Mudik Lebaran

ASPD Prediksi Nanti Malam 35 Ribu Orang Menyeberang ke Pulau Jawa via Pelabuhan Bakauheni

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENYEBERANG -Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (persero) Heru Widodo saat mengecek kondisi Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu (5/4/2025). ASDP prediksi 35 ribu orang menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni pada Sabtu (5/4/2025) malam.  

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - PT ASDP Indonesia Ferry (persero) memprediksi 35 ribu orang menyeberang ke Pulau Jawa Melalui Pelabuhan Bakauheni, Sabtu (5/4/2025) malam.

Hal itu dikatakan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (persero) Heru Widodo saat mengecek kondisi Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu (5/4/2025).

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (persero) Heru Widodo memprediksi nanti malam akan terjadi lonjakan pemudik di Pelabuhan Bakauheni.

"H+4 lebaran itu adalah arus balik masyarakat dari Pulau Sumatera ke Jawa, tercatat sampai dengan hari ini Sabtu (5/4/2025) pukul 14.30 WIB, masyarakat yang sudah reservasi dari Pulau Sumatera ke Jawa itu sekitar 30 ribu orang," ujarnya.

"Itu akan terjadi pada puncaknya nanti malam. Kami memprediksi puncaknya akan ada 35 ribuan," sambungnya.

Ia menyebut ada peningkatan jumlah pemudik hari ini dengan kemarin

"Untuk perbandingannya kemarin Jumat (4/4/2025) dari pukul 00.00 WIB sampai dengan pukul 23.59 WIB itu H+3 jumlah pengendara atau kendaraan yang menyebrang dari sumatera menuju jawa itu sekitar 28 ribu. Sampai sore ini sudah 30 ribu orang, dan pasti akan bertambah," ujarnya.

"Artinya hari ini terjadi peningkatan luar biasa dan prediksi puncaknya akan terjadi hari ini," sambungnya.

Ia menyebut peningkatan jumlah pemudik itu dari indikator penghitungan reservasi tiket hari ini dengan kemarin.

"Kami melakukan monitoring kepada masyarakat yang melakukan reservasi tiket dan jumlah reservasi tiket di hari sebelumnya. kalo kemaren itu sekitar 28 ribu yang reservasi tiket sampai saat ini 14.30 WIB sudah mencapai hampir 30 ribu," ujarnya.

"Kami prediksi sekitar 35.000 kendaraan yang ke jawa," sambungnya.

Ia menyebut ada penambahan kapal yang beroperasi.

"Sebetulnya dari kemarin ada kapal kita jumlahnya 59 kapal yang standby dan siap beroperasi karena emang kita melakukan beberapa sistem," katanya.

"Pertama kita lakukan single ticketing yang menjadi salah satu cara kita menyebarkan para pemudik ke semua deremaga jadi tidak menumpuk di salah satu deremaga," terusnya.

Jika terjadi kemacetan parah, Pihaknya menerapkan sistem tiba bongkar berangkat.

"Salah satunya juga kita melakukan TBB yakni tiba bongkar berangkat, jadi kapal dari Bakauheni menuju merak untuk tidak melakukan pengangkutan di beberapa deremaga, mereka langsung kembali ke Bakauheni untuk jadi menjadi lebih cepat," ujarnya.

"Alhamdulillah penerapan sangat efektif, kita melakukan single ticketing dan ini sangat memecah arus kendaraan yang tadinya memecah kendaraan keseluruh dermaga. Yang tadinya mengumpul di satu deremaga katakanlah eksekutif ini menjadi ke semua dermaga," sambungnya.

Menurutnya, sistem tersebut sangat efektif, karena bisa memecah antrean.

"TBB sampai hari ini di 3 dermaga. Tapi apabila sudah sangat padat makan kita akan memberlakukan 6 dermaga TBB. Hanya satu yang kita lakukan untuk bongkar dan muat tapi nanti jika sudah lumayan tidak padet akan kita lakukan di beberapa deremaga," ujarnya.

