Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Sebanyak 1.050 ekor sapi di Lampung Timur terserang penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
Dari 1.50 ekor, ada sebanyak 840 ekor sapi dinyatakan sembuh, dan lima ekor sapi mati akibat penyakit LSD di Lampung Timur.
Sementara, sisanya sebanyak 205 ekor sapi yang terserang LSD di Lampung Timur masih dalam pengobatan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Lampung Timur, Almaturidi, saat dikonfirmasi, Jumat (19/5/2023).
"Penanganan Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Lampung Timur ternak yang diduga atau suspect LSD di Kabupaten Lampung Timur, sebanyak 1.050 ekor," ujarnya.
Ia mengatakan, 1.050 ekor sapi tersebut telah diobati sejak Maret 2023 lalu.
Baca juga: Berhenti Jadi TKW, Warga Lampung Timur Sukses Kembangkan UMKM Jamur Tiram Gres Snack
Baca juga: Polres Lampung Timur Polda Lampung Tangkap Pelaku Curanmor
"Itu merupakan jumlah ternak yang diduga dan di obati sejak bulan Maret 2023," ucapnya.
Pihaknya juga menyebutkan, Kabupaten Lampung Timur baru terkonfirmasi positif LSD, per tanggal 17 April 2023.
"Lampung Timur baru terkonfirmasi positif LSD sejak tanggal 17 April 2023,
Ia menyebutkan, dari jumlah tersebut, 840 di antaranya dinyatakan sembuh.
"Berdasarkan data 1050 ekor yang tertangani, ada sebanyak 840 ekor sembuh dan 5 ekor mati," sebutnya.
Selain itu, pihaknya juga mengatakan, 205 ekor lainnya, saat ini masih dalam tahap pengobatan.
"Sisanya masih dalam pengobatan, ada 205 ekor ternak," ucap Almaturidi.
Dari jumlah tersebut, pihaknya menyebutkan, tingkat kesembuhan dari penyakit LSD ini, cukup tinggi.
"Ternak yang terkena LSD memiliki tingkat kesembuhan yang cukup tinggi dengan penanganan yang cepat dan tepat," paparnya.
Pihaknya juga mengatakan, Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Lampung Timur,btelah melakukan upaya-upaya pencegahan.
"Antara lain, telah melakukan pengobatan dan distribusi desinfektan ke wilayah-wilayah yang terpapar," katanya.
"Melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) ke masyarakat Khususnya Peternak untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengendalian seperti peningkatan biosecurity (desinfeksi dan sanitasi) ternak, peningkatan imunitas ternak dengan pemberian vitamin dan peningkatan kualitas pakan dan mendorong untuk melakukan vaskinasi ternak secara mandiri," paparnya.
Selain itu, pihaknya juga memperketat lalu lintas ternak.
Lalu, menurutnya, Pemerintah Provinsi Lampung juga telah mendistribusikan sebanyak 1.000 vaksin.
"Melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, telah mendistribusikan vaksin sebanyak 1.000 dosis dan Desinfektan sebanyak 6.978 liter pada akhir Desember 2022 kemaren," lanjutnya.
Ia mengimbau, agar masyarakat melaporkan jika ternaknya memiliki gejala LSD.
"Diimbau kepada masyarakat segera laporkan ke Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Lampung Timur, jika ternaknya menunjukkan gejala LSD," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi)