TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Tidak banyak di dunia orang-orang yang bisa berdamai dengan diri sendiri dan bisa merayakan sakit hati.
Salah satu orang tersebut adalah Rian Maulana.
Nama pria berusia 28 tahun yang merupakan warga Pekon Kediri, Kecamatan Gadingrejo, Pringsewu tersebut, beberapa hari ini viral di media sosial karena acara pesta perayaan perceraiannya.
Video-video yang memperlihatkan pesta perayaan yang digelar Rian di depan rumahnya tersebut jadi pembahasan masyarakat.
Karena pesta yang digelar tersebut lengkap dengan tarub, panggung, hiburan musik, dan juga makanan, laksana sebuah pesta pernikahan ataupun khitanan.
Bahkan di pesta tersebut juga dipenuhi papan bunga ucapan dengan kalimat yang tak biasa, menguncapkan selamat atas perceraian.
Kepada Tribun Lampung, Rian menceritakan kronologi dari pesta perceraianya tersebut.
Dia mengatakan, pesta yang diadakan di halaman rumahnya itu digelar pada hari Minggu (14/7/2024) lalu.
Ia mengaku sudah mempersiapkan acara tersebut jauh-jauh hari, mulai dari membuat undangan hingga merancang acaranya.
"Rencana ini ada setelah tiga bulan menikah, karena ada indikasi akan berpisah,” katanya.
Padahal menurutnya, ia dan mantan istrinya baru melangsungkan pernikahan pada 3 Maret 2024.
Tapi meski baru hitungan bulan, Rian mengatakan, sudah menalak sang istri.
Dan saat ini proses perceraian secara negara dan agama masih dalam proses.
"Kalau untuk secara resmi, masih dalam proses,” tutur Rian saat ditemui di rumahnya, Selasa (16/7/2024).
Ketika ditanyakan alasan, pria yang berkecimpung di dunia IT tersebut tak mau mengatakan secara gamblang.
Rian hanya menyebut kalau ia dan istrinya sudah tidak berjodoh lagi.
“Ya ini sudah bukan jodohnya. Andaikan bertemu di mana gitu, ya sudah biasa saja,” ungkapnya.
Ia menceritakan, pada pestanya itu hanya mengundang keluarga besar, sahabat, dan orang-orang terdekatnya saja.
Dia pun tidak memperbolehkan tamu undangan untuk membawa amplop.
Karena menurutnya, dengan membawa amplop dapat merubah esensi pada acara tersebut.
"Saya ingin acara ini jadi sarana menebar rasa bahagia saja, takutnya beban kalau datang ngasih amplop,” tutur Rian.
Selain itu juga, Rian mengungkapkan kalau pesta perceraian itu digelarnya sebagai permohonan maaf kepada keluarga dan juga untuk kepuasan pribadi.
"Artinya itu terjadi karena saya merasa sudah berdamai dengan keadaan dan diri sendiri secara pribadi,” tambahnya.
Apalagi sebelum menggelar pesta tersebut, keluarga besarnya merasa keberatan.
“Keluarga sempat keberatan karena acara itu kan seperti buang-buang uang,” paparnya.
Tetapi menurutnya, uang tidak masalah selagi ia bisa merasa puas.
Selain itu juga ia tidak berniat menyenggol salah satu pihak.
“Karena yang terpenting bagi saya untuk hiburan di sini saja,” ungkapnya.
Dia juga kembali menegaskan kalau pesta perceraian yang dibuatnya dilakukan atas dasar keputusannya sendiri.
“Karena ini dikakukan untuk kepuasan pribadi, bukan karena dendam,” tambah Rian.
Ketika disinggung budget acara, Rian tak menjawab secara rinci jumlah nominalnya.
Namun ia memperkirakan berkisar puluhan juta.
Dan saat ini ia mengaku kaget karena pesta perceraiannya viral. Menurut Rian, viralnya acaranya berasal dari para tamu undangan yang membagikan pesta acaranya itu di media sosial mulai dari Instagram dan TikTok.
Namun ia tak menyangka viralnya akan sebesar ini.
“Awalnya saya pikir kalau viralnya sebatas lokal saja, rupanya sudah sampai nasional juga ya,” pungkasnya. (tribunlampung.co.id/oky indra jaya)