"Ini kita lakukan dari arah sumatera ke jawa dan alhamdulillah meskipun ada kendaraan yang balik ke pulau jawa hampir 28.000 tapi bisa kita tangani karena memang seluruh kendaraan bisa kita distribusikan ke seluruh deremaga," sambungnya.

Ia memprediksi besok puncak arus balik.

"Prediksi hampir sama saya memprediksi akan ada penurunan sedikit sekali karena memang beberapa kebijakan pemerintah termasuk menambah hari libur ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memilih jadwal keberangkatan ke beberapa waktu tidak menumpuk di satu hari saja," paparnya.

Pihaknya juga akan menerapkan delay system jika terjadi antrean panjang.

"Delay system pasti diterapkan ada beberapa ruas jalan kita sediakan di ruas daerah dan kita ss dimana  buffer zone dan ini ada di 5 titik ada di KM 87B, KM 57B, 49B, 33B dan 20B," ujarnya.

"Di area itu para petugas akan mengecek apakah kendaraan atau para menumpang sudah memiliki tiket atau belum sehingga nanti diarahkan untuk membeli tiket sehingga nanti dk deremaga tidak ada kendala dan tinggal menunggu masuk ke kapal," katanya.

Terkait kerumunan pemudik di gang way (jembatan penyeberangan orang) yang sempat marah-marah, karena tidak masuk kapal, Ia menjawab itu ada penyebabnya karena singel tiket yang diterapkan

"Sebetulnya kita melakukan single ticketing ya, tentu menyaring kendaraan sudah mulai dari awal gate jadi ini sudah difilter mana kendaraan yang harus masuk ke deremaga satu sampai dengan 7 sehingga disitu terjadi sedikit keterlambatan karena itu terjadi sistem supaya tidak menumpuk ketika ruang tunggu kapal," ujarnya.

Pihaknya mengaku siap dengan lonjakan pemudik pejalan kaki.

"Dermaga kami pasti siap, memang karwnankiga melakukan lola tiba berangkat ya di beberapa dermaga ya tentunya kita juga emyanpaikan informasi dermaga mana saja yang dari merak itu bisa melakukan muat nah memang disini begitu lumayan padat makanya kita melakukan TBB ini untuk menyedot lebih banyak penumpang dari Bakauheni," ujarnya.

"Tidak ada kendala semuanya secara teknis siap semuanya kecuali ada anomali cuaca yang kita tidak berani lawan," sambungnya.

Ia menyebut tidak ada kendala dalam penyeberangan kapal.

Pihaknya juga selalu berkordinasi dengan BMKG terkait kondisi cuaca di Selat Sunda.

"Alhamdulillah tidak ada kendala karena memang koordinasi kita dengan berbagai stakeholder dengan KSOP koordinasi dengan pihak kepolisian dan BMKG ini sangat luar biasa sangat efektif karena memang kita juga ada ruang khusu untuk melakukan kontrol bersama sama dan mempermudah untuk hal yang kita putuskan," ujarnya.

"Dari BMKG sampai saat ini masih aman tapi emang kalo ada pergerakan cuaca ini akan terus kita update setiap menitnya takut ada anomali cuaca yang berubah tentunha kita terus berkoordinasi dengan BMKG," sambungnya.

Ia berharap kondisi cuaca baik selama angkutan lebaran, agar tidak menganggu aktivitas penyeberangan.

"Contoh kemarin KMP Batu Mandi kita sedikit agak terlambat masuk karena setelah kita cek ada arus yang kuat di bawah dermaga eksekutif sehingga harus kita lakukan penyesuaian olah gerak dan sebagainya," ujarnya.

"Kalo cuaca kita tidak bisa melawan karena memang tidak ada yang bisa kita lawan tapi startegi kita adalah kita harus mematuhi arahan dari BMKG karena ini menyangkut nyawa banyak orang dan kita harus koordinasi dengan BMKG," sambungnya.

Tentunya koordinasi yang baik dari stakeholder kemenhub, kepolisian dan BMKG menjadi kunci suksesnya angkutan lebaran arus balik ini.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus ) 

Berita Terkini