Berita Lampung

Warga Way Dadi Bandar Lampung Sebut Sampah di Selokan Jadi Penyebab Banjir Daerahnya

Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas BPBD Bandar Lampung melakukan penyedotan air hujan yang menggenang di Jalan Pembangunan, Kelurahan Way Dadi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, dan banjir akibat sampah di selokan

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Warga Jalan Pembangunan, Kelurahan Way Dadi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung menyebut sampah di selokan jadi penyebab banjir. 

Sehingga warga mengharapkan Pemkot Bandar Lampung melakukan pengerukan sampah di selokan untuk atasi banjir.

Ridwan warga Kelurahan Way Dadi, Sukarame, Bandar Lampung menyebut sampah sudah menghambat air hingga sebabkan banjir. 

Menurutnya, pengerukan selokan atau siring tersebut menjadi salah satu cara mengatasi banjir yang melanda di Way Dadi. 

"Kalau siring-siring tersebut diangkat sampah-sampahnya hingga tanah yang sudah meninggi maka kemungkinan air hujan bisa lancar," kata warga Kelurahan Way Dadi, Ridwan, kepada Tribun Lampung, Sabtu (16/11/2024). 

Selama ini air hujan itu menggenang karena banyak sampah yang menumpuk di selokan. 

Feri, warga lainnya mengeluh ketika hujan pasti banjir. Sebab sampah di selokan Jalan Pembangunan menghambat aliran air. 

"Jadi minimal siring-siring di jalan pembangunan itu harus lancar jalannya, selama ini aliran air itu macet karena banyak sampah," kata Feri. 

Selama ini, imbuh Feri, pihaknya hanya bisa mengambil sampah plastik yang menumpuk di selokan kemudian membakarnya.

BPBD Pemkot Bandar Lampung langsung terjun ke lokasi banjir setelah mendapat informasi dari warga di Jalan Pembangunan, Kelurahan Way Dadi, Kecamatan Sukarame. 

"Kami mendapatkan laporan dari warga Jalan Pembangunan pada pukul 13.51 WIB dan selesai evakuasi banjir pukul 15.35 WIB," kata Sekretaris BPBD Kota Bandar Lampung Edy Susanto. 

Petugas melakukan evakuasi banjir tersebut dengan menyedot air hujan menggunakan alkon. 

Sebab air menggenang setelah hujan deras  di daerah tersebut mengakibatkan sejumlah rumah kebanjiran.

"Tapi kami bersyukur evakuasi banjir dengan menyedot air hujan telah selesai dilaksanakan dan tidak ada korban jiwanya ataupun rumah yang terendam," kata Edy. 

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Panjang, Tarjono, mengatakan, pihaknya memprediksi banjir rob akan melanda pesisir Bandar Lampung sejak 15-20 November 2024. 

Halaman
12

Berita Terkini