Pembunuhan di Mesuji

Motif Pembunuhan Guru SD di Mesuji Lampung Karena Pelaku Cemburu pada Kekasih

Penulis: M Rangga Yusuf
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku saat dihadirkan acara ekspose Polres Mesuji.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Mesuji - Polres Mesuji, Polda Lampung sudah berhasil menangkap Andre, pelaku pembunuhan guru SD di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji, Lampungm yang juga kekasih korban.

Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto mengungkapkan motif pelaku membunuh kekasihnya itu karena rasa cemburu. 

"Pelaku melakukan perbuatannya tersebut karena rasa cemburu dengan teman lelaki korban," ujarnya saat ekspose. 

Ditambah, pelaku juga merasa kesal dengan korban karena tanggal pernikahannya telah dirubah sepihak. 

"Jadi korban merasa menanggung malu karena tanggal pernikahan yang sebulan disepakati dirubah secara sepihak oleh korban," ungkapnya. 

Akibatnya, pelaku pun tega membunuh kekasihnya dengan luka sayatan di bagian tenggorakan korban. 

Tidak sampai disitu, usai lakukan pembunuhan pelaku pun membuat alibi agar tidak tertuduh sebagai pembunuh kekasihnya. 

"Jadi pelaku ini telah menyusun alibi sehingga seolah-olah dia tidak melakukan pembunuhan tersebut," ucapnya. 

Adapun alibi yang dilakukan pelaku dengan mengajak rekan korban bernama Siti untuk makan, agar seolah-olah tidak terjadi apa-apa. 

Kemudian berpura-pura pingsan di kantor pelaku pada saat mendengar korban telah meninggal dunia. 

Alibi lainnya, pelaku datang ke rumah orang tua korban.

Sebelumnya diberitakan, guru SD di Mesuji yang bernama Rosiya Aprilia (25) ternyata tewas dibunuh oleh calon suami korban yang identitasnya belum diungkap polisi.

Hal tersebut diungkap oleh Kanit Reskrim Polsek Tanjung Raya Iptu Sutrisno setelah polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan janda tersebut.

Terkait perkembangan kasus tersebut, Polres Mesuji, Polda Lampung akan menggelar ekspos kasus.

"Jam 10.00 WIB akan saya laksanakan press release dan akan diinfokan pelakunya," ujar Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (1/2/2024).

Iptu Sutrisno mengatakan pelaku berhasil ditangkap dalam waktu yang tidak lama.

"Alhamdulillah untuk pelaku dalam waktu 2,5 jam tertangkap berkat usaha doa kita bersama," ucapnya.

Ia juga mengakui jika pelaku yang ditangkap pihak kepolisian merupakan kekasihnya yang sebentar lagi akan melangsungkan pernikahan.

Atas penangkapan yang dilakukan pihak kepolisian, Sutrisno menyebut pada hari ini akan digelar press release.

"Semalem ketangkepnya dan rencana Pagi ini mau press release," imbuhnya.

Diketahui, jika foto pelaku sejak tadi pagi sudah tersebar di media sosial.

Bahkan video pendek penangkapan pelaku yang berdurasi tidak sampai satu menit  juga tersebar di media sosial Facebook.

Banyak warga Mesuji yang mengunggah foto pelaku dengan hujatan yang menyertainya.

Salah satunya akun FB bernama Ardan yang memposting foto pelaku pembunuhan guru SD di Mesuji.

Dari postingannya itu, ratusan warganet turut berkomentar pedas atas perbuatan keji yang dilakukan pelaku bernama Andre terhadap korban.

Postingan lainya dari warga Mesuji dengan nama akun Marhakim juga meminta untuk tidak memposting video atau foto jasad korban yang meninggal dengan tragis.

"Tolong dong yang up story atau status menampilkan foto atau video kejadian sore ini ditutup, kasian dengan keluarga korban dan tidak semua orang sanggup melihat foto tersebut. Mari kita doakan semoga beliau Husnul Khotimah," tulis Marhakim pada caption postingannya.

Ada Bekas Sayatan

Guru SD Negeri 8 Tanjung Raya, Kabupaten Mesuji bernama Rosiya Aprilia (25) tewas terbunuh di kamar mess sekolah.

Berdasarkan kirimkan foto dan video yang beredar, korban tewas tergeletak di kasurnya dengan bersimbah darah.

Pada bagian leher korban ditemukan luka sayatan dan membuatnya kehilangan banyak darah.

Dari video yang beredar berdurasi 29 detik, korban masih menggunakan seragam batik dan celana rok panjang.

Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mesuji, Tiwi membenarkan jika korban yang tewas itu mengajar di SD Negeri 8 Tanjung Raya.

Menurut Tiwi, korban baru saja diterima sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Mesuji.

"Korban bernama lengkap Rosiya Aprilia ngajar di SD Negeri 8 Tanjung Raya, baru saja diterima PPPK tetapi belum terima SK," ungkapnya.

Lebih lanjut dari informasi yang didapat, korban juga merupakan anggota PPS Desa Muara Tenang, Kabupaten Mesuji.

Dari postingan Instagram, KPU Mesuji mengucapkan belasungkawa terhadap korban bernama Rosiya Aprilia yang bertugas sebagai anggota PPS.

Jasad korban pertama kali ditemukan oleh rekannya yang bernama Siti, sama-sama tinggal di mess SD.

Siti sempat meminta tolong kepada korban Rosi, untuk menjemputnya lewat pesan WA.

Karena saat itu Siti sedang mengikuti pelatihan di luar sekolah.

"Jadi gini mas, ibu Siti itukan lagi ikut pelatihan nah dia itu minta tolong dijemput oleh guru SD bernama Rosi itu lewat pesan WhatsApp dan sempat dijawab OTW," ujar warga sekitar, sebut saja Yanti (bukan nama sebenarnya).

Respons dari korban Rosi tersebut membuat Siti menunggunya datang untuk menjemput.

Namun bukannya Rosi yang menjemput Siti, tapi pacar Rosi yang kabarnya sebentar lagi mau melangsungkan pertunangan.

Siti sempat menghubungi Rosi lagi lewat WA tapi sudah tidak ada jawaban.

"Waktu itu dijemput pacarnya (Rosi) malahan, terus Siti itu sempat WA lagi korban tetapi tidak direspon lagi," ucapnya.

Setelah tiba di lokasi yang menjadi tempat tinggal sementara, Siti hanya diantarkan sampai depan gerbang sekolah.

Karena tidak merasa curiga, Siti pun melakukan aktivitas seperti biasanya, bersih-bersih.

Sementara Siti mengira rekannya, Rosi sedang tidur di kamar.

Karena sudah sore hari, Siti pun mencoba membangunkan rekannya Rosi untuk mengajak salat Ashar.

"Bu bu bu Rosi bangun sholat ashar, udah sholat ashar belum," ujar Yanti menirukan suara Siti.

Karena tidak kunjung ada jawaban, Siti pun membuka pintu kamar tempat Rosi tidur untuk membangunkannya.

Sontak Siti kaget hingga lari ke keluar kamar dan mengabarkan kejadian tragis yang dialami Rosi ke warga sekitar.

(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)

Berita Terkini