Rela Resign dari Startup, Owner UMKM Irawan Sukses Dongkrak Usaha Keripik Bapak

Penulis: Kiki Novilia
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Andre Irawan (kanan) bersama Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – “Kamu boleh jadi apa pun, tapi jadilah yang terbaik di bidangmu,” demikian nasihat Hartono yang membekas di benak sang putra, Muhammad Andre Irawan (24).

Bukan tanpa alasan, nasihat tersebut menggambarkan perjalanan pria yang akrab disapa Andre itu dalam merintis UMKM keripik pisang bertajuk Irawan Chips.

Saat ditemui di rumahnya yang terletak di Gang Damai II Nomor 10, Rajabasa, Bandar Lampung, Andre bercerita jika dulu sempat bekerja di start up.

“Start up pendidikan, sempat kerja 6 bulan,” katanya, Rabu (7/6/2023).

Dalam periode yang tergolong singkat, sayangnya tidak membuat Andre betah berlama-lama di sana.

Pria lulusan UGM ini mengaku bosan akan rutinitas yang cenderung berulang setiap harinya.

“Udah nggak ada tantangannya, karena ya gitu-gitu aja,” kata dia.

Di tengah kehampaan tersebut, impian lamanya kembali bergejolak, ingin menjadi seorang pengusaha.

Berbekal dukungan orangtua, akhirnya Andre mantap untuk resign dan banting setir membantu sang ayah jualan keripik pisang.

“Untungnya bapak nggak pernah menargetkan sesuatu, aku mau jadi pengusaha boleh, jadi pegawai boleh,” katanya.

Hanya saja, syaratnya adalah mampu menanggung konsekuensi atas seluruh keputusan yang dipilih.

“Bapak bilang, ‘kamu boleh jadi apa pun, tapi jadilah yang terbaik di bidangmu’,” ucap dia mengenang.

Terjun ke dunia usaha yang penuh ketidakpastian, memaksa dia untuk terus memutar otak.

Langkah pertama yang akhirnya dilakukan adalah menggenjot penjualan online sembari membangkitkan brand awareness produknya ke publik.

Uniknya, dia memilih TikTok sebagai sarana untuk mengakomodasi impiannya tersebut.

Dia mulai mencoba membuat video berisi keseharian menebang pisang bersama sang ayah.

Dalam video TikTok tersebut, Andre menceritakan kisahnya yang rela resign dan berakhir membantu usaha keripik pisang keluarga.

Tak disangka, video tersebut mengundang simpati banyak orang hingga akhirnya viral.

“Ditonton 4 juta orang,” imbuhnya.

Keberhasilan tersebut dilanjutkan dengan mengoptimalkan seluruh platform yang dia punya untuk jualan.

Hal ini mencakup Instagram, Tokopedia, Shopee dan Whatsapp.

“Biasanya video yang views (jumlah ditonton) tinggi, itu saya upload juga di Instagram, dampaknya pun lumayan,” terang dia.

Diakui Andre, di antara sekian banyaknya konten yang dibuat, kesehariannya dengan sang ayah lah yang paling disukai penonton.

Biasanya dia membuat konten video berupa interaksi hangat antara anak-bapak.

“Paling banyak ditonton yang nebang pisang,” kata dia.

Sosok Hartono disebut bak panutan bagi Andre.

Sang ayah memberikannya banyak nasihat kehidupan dan prinsip-prinsip baik dalam berbisnis.

“Kita lihat standar sukses dalam bisnis itu apa,” kata Hartono.

“Kalau lagi jaya, kita bersyukur, tapi kalau lagi jatuh, kita bersabar,” imbuhnya menasehati.

Hingga kini Irawan Chips terus tumbuh hingga mampu menghasilkan omzet Rp 30 juta-Rp 40 juta per bulannya.

Pendapatannya tergolong fantastis untuk pemuda berusia 24 tahun seperti Andre.

“Iya, ditabung buat modal nikah,” ucapnya guyon.

Pembayaran Pakai BRI

Mengandalkan dunia online sebagai lapak usaha, Andre mengaku telah menyiapkan pembayaran digital untuk itu.

Ia menghadirkan rekening BRI untuk para pelanggan yang ingin bertransaksi secara mudah lewat metode transfer.

“BRI kan gampang dijangkau, banyak yang pakai apalagi di desa-desa,” kata dia.

Karena itu, transfer lewat akun bank yang satu ini dia rasa paling tepat untuk mengatasi segala urusan pembayaran digitalnya. 

“Iya jadi lebih gampang,” tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Kiki Novilia)

Berita Terkini