Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung – Gedung Pusat Kajian Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada, dan Kakao berlokasi di Laboratorium Lapang Terpadu FP Universitas Lampung (Unila) diresmikan, Rabu (8/11/2023).
Gubernur Lampung Dr (HC) Arinal Djunaidi, Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani, dan Presiden Direktur Sungai Budi Group Widarto melakukan penandatanganan prasasti sebagai simbol peresmian.
Gedung tersebut merupakan hibah dari keluarga Winata (Sungai Budi Group) yang dibangun dalam kurun waktu setahun.
Dilakukan penandatanganan naskah hibah oleh Dekan FP Unila dan Presiden Direktur Sungai Budi Group, serta pemotongan pita.
Gedung Pusat Kajian Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada, dan Kakao FP Unila dirancang menjadi gedung tiga lantai, terdiri dari ruang kantor pada lantai satu dan laboratorium di lantai dua dan tiga.
Dengan luas lantai 585 meter persegi, gedung ini ditujukan untuk kegiatan kajian dan penelitian yang mencakup enam komoditas utama yaitu Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada, dan Kakao, serta komunitas lainnya.
Gedung tersebut akan difokuskan untuk bidang penelitian ilmu tanah, fisiologi, hama penyakit tanaman, dan kultur jaringan tanaman.
Pusat kajian ini diharapkan dapat memberi kontribusi berharga bagi perkembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian dan pengabdian pada masyarakat di Provinsi Lampung dan di Indonesia.
Manfaat secara langsung yang diharapkan yakni dapat berkontribusi optimal bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung melalui program Petani Lampung Berjaya dan bisa lebih mengoptimalkan program ini.
Prof Irwan melaporkan, Sungai Budi Group turut berpartisipasi dalam pembangunan pertanian di Provinsi Lampung, termasuk juga peningkatan SDM di Provinsi Lampung.
Sungai Budi Group juga telah memberikan kontribusi kepada Unila melalui kegiatan rekrutmen karyawan tenaga muda lulusan FP Unila untuk 20 pabriknya secara periodik.
Selain itu, menjadi sponsor tunggal penyelenggaraan Kongres ke 27 Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI).
"Tentu ini adalah berkat restu gubernur dan rektor sehingga bisa terjadi apa yang disaksikan pada hari ini. Bagi Unila ini akan meningkatkan indikator kinerja utama (IKU), khususnya terkait kerjasama dengan DUDI,” kata Prof Irwan.
Presiden Direktur Sungai Budi Group Widarto menyampaikan, gedung pusat kajian ini dihibahkan keluarga Winata kepada FP Unila dengan harapan dapat merespons permasalahan yang muncul di luar kampus.
Menjadi rujukan solusi permasalahan yang ada di Lampung, serta menjadikan pertanian di Provinsi Lampung semakin berjaya dan produktif.
“Kami berharap dengan keberadaan pusat kajian ini permasalahan pertanian bisa terbantu, teratasi, dan pertumbuhan ekonomi klasik Lampung meningkat, serta tetap menjadi leader pertanian di Indonesia. Masyarakat petani juga akan merasakan peningkatan kesejahteraannya,” urai Widarto.
Rektor Unila mengucapkan terimakasih atas dukungan keluarga Winata dan Gubernur Lampung.
Kehadiran pusat kajian dibangun untuk mendukung perekonomian di Provinsi Lampung dan Unila juga akan terus mengembangkan pusat laboratorium penting untuk pertanian dan lainnya di lahan hibah yang diterima dari Gubernur Lampung seluas 150 hektare beberapa waktu lalu.
Hibah yang diterima Unila diharapkan mendukung Unila untuk semakin berkembang dan berjaya.
Arinal atas nama pemerintah Provinsi Lampung menyampaikan apresiasi kepada Presiden Direktur Sungai Budi Group beserta jajaran yang telah bersedia menyumbangkan bangunan megah.
Dengan didirikannya gedung ini, Unila khususnya fakultas pertanian diharapkan tidak hanya mendidik lulusan yang memahami ilmu pengetahuan, namun juga mendidik lulusan yang mampu menciptakan dan mengimplementasikan ilmu pengetahuan.
Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen untuk mendukung segala upaya yang dilakukan agar dapat meningkatkan ketahanan pangan, khususnya komoditas Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada, dan Kakao.
Peresmian Gedung Pusat Kajian Cassava, Kelapa Sawit, Tebu, Kopi, Lada, dan Kakao turut dihadiri Direktur PTPN VII, jajaran pimpinan pemerintah Provinsi Lampung, jajaran pimpinan di lingkungan Unila, para rektor senior, dan dosen peneliti.
(Tribunlampung.co.id/ rls)