Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - PT ASDP (Angkutan Sungai Danau Penyebrangan) Indonesia Ferry akan terapkan harga tiket kapal eksekutif seperti reguler secara flat dimulai 3-7 April 2025.
Wakil Direktur Utama ASDP Yossianis Marciano di hadapan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Dudy Purwagandhi di kantor ASDP Bakauheni, Senin (31/3/2025) malam mengatakan, pihaknya akan memberlakukan harga tiket eksekutif flat harga reguler pada 3-7 April 2025.
"Pemberlakuan semua tiket reguler akan dilaksanakan 3-7 April 2025 dan kami tentunya berupaya mengurai konsentrasi terminal eksekutif yang terurai di dermaga lainnya," kata Wakil Direktur Utama ASDP Yossianis Marciano.
Ia mengatakan, pihaknya berharap bisa lebih baik lagi ke depannya pada penanganan arus mudik dan arus balik.
Yossianis mengatakan, PT ASDP akan menyediakan layanan terbaik khususnya bagi masyarakat pulang dari Sumatera ke Jawa.
"Hari ini evaluasi yang dipimpin pak menteri demi mewujudkan layanan yang lebih baik dalam arus balik dari Sumatera ke Jawa," ujar Yossianis.
"Kami segenap stakeholder terus mensukseskan arus balik ini dengan berkolaborasi dan berkomunikasi sejak awal," terusnya.
Menteri telah menyampaikan sebelum puncak arus balik bisa dipahami bersama, sehingga pelaksanaan berjalan dengan lancar.
Adapun skema yang akan dilakukan mulai dari KSOP serta stakeholder yang mendukung dari kepolisian hingga ASDP.
Ada tujuh dermaga yang dioperasikan full dengan skema teknis tiba bongkar berangkat (tbb) yang ada di Pelabuhan Merak.
Di samping itu juga ada buffer zone pada beberapa titik di rest area.
"Kami berterima kasih kepada Dishub Lampung di rest area yang disediakan, kemudian ada tiga pelabuhan pendukung pada kelancaran arus balik pada angleb 2025," kata Yossianis.
"Kesiapan tersebut senantiasa aman kroscek kembali pada hari ini apa yang dipersiapkan sejak dini sangat penting kesuksesan arus balik," ucapnya.
"Kalau tidak punya lapangan yang luas tentu akan jadi isu luar biasa dan kunci pelabuhan adalah parkiran yang luas," ujar Yossianis.
Ia mengatakan, boarding setiap per jamnya ada 1.000-1.500 kendaraan seluruh dermaga.
"Ketika daya tampung kita 5.000 semua kendaraan, ini plus mengurai sampai ke atas kapal butuh waktu," ujar Yossianis.
Akan tetapi ada proses bagaimana mengatur lebih baik dan semua ini akan dievaluasi.
"Kalau proses tunggu bandara 2 jam untuk bisa masuk, tapi kalau di pelabuhan ini ada proses sampai naik kapalnya," kata Yossianis.
Menteri Perhubungan mengingatkan agar total melakukan memanajemen di pelabuhan, dengan harapan agar lebih nyaman lagi ke depannya.
(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)