Berita Lampung

Anak Gajah Sumatera Jantan Lahir di Taman Nasional Way Kambas, Menteri Siti Nurbaya Beri Nama Yongki

Penulis: Yogi Wahyudi
Editor: Teguh Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yongki, anak Gajah Sumatera bersama induknya, Suli. Yongki lahir di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), pukul 01.30 WIB, Sabtu (8/4/2023). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Pada Sabtu (8/4/2023) malam kemarin, ada kabar bahagia datang dari Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, Lampung.

Sebab, pada malam saat banyak orang sudah tertidur pulas, satu mamalia terbesar lahir di Pusat Latihan Gajah (PLG) Balai Taman Nasional Way Kambas (BTNWK). 

Tepat pada pukul 01.30 WIB, raungan gajah melahirkan memecah keheningan malam itu. 

Seekor gajah Sumatera dengan nama latin Elephas maximus sumatranus berjenis kelamin jantan lahir dari induk bernama Suli. 

"Kelahiran ini adalah yang keempat bagi Suli, yang saat ini berusia 34 tahun," ujar Kepala Balai TNWK, Kuswandono, saat dikonfirmasi, Kamis (13/4/2023). 

Baca juga: Putri Indonesia Senang Kenal Tiga Gajah di Way Kambas Lampung

Tak hanya TNWK, bahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengapresiasi kabar kelahiran anak gajah Sumatera ini. 

"Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengapresiasi kabar kelahiran ini," tuturnya. 

Bahkan, Siti Nurbaya langsung memberikan nama kepada anak gajah ini.

"Nama yang diberikan buk Mentri, Yongki, kepada bayi gajah ini," lanjutnya. 

Adapun Yongki lahir dengan berat badan 55 kg, tinggi bahu 68 cm, lingkar dada 90 cm, dan kondisinya normal. 

Seusai melahirkan, Tim Medis Rumah Sakit Gajah PLG – BTNWK langsung melakukan pemantauan intensif terhadap anak dan induk gajah. 

"Itu untuk memastikan keadaan dari anak gajah maupun induknya, tetap sehat," katanya. 

Upaya menambah vitamin guna menambah air susu Suli juga dilakukan pihak Balai.

"Vitamin dan pakan tambahan diberikan kepada Suli untuk memulihkan kondisi dan menambah kualitas air susunya," jelas Kuswandono. 

Baca juga: Wagub Lampung Nunik Minta Way Kambas Dibuka Lagi usai Ditutup Akibat Pandemi Covid-19

Dalam pantaunya, beberapa jam kemudian, anak gajah langsung bisa menyusu dan induknya nampak sehat.

"Dengan lahirnya Yongki, maka menambah populasi gajah yang ada di PLG," ujarnya. 

Selain itu, pengelolaan PLG di TNWK terus dilakukan secara intensif dan berkualitas dengan mengedepankan wisata edukasi dan konservasi berbasis gajah.

"Semoga kelahiran ini akan memberi semangat baru dalam pelestarian gajah sumatera dan semakin mendukung peningkatan fungsi PLG menjadi sarana Konservasi Gajah yang efektif, di mana kita belajar dari kehidupan gajah-gajah sumatera di PLG ini," paparnya. 

Dengan lahirnya Yongki ini, Kuswandono mengutarakan, jumlah gajah jinak di TNWK menjadi 61 ekor. 

"Jumlah keseluruhan gajah jinak di TNWK ada 60 ekor, dengan rincian 35 jantan, 25 betina," lugasnya. 

"Ditambah dengan Yongki ini, menjadi 61 ekor, dengan 36 ekor jantan dan 25 betina," pungkasnya. 

(Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi)

 

Berita Terkini