Tribunlampung.co.id - Tantri Syalindri Kotak buka suara setelah disebut wajahnya mirip asisten rumah tangga ART) oleh Posan Tobing.
Posan Tobing menyampaikan hal tersebut saat tampil dalam podcast YouTube.
Setelah heboh ucapan mantan personel band Kotak itu, Tantri buka suara.
Tantri mengaku enggan tersinggung. Ia tak ingin mengotak-kotakan sebuah profesi.
Menurutnya tak ada pekerjaan yang rendah, ia malah menyebut orang yang merendahkan orang lain justru pantas dipandang rendah.
"Emang kita tuh tidak layak mengkotak-kotakan profesi, akhirnya saya membuat caption di media sosial bahwa tidak ada profesi yang rendah," kata Tantri Syalindri di kawasan Thamrin Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023).
"Ya yang rendah adalah orang yang merendahkan orang lain. Saya tidak merasa direndahkan dengan sebutan ART karena tanpa mereka saya nggak bisa apa-apa nggak bisa bersih-bersih rumah," ucap Tantri.
Sheila selaku kuasa hukum band Kotak menyebut bahwa sempat terpikir untuk melaporkan Posan atas dugaan pencemaran nama baik.
"Seolah-olah ada penyerangan atau menyudutkan pribadi teman-teman Kotak, beberapa Kerabat Kotak memberikan respons untuk dilaporkan," ujar Sheila.
"Kami pun kalau hanya melihat dari tujuan memojokan dan dapat diduga pencemaran penghinaan, rasanya juga mau mengatakan udah lapor aja," lanjutnya.
Namun ia justru merasa miris dengan apa yang dilakukan Posan dalam potongan video yang beredar belakangan ini.
"Tapi kami bersama teman-teman Kotak itu mau menyampaikan saat ini ko sedih sekali ya di negara kita tuh masih mengkotak-kotakan orang dan menganggap rendah seseorang," terang Sheila.
Posan sendiri sudah meminta maaf atas potongan video yang menyebut soal Tantri mirip ART.
Balik Somasi
Grup band Kotak somasi balik ke Posan Tobing.
Pernyataan somasi balik tersebut disampaikan kuasa hukum Kotak, Sheila.
Somasi balik tersebut terkait dengan somasi Posan sebelumnya.
Dalam somasinya, Posan melarang Kotak bawakan lagu yang diciptakan bersama.
Menurut Sheila, dalam sisi hukum kliennya masih ada hak untuk membawakan lagu-lagu yang diciptakan bersama.
"Terkait somasi mereka yang lagu-lagu diciptakan bersama waktu itu kami harus menyatakan sikap bahwa kami keberatan terhadap pelarangan lagu," beber Sheila A Salomo di kawasan Thamrin Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2023).
"Kami kan penciptanya juga ada hak di sana," tegasnya
Grup band Kotak pun balik mensomasi Posan Tobing untuk menyabut somasinya soal pelarangan membawakan lagu ciptaan bersama.
"Berdasarkan hal itu kami mensomasi balik agar Haposan mencabut pelarangan terhadal lagu-lagu yang diciptakan bersama," beber Sheila.
"Itu yang menjadi jawaban kami tehadap somasi terbukanya," sambungnya.
Grup band Kotak sendiri sudah sejak lama tak membawakan lagu yang diciptakan sendiri oleh Haposan di atas panggung.
Dan sejak akhir tahun 2022, Kotak juga sudah tak membawakan lagu ciptaan dari Julia Angelina alias Pare yang merupakan vokalis lamanya.
Wajah Tantri Disebut seperti Pembantu
Posan Tobing menyinggung perjalanan Tantri KOTAK sebelum bergabung dengan band Kotak.
Bahkan, Posan Tobing menyebut wajah Tantri KOTAK seperti pembantu di salah satu podcast.
Posan Tobing menyebut jika Tantri KOTAK nyaris tak diterima lantaran wajahnya dinilai mirip pembantu.
"Tantri, kamu harus ingat saat pertama kali kamu mendaftar sebagai vokalis Kotak, tidak ada satu pun yang setuju. Ada yang mengatakan 'jangan dia, wajahnya seperti pembantu'," ujar Posan Tobing, dilansir dari YouTube Uya Kuya TV.
Selain itu, Posan mengatakan jika beberapa anggota juga menolak Tantri bergabung di band Kotak dan hanya dirinya lah yang setuju.
Ejekan Posan Tobing tersebut ternyata langsung ditanggapi oleh Tantri KOTAK di Instagram pribadinya.
Tantri mengunggah momen dirinya berlibur bersama keluarga dan ART (Asisten Rumah Tangga) atau pembantu.
