TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dede Yusuf masih dalam suasana duka setelah meninggalnya sang ibunda Siti Rahayu Effendi.
Jenazah Siti Rahayu Effendi dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis (28/11/2024).
Sebelum meninggal, Dede Yusuf merasakan firasat jika ibundanya tak lama lagi berpulang.
Dibeberkannya, dua pekan lalu, Dede Yusuf seperti mendapatkan sebuah firasat terkait kepergian sang ibunda.
Ketika itu sang ibunda sempat menanyakan kerabatnya yang telah lebih dulu meninggal dunia.
"Saya sudah ikhlas kalau ibu pergi sejak dia masih sakit. Ibu juga sempat menanyakan kerabat yang sudah lebih dulu meninggal dunia," ujar Dede Yusuf.
"Dari situ saya seolah dapat firasat, jangan-jangan ibu juga akan pergi, tapi saya biasa saja," ucap Dede Yusuf.
Sehingga Dede Yusuf mengaku sudah ikhlas ibundanya Siti Rahayu Effendi meninggal.
Ketika pemakaman Dede yang mengenakan kemeja koko hitam dan celana cokelat itu terlihat tegar.
Bahkan, Dede yang turun langsung kebawah liang lahat, untuk mengazankan dan mengkomatkan jenazah sang ibunda sebelum ditutup dengan tanah.
Suara Dede tidak bergetar, ia mengucapkan azan dan komat dengan lancar.
Saat menyaksikan proses makam sang ibunda ditutup dengan tanah, Dede juga terlihat tegar. Tak ada air mata yang berlinang, ia terlihat khusyuk membacakan doa.
"Terima kasih buat semua keluarga, sahabat saya Bima Aria Wamendagri, dan perwakilan artis senior dan sahabat ibu saya yang sudah menyempatkan waktu mengantarkan ibu saya ke pemakamannya," ucap Dede Yusuf.
"Mohon doanya agar ibu saya dilapangkan kuburnya dan diterima disisi Allah SWT," sambungnya.
Dede juga menceritakan tentang foto Siti Rahayu Effendi yang dibawa saat proses pemakamannya, yang terlihat begitu cantik menggunakan kebaya putih.
"Ini foto ibu saya, dia yang meminta dibuatkan foto ini. Dia minta buatkan foto dimana dia sedang cantik. Dia selalu kirimkan foto ini dan saya cetak. Akhirnya foto ini jadi foto yang mengantarkan dia ke tempat peristirahatan terakhirnya," ujar Dede Yusuf.
Usai pemakaman, Dede Yusuf berbagi cerita mengapa dirinya begitu tegar saat mengantarkan jenazah sang ibunda, Siti Rahayu Effendi ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Pada dua Minggu lalu, Dede Yusuf sudah menduga kalau ibunda akan meninggal. Karena usianya yang sudah tua dan penyakitnya yang cukup parah.
"Dari situ saya sudah ikhlas kalau ibu akan pergi, jadi sudah mempersiapkan diri. Sampai akhirnya semua Anak-Anak ibu saya ikhlas, terkecuali yang kecil. Yang paling kecil baru ikhlas tiga hari lalu," kata Dede Yusuf.
"Sampai akhirnya tiga hari kemudian, ibu saya pergi meninggalkan kami semua," sambungnya.
Dua Bulan Dirawat
Ibunda Dede Yusuf sempat dirawat di ICU selama kurang lebih dua bulan sebelum meninggal dunia.
Siti Rahayu Effendi dirawat di ICU karena mengalami serangan jantung pada 1 Oktober 2024.
Akan tetapi perawatan ICU tak membuat ibunda Dede Yusuf membaik.
Akhirnya Siti Rahayu Effendi meninggal dunia pada Kamis (28/11/2024) dini hari.
Almarhumah meninggal dunia di usia 82 tahun setelah hampir dua bulan menjalani perawatan intensif di ICU.
Dede Yusuf mengungkapkan bahwa ibundanya mengalami serangan jantung pada 1 Oktober lalu.
"Hari ini setelah melalui proses 59 hari bertahan sampai akhrinya Tuhan memanggil ibu pukul 04.38 WIB," ucap Dede Yusuf di TPU Jeruk Purut Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2024).
"Jadi, ibu saya ini hampir 60 hari di ICU. Tepatnya 1 Oktober, beliau kena serangan jantung kemudian dibawa ke rumah sakit," jelas Dede Yusuf.
Selama perawatan, keluarga memutuskan untuk tidak menyebarkan informasi luas mengenai kondisi sang ibunda demi kelancaran proses penyembuhan. .
Namun, keadaan beliau tidak kunjung membaik meski sudah hampir dua bulan jalani perawatan di ICU.
"Setelah satu bulan kondisinya tidak membaik, sempat kemudian kembali pulih," terusnya.
Tapi karena usia sudah 82 tahun, jadi banyak sekali kondisi tubuh, organ vitalnya, tidak bekerja dengan baik," tambah Dede.
Dede juga menyebut bahwa satu minggu sebelum kepergian sang ibu, masih sempat terjadi komunikasi melalui video call.
"Alhamdulillah beliau sangat kuat sekali, ya. Jadi, pada saat semua kondisi organ vitalnya tidak sanggup," tuturnya.
(Tribunlampung.co.id/Grid.id)