Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Lampung beri rincian titik lokasi rawan bencana jelang libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Berdasarkan data yang diterima Tribunlampung.co.id, sepanjang ruas jalan nasional Lampung terdapat setidaknya 10 lokasi yang teridentifikasi rawan bencana.
Baca juga: Perampok Buronan 4 Tahun Ditangkap Jatanras Polda Lampung
Baca juga: Erupsi Gunung Anak Krakatau Tak Ganggu Penyeberangan Kapal di Bakauheni
"Rawan bencana itu artinya untuk lokasi-lokasi yang rawan longsor sampai rawan genanganbanjir," kata Kepala BPJN Lampung Susan Novelia, Sabtu (2/12/2023).
Dimana empat titik rawan banjir di antaranya ada pada ruas jalan antara simpang Tiga Teluk Ambon dengan Panjang di kilometer 10.
Kemudian ruas jalan batas antara Panjang dengan Kota Bandar Lampung di kilometer 10.
Lalu ruas jalan di kilometer 107+800 dan 109+300 yakni antara Simpang Bujung Tenuk yang berbatasan dengan Kabupaten Lampung Tengah atau Kabupaten Lampung Timur di Simpang Bujug Tnuk dengan Terbanggi Besar.
Sementara untuk lokasi rawan longsor di ruas jalan nasional Provinsi Lampung terdapat 6 titik yang mayoritas ada pada wilayah bagian barat menuju ke Provinsi Bengkulu.
Rincian titik rawan longsor tersebut antara lain ada pada ruas jalan antara Krui dengan Biha, Biha dengan Bengkunat, Bengkunat dengan Sanggi, dan Sanggi dengan Wonosobo.
Adapun dua lokasi rawan longsor lainnya berada di ruas jalan antara perbatasan Provinsi Bengkulu dengan Pugung Tampak, dan Pugung Tampak dengan Simpang Gunung Kemala.
Pengendara perlu sedikit berhati-hati namun tidak harus khawatir karena telah dipersiapkan posko-posko yang ditempatkan pada area ruas jalan yang rawan macet dan rawan bencana di jalan Lintas Timur, Lintas Tengah, dan Lintas Barat.
Akan disiapkan 11 posko Siaga Taruna dan Siaga Tanggap Darurat Bencana. yang diperkirakan akan aktif pada tanggal 19 Desember 2023 hingga minggu pertama Januari 2024.
Sejumlah perlengkapan, operator alat berat, beserta petugas PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) dan tim akan bertugas secara shift juga disiapkan di posko tersebut terutama pada lokasi rawan bencana.
"Nanti diposko-posko akan ada PPK dan tim, biasanya untuk petugas yang stanby dalam sehari ada dua orang mereka akan shift pagi dan malam, jadi totalnya sehari itu ada 4 orang," tuntasnya. (Tribunlampung.co.id/Agustina Suryati)