Tantri menyebut jika pekerjaan pembantu merupakan pekerjaan yang mulia.
“Foto bareng Asisten Rumah Tangga atau kasarnya masih banyak yang menyebut PEMBANTU. Kenapa terkesan rendah ya? Padahal pekerjaan mereka sungguh MULIA,
saya saja kalo tidak ada mereka rumah jadi ikut berantakan. Jadi tidak ada pekerjaan yang rendah, yang rendah itu adalah mahluk yang merendahkan orang lain. #CelotehBundaKara,” tulis Tantri KOTAK, dilansir Sabtu (15/7/2023).
Sebelumnya diketahui, Posan Tobing berselisih dengan Tantri KOTAK mengenai masalah royalty lagu yang diciptakannya.
Posan menyinggung masalah royalty dan hak cipta lagu yang diciptakannya, namun kini berlanjut mengungkit masa lalu mereka.
Sempat diam, Tantri KOTAK pun akhrinya angkat bicara terkait sindiran dan somasi yang dilayangkan oleh Posan Tobing.
Diblok personel KOTAK
Personel Kotak mengakui memblok Posan Tobing di akun media sosialnya.
Personel Kotak terdiri Tantri, Chua dan Cella Tantri, Chua dan Cella setelah memposting cuitan di media sosial yang menyerang mereka.
Hal ini terkait tuntutan royalti sebab banyak lagu ciptaan Posan Tobing yang membuat Kotak meraih kesuksesan.
Dan menurut Tantri, dirinya dan personel Kotak lainnya terpaksa memblok Posan Tobing namun untuk komunikasi tetap terbuka.
"Perihal blok, memang kami memblok bang Posan. Hal itu terjadi setelah bang Posan memposting cuitan yang menyerang kami," kata Tantri yang ditemani Chua dan Cella, dalam video klarifikasinya yang diunggah ke instagram, Jumat (7/10/2022).
Personel Kotak menutup komunikasi dengan Posan hanya sebatas di media sosial.
Tapi di luar itu ia tetap berusaha menjalin komunikasi dengan mantan drummer Kotak tersebut.
"Bang posan ingat 2013, kami pernah sowan ke rumah bang Posan dan ketemu orang tua bang Posan. Kami masih berhubungan baik, enggak ada yang berubah kok," ucapnya.
Tantri menegaskan kalau nomor teleponnya masih seperti yang lama dan kemungkinan disimpan oleh Posan, serta alamat rumahnya masih sama.
"Kantor label kita Warner pun masih sama. Jadi gak kesulitan kalau mau komunikasi sama kita," ungkap Tantri.
Selanjutnya Chua sang bassiss juga memastikan kalau Kotak sama sekali tidak ada niat menghapus sejarah perjalanan Kotak.
Sebab dalam perjalanan band Kotak ada keterlibatan Posan Tobing, sebagai pencipta lagu dan drammer.
"Kita bukan kacang lupa kulitnya. Masih mengingat sekali siapa yang berjasa buat kita dari 2004 sampai sekarang," ungkap Chua.
"Semenjak Posan mundur dari kotak, kami selalu mendoakan yang terbaik," timpal Tantri.
Tantri berharap video klarifikasi Band Kotak yang menjawab cuitan dan pernyataan Posan Tobing menjadi titik terang.
"Kami yakin video klarfiikasi ini akan mencerahkan Sahabat Kotak dan semua pihak," ujar Tantri.
Personel Kotak, yakni Chua, Cella, dan Tantri menyampaikan alasan mereka kenapa baru sekarang klarifikasi.
"Kenapa baru klarifikasi karena kami harus bicara sama pihak pihak yang terkait," kata Chua Kotak dikutip Warta Kota, Jumat (7/10/2022).
Chua menambahkan di Indonesia ada badan yang mengatur royalti para musisi, yakni Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), yakni Wahana Musik Indonesia (WAMI).
"Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 56 jo UU Hak Cipta yang membayarkan hal tersebut adalah LMK dalam hal ini WAMI," ucap Chua.
"Jadi sebenarnya memang tidak tepat (Posan) meminta hak royalti performancenya kepada Kotak," timpal Tantri.
Tantri menyebut semua pelaku seni termasuk Posan, berhak mendapatkan performance royalti akan karya-karya yang dibuat dan diciptakan olehnya.
"Ya emang semua hak pelaku seni dapat hak royaltinya, kalau mau dapat hak royalti performance silahkan daftar ke WAMI dan jadi member WAMI," jelas Tantri.
(Tribunlampung.co.id/Putri Salamah)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com