Berita Lampung

3 Napi Lapas Narkotika Bandar Lampung Jalani Subsider Sebelum Remisi Bebas

Penulis: Bayu Saputra
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung Ade Kusmanto saat memantau petugas yang sedang berjaga untuk melayani keluarga pengunjung dalam rangka lebaran 1445 hijriah, Senin (8/4/2024).

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Lampung Selatan - Tiga narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Bandar Lampung harus menjalani subsider sebelum mendapatkan remisi bebas. 

Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung Ade Kusmanto mengatakan, pihaknya mencatat ada tiga napi harus menjalani subsider sebelum bebas penjara. 

"Jadi ada tiga orang warga binaan yang seharusnya bebas, akan tetapi ketiganya harus menjalani subsider atau bertambah hukumannya sebagai pengganti denda," kata Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung Ade Kusmanto di Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung, Senin (8/4/2024). 

WBP tersebut yakni THG harus menjalani subsider selama tiga bulan lagi, yakni AYF (3 bulan) dan DYM (1 bulan).

WBP yang langsung bebas pada lebaran berinisial AL. 

Ia mengatakan, warga binaan pemasyarakatan (wbp) di Lapas Narkotika ada sebanyak 786 orang.

WBP yang langsung bebas satu orang berinisial AL tersebut. 

"Kami mengusulkan 771 orang dan selebihnya karena masalah hukuman dan administrasi," kata Ade. 

WBP yang mendapatkan remisi 1 bulan ada 588 orang, 1 bulan 15 hari atau 45 hati (89), dua bulan (12) dengan total 690 orang.

Remisi langsung bebas di Lapas Narkotika ada 4 orang akan tetapi 3 harus menjalani subsider. 

AL langsung bebas dan harapannya setelah bebas harus menjadi motivasi manusia yang lebih baik lagi dan tidak mengulangi pidananya lagi.

Sementara itu, pihak Lapas hari ini menggelar simulasi kunjungan lebaran atau hari raya idul fitri 1445 hijriah.

"Adanya kunjungan ini dengan bertujuan memberikan pelayanan optimal kepada pengunjung lapas yang akan mengunjungi keluarga yang menjalani pidana di lapas narkotika," papar Ade. 

"Kami melakukan simulasi ini diharapkan masyarakat sudah siap dalam rangka hari raya Idul Fitri," terusnya.

Simulasi tersebut mulai dari pihak keluarga masuk ke dalam lingkungan lapas narkotika, diperiksa oleh petugas hingga masuk ke dalam lapas. 

Halaman
12

Berita Terkini