan potensi desa pada tanggal 10-11 Desember 2022.
Pelatihan ini terselenggara sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh UniversitasMuhammadiyah Lampung bekerja sama dengan Pemerintah Desa Gedung Wani Timur yang didukung oleh Litapdimas Kemenag RI tahun 2022.
Tim Pengabdian kepada masyarakat ini diketuai oleh Moh Fakhrurozi, M.E.Sy. dan dibantu tim dosen Program Studi Perbankan Syariah.
Pelatihan yang diselenggarakan ini bertujuan untuk memetakan potensi desa agar dapat diketahui oleh pemerintah desa dan masyarakat, sehingga dapat membangkitkan kreatifitas masyarakat menjadi rintisan desa wisata yang berdampak peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pemetaan ini sangat penting dilakukan supaya masyarakat dapat memahami sumber daya desanya sendiri”, kata Fakhrurozi.
Tatkala warga masyarakat desa memahami sumber daya alamnya ke depan masyarakat mampu mengembangkan potensi desa sebagai tempat destinasi wisata sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakatnya, Ujarnya.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini antara lain Pemetaan Aset individu, Pemetaan modal sosial, Budaya dan Agama, Pemetaan aset fisik dan sumber daya alam, Leaky Bucket dan Low Hanging Fruit, Monev, Manfaat Desa Wisata dan Praktek Pemetaan.
Kegiatan ini akan dilakukan secara berkesinambungan dan bertahap ke depannya serta akan dilakukan pelatihan lanjutan. Imbuhya.
Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta dari berbagai unsur dari perwakilan 5 dusun di desa Gedung Wani Timur.
Diharapkan peserta pelatihan dapat menjadi motor penggerak untuk rintisan desa wisata di Gedung Wani Timur.
Peserta pelatihan selanjutnya membuat komitmen bersama untuk bersama-sama memwujudkan rintisan desa wisata di desa Gedung Wani Timur.
Sebagai tindak lanjut pelatihan ini maka akan ditindaklanjuti dengan workshop pengelolaan desa wisata sebagaimana masukan dari peserta pelatihan. (*)
(Tribunlampung.co.id/rls)