Kisah Yusmala Dewi Rintis Bisnis Pempek Central 19, Buat Kreasi Bucket Pempek dan Cake Pempek

Penulis: Jelita Dini Kinanti
Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yusmala Dewi adalah salah satu wanita di Lampung yang sukses merintis bisnis pempek sejak tahun 2019 dengan nama Pempek Central 19.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Yusmala Dewi adalah salah satu wanita di Lampung yang sukses merintis bisnis pempek sejak tahun 2019 dengan nama Pempek Central 19.

Pempek Central 19 kini telah memiliki cabang di Merak Batin dan Candi Mas Natar.

Selain dijual di cabang, Pempek Central 19 juga dijual di Tokopedia, Shopee, Instagram, dan Facebook dengan nama pempek_central_19.

Varian pempek yang dijual di Pempek Central 19 lengkap yakni ada lenjer, adaan, kulit, dan masih banyak yang lainnya.

Ada juga cake pempek, bucket pempek, dan ada pempek yang dibentuk lucu seperti pempek bunga mawar.

Semua pempek itu dibuat dengan resep buatan Yusmala sendiri, dan resep ini membuat rasa pempeknya enak.

Yusmala membuat pempek sendiri dengan dibantu oleh asisten dan mitra yang sudah dilatihnya.

Yusmala bercerita ia berbisnis pempek di Natar karena Yusmala ingin mempermudah orang-orang Natar yang ingin membeli pempek, karena ketika itu di Natar sulit membeli pempek dengan rasa yang enak.

Yusmala sendiri ketika ingin makan pempek dengan rasa yang enak harus ke Bandar Lampung dahulu, dan kalau ingin membeli pempek di Bandar Lampung lewat ojek online, ongkos kirimnya lumayan mahal.

Yusmala bersyukur, bisnis pempeknya hingga saat ini berjalan lancar, dan bahkan penjualan pempeknya sudah sampai keluar Lampung.

Namun Yusmala tidak menampik, banyaknya bisnis pempek lain terkadang menjadi kendala penjualan pempeknya.

Agar tidak kalah bersaing dengan bisnis pempek lain, Yusmala sering melakukan promosi di media sosial maupun mulut ke mulut.

Yusmala selalu menjaga kualitas pempeknya tetap baik dan rasa pempeknya tetap enak.

Yusmala juga selalu menerima masukan maupun kritik konsumennya agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

Yusmala pernah dikritik karena pempeknya berubah ketika dikirim ke luar kota.

Ternyata penyebabnya karena Yusmala tidak tahu kalau pempek itu harus di vakum dan benar-benar beku.

Selain itu juga paling lambat satu hari harus pempeknya harus sampai, jadi pempek tetap segar.

"Ketidaktahuan saya itu mendorong saya untuk terus belajar lebih banyak mengenai pempek," ujar wanita kelahiran Gantung, 6 Januari 1980 itu.

Pernah Bisnis Pempek di Kalimantan

Sebelum Yusmala berbisnis pempek di Natar, Yusmala sempat berbisnis pempek saat tinggal di Kalimantan selama lima tahun.

Bisnis pempek dilakukannya karena Yusmala suka membuat pempek dengan rasa enak.

Yusmala bisa membuat pempek dengan rasa enak, karena Yusmala belajar otodidak dari YouTube.

Awal Yusmala suka membuat pempek, karena anak, suami, dan dirinya sendiri suka makan pempek.

Tapi kalau terus-terusan membeli pempek jadi boros karena ketika itu harga pempek di Kalimantan cukup mahal.

"Ketika itu saya pikir, saya buat pempek sekalian saja untuk dijual, kan lumayan bisa ada tambahan penghasilan, akhirnya saya mulai berbisnis pempek," ujar Yusmala.

Apalagi mendapatkan ikan di Kalimantan tidak sulit, karena di Kalimatan ikan banyak dijual.

Bisnis pempek Yusmala di Kalimantan ternyata lancar, hingga akhirnya Yusmala kembali berbisnis pempek ketika Yusmala pindah ke Natar.

Beri Pelatihan ke Mitra

Yusmala bercita-cita ingin mengembangkan bisnis pempeknya lebih besar lagi, serta ingin membuat toko oleh-oleh pempek yang besar dan lengkap.

Yusmala tahu betul untuk bisa mewujudkan cita-citanya itu yusmala tidak bisa berdiri sendiri.

Yusmala membutuhkan banyak mitra yang bisa diajak bekerjasama. 

Agar mitranya bisa membuat pempek sesuai dengan standarnya, Yusmala rutin membuat pelatihan membuat pempek untuk mitranya.

Ketika memberikan pelatihan Yusmala tidak segan memberikan resep pempeknya ke mitranya.

Yusmala mengizinkan mitranya memiliki bisnis pempek sendiri setelah menjalani pelatihan.

"Ada yang bertanya, apa tidak apa-apa mitranya bisnis pempek sendiri, kan jadi ada saingan, dan saya jawab tidak apa-apa," ujar Yusmala.

"Justru saya senang, karena artinya saya bisa membantunya mendapatkan penghasilan," sambung Yusmala.

(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)

Berita Terkini