Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Berpulangnya Bupati Way Kanan Ali Rahman meninggalkan kenangan tak terlupakan bagi banyak orang, salah satunya Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.
Atas kepulangan Bupati Way Kanan Ali Rahman, Mirza mengaku Provinsi Lampung kehilangan salah satu putra terbaik daerah.
"Hari ini Provinsi Lampung kehilangan salah satu putra terbaiknya, sudah banyak kiprah dan pengabdian beliau untuk Provinsi Lampung terutama di Way Kanan, tentu kita sangat kehilangan," ujarnya.
Gubernur Mirza yang melayat ke rumah duka di Way Kanan mengungkap percakapan terakhir dengan mendiang Bupati Way Kanan Ali Rahman sebelum meninggal dunia.
Mirza mengaku sempat berkomunikasi dengan Ali Rahman 3 hari sebelum berpulang.
Hal itu disampaikannya saat diwawancarai Tribun Lampung di rumah duka di Kampung Negri Bumi, Kecamatan Umpu Semenguk, Way Kanan, Senin (11/3/2025) malam.
"Tiga hari sebelumnya kami sempat komunikasi membahas rencana pembangunan Way Kanan dan membahas visi-misi Presiden RI Prabowo Subianto," kata Mirza.
Dia mengajak seluruh masyarakat Lampung agar turut mendoakan kepulangan Ali Rahman.
"Mari kita doakan mudah-mudahan beliau di tempatkan di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan," ucapnya.
"Terlebih ini bulan Ramadan bulan yang suci dan penuh keberkahan, semoga husnul khatimah," sambungnya.
Sepanjang mengenal, Mirza mengatakan sosok Ali Rahman merupakan sosok yang baik, konsisten dan menjelang akhir hayatnya Ali Rahman bahkan masih memikirkan masyarakat dan kemajuan Way Kanan.
"Saya kenal beliau sejak usia 2 tahun, sosoknya sangat baik konsisten bijaksana, dan banyak sekali rencana beliau untuk Masyrakat dan pembangunan Way Kanan, tapi Allah berkata lain kita turut mendoakan yang terbaik," pungkasnya.
Permintaan sebelum meninggal
Bupati Way Kanan Ali Rahman sempat mengungkap keinginannya menghadirkan Buya Arrazy sebelum meninggal dunia pada Senin 10 Maret 2025.
Keinginan mendiang Ali Rahman tersebut diungkap oleh sang paman, yakni Aiptu Cucu Ahyani.
Menurut Cucu Ahyani, Bupati Way Kanan Ali Rahman minta dihadirkan Buya Arrazy di acara pernikahan anaknya M Galang Putra Rahman dengan dr Sasa Chalim Nur Syajarotuddur atau adik dari Wakil Gubernur Lampung dr Jihan Nurlela.
Dan Cucu Ahyani bersyukur, keluarga akhirnya bisa mengundang dan menghadirkan Buya Arrazy di acara pernikahan putranya beberapa waktu lalu, sesuai dengan keinginan Ali Rahman.
"Jadi sebelum Ali Rahman meninggal dunia, dia sempat meminta saya untuk menghadirkan Buya Arrazy ke acara pernikahan anaknya Galang dan Sasa," kata paman Bupati Ali Rahman, Aiptu Cucu Ahyani saat diwawancarai Tribun Lampung di depan ruang jenazah RSUDAM, Bandar Lampung, Senin (10/3/2025).
Anggota Ditpamovit Polda Lampung ini mengatakan, dirinya sempat menawarkan untuk mengundang penceramah ustaz lainnya, tapi ditolak.
Ali Rahman hanya ingin Buya Arrazy. Dan dia bersyukur akhirnya bisa memenuhi keinginan keponakannya tersebut.
Cucu Ahyani mengungkap,usai pulang umrah tiga hari lalu, Bupati Ali Rahman sempat mengeluh sakit kepadanya.
"Melaporkan kepada saya kalau dadanya sakit. Alhamdulillah saya 'kerokin' di rumahnya di Palm Hajimena, Lampung Selatan dan alhamdulillah agak enakan," ujar Aiptu Cucu.
Kemudian hari ini dibawa ke rumah sakit dan mendadak meninggal dunia pada pukul 11.04 WIB.
Rekam jejak Ali Rahman
Berikut sosok dan rekam jejak Bupati Way Kanan Ali Rahman yang meninggal dunia tak lama setelah dilantik Presiden Prabowo sebagai bupati periode 2025-2030.
