Berita Lampung

Imbas Bus MIN 1 Kecelakaan, Disdikbud Pesisir Barat Keluarkan Surat Edaran Tunda Kegiatan Study Tour

Penulis: saidal arif
Editor: soni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SC surat edaran Disdikbud Pesisir Barat. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Imbas kecelakaan yang menimpa rombongan murid MIN 1 Pesisir Barat, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat mengeluarkan surat imbauan agar satuan pendidikan melakukan penundaan kegiatan study tour bagi peserta didik.

Imbauan tersebut tertuang dalam surat nomor 400.3.11/1457/IV.01/2024 tentang penundaan kegiatan study tour bagi peserta didik yang ditujukan kepada kepala satuan pendidikan tertanggal 22 Mei 2024.

Dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Dinas Pendidikan Pesisir Barat, Marnentinus itu disebut agar satuan pendidikan Paud, TK,SD,SMP agar melakukan penundaan study Tour hingga batas waktu yang belum ditentukan.

"Dengan adanya kecelakaan study tour di Kabupaten Pesisir Barat khususnya, maka kami mengimbau satuan pendidikan agar menunda pelaksanaan study tour sampai batas waktu yang tidak ditentukan," Tulis  surat edaran  tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesisir Barat Lampung akan mengevaluasi kegiatan study tour,, imbas kecelakaan bus yang menimpa rombongan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pesisir Barat di Pekon Sedayu Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus.

Kasi Pendidikan Islam Kemenag Pesisir Barat, Ahmad Khotob mengatakan, pihaknya turut prihatin atas peristiwa yang menimpa rombongan MIN 1 Pesisir Barat tersebut.

"Tentu kita akan mengevaluasi kegiatan study tour ini, mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi dan kita akan mencari formula yang baik demi kebaikan madrasah ke depannya,"ungkapnya, Rabu (22/5/2024).

Dijelaskannya, sebelumnya pihaknya juga telah mengimbau madrasah agar tidak melaksanakan kegiatan study tour, sama seperti imbauan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan.

Namun, imbauan tersebut baru sebatas lisan tidak secara tertulis.

"Kalau secara tertulis memang belum, tapi kalau secara lisan memang sudah kita wanti-wanti agar tidak melaksanakan kegiatan study tour,"ucapnya.

Kendati demikian, tidak sedikit pula yang menganggap bahwa kegiatan study tour ini merupakan bagian dari tradisi, sehingga pihak sekolahpun meyakinkan kegiatan tersebut bisa di pertanggung jawabkan.

Selain itu, kegiatan study tour ini juga sebelum dilaksanakan melibatkan persetujuan dari orang tua murid.

"Tapi kembali lagi ini adalah musibah yang kita semua tidak ada yang menghendaki  ini terjadi,"imbuhnya.

Namun yang pasti atas kejadian ini Kemenag Pesisir Barat akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Menurutnya, prosedur yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam melakukan study tour itu hanya sebatas pemberitahuan.

Halaman
12

Berita Terkini