Wawancara Eksklusif

Ela Siti Nuryamah Andalkan Aplikasi Cibadak di Lampung Timur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOKUS PELAYANAN - Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah menjadi bicara soal program 100 hari dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Lampung di ruang kerjanya, Rabu (19/3/2025).

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Ela Siti Nuryamah sudah genap satu bulan menjabat Bupati Lampung Timur. 

Selama itu pula ia telah aktif turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi.

Dalam 100 hari pertamanya menjadi bupati, Ela mengaku akan fokus pada pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, mulai dari administrasi kependudukan, kesehatan, dan lainnya.

Dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Lampung di ruang kerjanya, Rabu (19/3/2025), Ela memaparkan berbagai program yang akan dijalankan dalam 100 hari pertamanya.

Bagaimana rasanya menjabat sebagai kepala daerah setelah sebelumnya berkarier sebagai legislatif?

Perbedaannya luar biasa. Sebagai bupati, jadwal saya sangat padat, berpindah dari satu tempat ke tempat lain. 

Tanggung jawabnya pun lebih kompleks karena harus menentukan kebijakan di berbagai sektor. 

Saya harus memahami kebijakan secara detail, baik teknis maupun implementasinya. 

Semua program harus memiliki target dan prioritas yang jelas sesuai dengan kebutuhan Lampung Timur.

Dari berbagai program, apa yang menjadi prioritas utama dalam 100 hari kerja?

Meski banyak persoalan yang harus diselesaikan, dalam 100 hari kerja ini kami memilah mana yang paling mendesak. 

Salah satunya adalah percepatan pelayanan publik. 

Kami ingin memastikan pelayanan publik lebih cepat, murah, dan tidak berbelit-belit. Untuk itu, kami sudah melakukan sidak ke sektor pajak dan Disdukcapil.

Di bidang administrasi kependudukan, kami membagi Lampung Timur menjadi lima zonasi pelayanan capil agar masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor Disdukcapil. 

Untuk pajak, kami meluncurkan aplikasi Cibadak guna mempermudah pembayaran pajak secara digital. 

Bahkan, masyarakat bisa membayar pajak melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), tanpa harus datang ke Samsat.

Lampung Timur merupakan salah satu kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar di Lampung. Bagaimana Anda melihat potensi ekonominya?

Lampung Timur memiliki sumber daya alam yang luar biasa, salah satunya Taman Nasional Way Kambas, yang menjadi ikon dan daya tarik wisata. 

Dari sisi ekonomi, dengan jumlah penduduk sekitar 1,16 juta jiwa, kebutuhan pangan sangat tinggi. Untungnya, Lampung Timur memiliki komoditas pertanian unggulan, seperti padi, cabai, dan ubi kayu.

Kami juga sedang mengembangkan sektor pertanian dengan menanam bawang merah dan bawang putih guna menunjang swasembada pangan.

Selain itu, Lampung Timur memiliki garis pantai sepanjang 110 km yang potensial untuk sektor perikanan dan maritim. 

Bahkan, kabupaten ini masuk dalam ekonomi biru nasional, yang memungkinkan kita mendorong sektor perikanan tangkap dan budi daya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bagaimana dengan sektor kesehatan dan pendidikan di Lampung Timur?

Salah satu keluhan utama masyarakat adalah infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. 

Saat ini, kami sedang melakukan pemutakhiran data BPJS agar cakupan layanan kesehatan meningkat. 

Kami juga akan menambah tenaga medis, termasuk dokter spesialis, dokter umum, dan dokter gigi, serta meningkatkan fasilitas rumah sakit dan puskesmas.

Di bidang pendidikan, indeks pembangunan manusia (IPM) di Lampung Timur masih berada di peringkat lima di Provinsi Lampung. 

Oleh karena itu, kami berusaha meningkatkan kualitas pendidikan melalui berbagai program, seperti makan siang gratis bagi siswa dan revitalisasi sarana sekolah. 

Selain itu, kami ingin membekali anak-anak dengan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja agar mereka siap menghadapi masa depan.

Dengan berbagai program prioritas yang dijalankan dalam 100 hari kerja, saya berharap Lampung Timur bisa berkembang lebih pesat, terutama dalam pelayanan publik, ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. 

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

Berita Terkini