Ali Rahman meninggal dunia di usia 54 tahun di RS Abdoel Moeloek, Lampung, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, kolega, serta masyarakat Way Kanan.
Ali Rahman lahir di Blambangan Umpu, pada 10 Agustus 1970.
Sejak kecil, Ali Rahman menunjukkan tekad dan semangat yang tinggi dalam menempuh pendidikan.
Ia mengawali perjalanan pendidikannya di SD Negeri Batin Baru pada 1976 hingga 1982.
Setelah menyelesaikan sekolah dasar, ia melanjutkan studi ke SMP Negeri 1 Blambangan Umpu dan berhasil menyelesaikan pendidikannya pada 1985.
Pendidikan menengahnya diteruskan di SMA Negeri 3 Bogor, dan ia lulus pada 1988.
Tidak berhenti di situ, Ali Rahman melanjutkan pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), di mana ia meraih gelar Drs. pada 1995.
Gelar ini memperkuat kompetensinya di bidang administrasi dan tata kelola pemerintahan, memberikan landasan yang kokoh dalam perjalanan kariernya yang luar biasa.
Ali Rahman tidak hanya berfokus pada bidang administrasi, namun juga memperluas wawasan dengan menempuh pendidikan Magister Teknik di Universitas Bandar Lampung dan berhasil memperoleh gelar M.T. pada tahun 2013.
Latar belakang pendidikan yang beragam ini memberikan wawasan mendalam yang sangat mendukung peranannya di sektor publik, khususnya dalam hal pembangunan dan pengelolaan sumber daya daerah.
Karier birokrat Ali Rahman dimulai pada usia muda, yakni 22 tahun.
Pada 3 Mei 1993, ia diangkat sebagai Kepala Seksi Pembangunan di Kecamatan Bahuga, yang saat itu berada di bawah administrasi Kabupaten Lampung Utara.
Tiga tahun kemudian, pada 4 Juni 1996, ia berpindah tugas ke Kecamatan Blambangan Umpu dengan jabatan yang sama.
Ketika Kabupaten Way Kanan resmi terbentuk pada 27 April 1999, Ali Rahman mendapat penugasan sebagai Camat Pembantu di Kecamatan Way Tuba pada 27 Juni 2000.
Ali Rahman kemudian dipercaya menjadi Penjabat (Pj) Sekretaris Kecamatan Way Tuba pada 7 Februari 2001, dan merangkap sebagai Pj Camat Tuba pada Mei 2001.
Tugas-tugas ini memperlihatkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang matang.
Pada 13 Juli 2005, Tamanuri, Bupati pertama Way Kanan hasil Pilkada, memberikan tanggung jawab baru kepada Ali Rahman sebagai Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Way Kanan.
Lalu, pada 28 April 2008, Ali Rahman diangkat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Way Kanan, sebuah jabatan strategis yang memperlihatkan kepercayaan tinggi terhadap kemampuannya.
Karier Ali Rahman semakin berkembang saat pada 13 Agustus 2010, ia dipindahkan ke Kabupaten Lampung Selatan untuk menjabat sebagai Kadis PU.
Keputusan ini, diduga dipengaruhi oleh kedekatannya dengan Rycko Menoza SZP, putra Gubernur Lampung saat itu, Sjachroedin ZP.
Setelah tiga tahun bertugas di Lampung Selatan, Ali Rahman kembali ke Pemerintah Provinsi Lampung pada 3 Juli 2013, dan diangkat sebagai Kepala Dinas Bina Marga.
Tak lama setelah itu, ia dipercaya menjadi Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada 2014.
Pada 30 Desember 2016, Ali Rahman kembali ke kampung halamannya, Way Kanan, dan diangkat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum Way Kanan.
Lalu, pada 2019, ia dipromosikan menjadi Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Way Kanan, menunjukkan bahwa kariernya selalu berada dalam jalur yang terus berkembang.
Puncak dari karier Ali Rahman terjadi ketika ia terpilih sebagai Wakil Bupati Way Kanan pada Pilkada 2020, mendampingi Raden Adipati Surya.
Mereka dilantik pada 26 Februari 2021, dengan masa jabatan yang diperkirakan akan berakhir pada 26 Februari 2025.
Ali Rahman meninggal dunia di tengah masa jabatannya, meninggalkan legacy sebagai seorang birokrat yang sangat berdedikasi dan berkomitmen pada pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat Way Kanan.
Kepergiannya meninggalkan kesedihan yang mendalam, namun prestasi dan dedikasinya akan selalu dikenang.
(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama/Bayu Saputra)