Libur Nataru

Dispar Pesisir Barat Klaim Tak Ada Kejadian Menonjol di Objek Wisata Selama Libur Nataru

Penulis: saidal arif
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana Pantai Labuhan Jukung, Pesisir Barat, Selasa (2/1/2024).

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Dinas Pariwisata Pesisir Barat mengklaim tidak ada kejadian atau peristiwa yang menonjol terjadi di objek wisata selama libur Nataru.

Sekretaris Dinas Pariwisata Pesisir Barat Mardiansyah mengatakan, selama libur Natal dan tahun baru sejumlah objek wisata di Pesisir Barat ramai dipadati pengunjung dari berbagai daerah.

"Alhamdulillah selama momen libur Natal dan tahun baru tidak ada kejadian yang menonjol di lokasi objek wisata. Semua berjalan dengan aman," ungkapnya, Selasa (2/1/2024).

Baca juga: Wabup Pesisir Barat Ajak Masyarakat Jadikan Tahun Baru Jadi Resolusi dan Harapan Baru

Tapi, kata dia, Senin (1/1/2024) lalu sempat terjadi insiden di kawasan wisata Pantai Mandiri.

Ada tiga pengunjung nyaris tenggelam karena mandi di laut.

Beruntung, ketiganya dengan cepat dapat diselamatkan oleh petugas dan warga sekitar.

Ketiganya kemudian dibawa ke posko pengamanan untuk diperiksa kondisinya.

"Alhamdulillah semuanya dalam kondisi baik dan selamat, tidak sampai menimbulkan korban jiwa," bebernya.

Ditambahkannya, pihaknya bersama tim gabungan Dinas Kesehatan, BPBD, TNI dan Polri dan pihak terkait lainnya sejak awal sudah mewanti-wanti pengunjung agar tidak mandi dan berenang di laut.

Para petugas juga langsung turun ke lapangan di pantai wisata memberikan imbauan kepada pengunjung.

Namun, masih saja ada pengunjung yang tidak menghiraukan imbauan tersebut.

Karena mungkin mereka belum memahami kondisi ombak yang ada di Pesisir Barat.

Laut Pesisir Barat tergolong laut dalam dan ombaknya yang tinggi, sehingga hanya cocok digunakan untuk selancar atau surfing.

"Ombak pantai kita ini tinggi dan cocok digunakan untuk surfing, bukan untuk berenang. Makanya kami selalu mewanti-wanti agar pengunjung tidak mandi di laut. Hal ini untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan," katanya.

Kebanyakan pengunjung yang tenggelam di objek wisata Pesisir Barat berasal dari luar daerah.

"Mungkin karena mereka belum paham kondisi pantai kita, makanya kita aktif melakukan pencegahan dan memberikan pemahaman kepada pengunjung," tutupnya.

(Tribunlampung.co.id/Saidal Arif)

Berita Terkini