TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MALANG - Owner Bakso Gunung Sam Ferry yang bernama Suwadi atau Sam Ferry gelontorkan Rp10 miliar untuk perbaiki jalan rusak di desanya di Malang, Jawa Timur.
Dilansir dari instagram @baksogunubgid, Sam Ferry lahir di Malang pada 19 September 1972.
Ia mengawali jualan bakso sejak lulus dari SMP pada tahun 1992.
Baru-baru ini, namanya menjadi sorotan setelah rela merogoh kocek demi membangun jalan rusak di desanya.
Adapun kabar ini pertama kali viral dari unggahan akun TikTok Karang Taruna Tunas Muda.
Dalam unggahan tersebut, warga membagikan proses pembangunan jalan desa yang memakan waktu tujuh tahun.
Ternyata selama ini warga lah yang bergotong royong membangun jalan dengan kucuran dana dari Ferry juragan bakso.
"UNTUK DANA 100 persen dari Keluarga SAM FERRY BAKSO GUNUNG BATAM, beliau asli Warga Segelan, dan untuk pembangunan warga setiap hari bergiliran kerja bakti secara kelompok dan mengirim makanan minuman," bunyi keterangan pada unggahan tersebut, dilansir dari Surya.co.id.
Soal aksi sang juragan bakso dan warga, akun TikTokTo itu juga menyentil pemerintah daerah terlebih kepala desa hingga camat setempat.
Menurut warga, pemerintah harusnya malu karena warga sendiri lah yang akhirnya turun tangan memperbaiki lingkungan mereka sendiri tanpa bantuan dana desa sedikit pun.
"Seharusnya dengan ini Pemerintah setempat merasa malu karena tidak mampu membangun fasum apapun di sini, malah memprioritaskan hiburan hiburan horeg dan lain lainnya," pungkas akun TikTok warga tersebut.
"Mau tag bu lurah ahh, tapi gatau nama tik tok nya apa," sindirnya.
Lalu, siapakah sosok Sam Ferry tersebut?
Sosok Ferry
Sosok tukang bakso itu adalah Ferry yang merupakan warga Dusun Segelan, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.
Sejak 2017, ia telah membangun jalan desa.
Kini, sudah lima tahapan yang dilakukan untuk membangun jembatan tersebut.
Ia pun menggelontorkan uang sekitar Rp 10 miliar untuk membangun jalan tersebut.
Selama ini, ia dikenal sebagai bos bakso di Batam.
Ogah disorot kamera, Ferry bercerita ke warganya bahwa tujuannya hanya ingin lingkungannya maju didukung fasilitas umum yang ada.
Menurutnya, selama ini daerah tersebut masih memprihatinkan.
"Yang punya inisiatif pastinya Pak Ferry sendiri sebagai donatur utamanya. Pastinya untuk memajukan lingkungan."
"Pak Ferry sendiri lahir di Dusun Segelan sini," ujar Nardi, koordinator pembangunan jalan desa warga Dusun Segelan.
"Kalau yang pernah Pak Ferry bercerita, pengin memajukan lingkungannya. Pak Ferry prihatin di tanah kelahirannya sendiri, lingkungannya masih memprihatinkan," sambungnya.
Bangun Masjid, lapangan hingga sekolah
Selain membangun jalanan desa, Ferry juga telah melakukan hal besar lainnya untuk kampungnya tersebut.
Mulai dari membangun masjid, lapangan sepak bola hingga sekolah.
"Pak Ferry pengin lingkungan Segelan pendidikannya lebih bagus. Apalagi yang utama pendidikan utama," kata Nardi.
Dikenal dermawan
Ketua RT 01/RW 16, Yuda Prasetyo mengatakan, Fery memang dikenal dermawan sejak dulu.
Hal itu terbukti sumbangsihnya dalam memajukan desa.
"Sejak dulu Pak Fery ini dermawan, tak hanya jalan yang dibangun, ada masjid, TPQ, dan lapangan sepak bola yang dibantu Pak Fery," kata Yuda Prasetya, saat dikonfirmasi pada Kamis (26/12/2024), dikutip dari Surya.
Fery diketahui sudah lama merantau ke Batam.
Di sana, ia menjadi pedagang bakso yang sukses.
Meskipun tinggal dan sukses di Batam, sesekali Fery masih menyempatkan diri untuk pulang ke desanya, karena masih ada keluarga.
Sumber kekayaan
Melansir dari Instagram @baksogunungid, bisnis bakso Fery kini sudah memiliki 8 cabang di Batam.
Cabang Bakso Gunung Sam Fery tersebar mulai dari Jodoh, Batam Center, Batu Aji, Sagulung, Botania dan Tiban.
Dan yang terbaru sudah buka di Ruko Grand Junction (seberang RS Elisabeth Batam Kota).
Tentunya omzet penjualan bakso dari ke-8 cabang tersebut tidak lah sedikit.
Pantas saja Fery menggelontorkan dana hingga Rp 10 miliar untuk bangun jalan di desanya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com