Berita Terkini Nasional

Siti Mualimah Buru Orang yang Viralkan Kasusnya dengan Guru Madin Ahmad Zuhdi

Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KETAKUTAN - (kanan) Siti Mualimah dan D minta maaf secara langsung kepada Ahmad Zuhdi usai mendenda Rp 25 juta kepada Ahmad Zuhdi dan (kiri) Foto Siti Mualimah saat maju di Pileg Demak 2024 lalu. Siti Mualimah ketakutan usai dirinya viral.

Tribunlampung.co.id, Demak - Pihak Siti Mualimah akan mencari orang yang memviralkan kasus dirinya  dengan Ahmad Zuhdi, guru Madrasah Diniyah (Madin) di Demak, Jawa Tengah, terkait denda Rp 25 juta gegara menampar anaknya inisial, D.

Sutopo, dari keluarga Siti Mualimah, mengatakan pihaknya sedang mengusut orang yang menyebarkan masalah Siti Mualimah dengan  Ahmad Zuhdi.

Sutopo mengatakan pihaknya tidak ada niat memperkeruh masalah tersebut.

Siti, mantan caleg, marah karena anaknya ditampar setelah melempar sendal ke kepala ustad Zuhdi pada April 2025 lalu.  

Siapa Siti Mualimah?

Dirangkum dari infopemilu.kpu.go.id, Siti Mualimah lahir di Demak pada 6 Mei 1988 silam.

Ia kini telah berusia 37 tahun.

Siti Mualimah belakangan diketahui sebagai calon legislatif (caleg) gagal di Pileg 2024 lalu.

Ia maju lewat partai Perindo.

Siti Mualimah bertarung di daerah pemilihan Demak 3.

Motivasi ibu satu orang anak ini menjadi anggota DPRD Demak karena ingin belajar mengemban amanah dari masyarakat.

Nasib baik belum berpihak ke Siti Mualimah.

Ia gagal jadi wakil rakyat karena hanya mengantongi 36 suara sah. 

Jumlah tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Demak Nomor 804 Tahun 202 Tentang Perubahan Atas Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Demak Nomor 803 Tahun 2024 Tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Demak Tahun 2024.

Berawal dari video viral

Masalah ini terungkap dari video viral yang diunggah sejumlah akun Instagram, seperti @fakta.indo, pada Sabtu (19/7/2025) kemarin.

Pada awal rekaman terlihat Guru Zuhdi dan Siti Mualimah tampak mendatangi secarik surat bermaterai.

Berdasarkan narasi yang beredar, disebutkan Siti Mualimah menuntut Guru Zuhdi agar membayar uang Rp25 juta, sebagai bentuk ganti rugi karena anaknya sudah ditampar.

Guru Zuhdi kemudian terpaksa menjual motornya agar bisa memberikan uang kepada Siti Mualimah.

Ia baru bisa memberikan uang Rp12,5 juta.

Hingga Minggu (20/7/2025), video tersebut sudah ditonton lebih dari ratusan ribu kali.

Warganet membanjiri kolom komentar dengan berbagai responsnya.

Tidak sedikit ikut merasa iba dengan kondisi yang dialami Guru Zuhdi.

Pada akhirnya, Guru Zuhdi bisa bernapas lega.

Mediasi dilakukan Guru Zuhdi dan Siti Mualimah berujung damai.

Pihak Siti Mualimah juga telah mengembalikan uang kepada Guru Zuhdi.

Siti Mualimah Mengaku Ketakutan

Paman D, Sutopo membenarkan Siti Mualimah sudah mendatangi rumah Guru Zuhdi di Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, pada Sabtu (19/7/2025).

Ia menyebut, Guru Zuhdi sudah memberikan maaf kepada keponakannya dan sang ibu.

“Tujuan kami ke sini minta maaf. Kedua, mau kembalikan uang Rp12,5 juta," ucap Sutopo, dikutip dari TribunJateng.com, Minggu.

Sutopo melanjutkan, kondisi Siti Mualimah dilanda ketakutan karena masalah dengan Guru Zuhdi viral lewat media sosial.

“Namanya orang perempuan, takut, apalagi diviralkan."

"Tapi, niat kami ke sini ikhlas, minta maaf pada Pak Zuhdi,” tambahnya.

Sutopo juga meluruskan informasi terkait uang yang diterima oleh pihaknya.

Bahwa tidak benar Guru Zuhdi sudah menyerahkan uang Rp25 juta.

“Yang diterima itu Rp12,5 juta. Dulu sempat disebut Rp25 juta, tapi yang sebenarnya diterima Rp12,5 juta."

"Mau saya kembalikan, tapi Pak Zuhdi legowo, tidak mau menerima. Diikhlaskan,” jelasnya.

Sutopo juga mengaku tidak mengetahui siapa yang pertama memviralkan masalah antara Guru Zuhdi dengan Siti Mualimah.

Oleh karenanya, pihaknya tidak akan tinggal diam.

"Dari pihak keluarga enggak ada yang mengunggah. Saya juga tidak tahu siapa yang memviralkan."

"Ini akan kami selidiki karena kami tidak ada niat untuk memperkeruh masalah,” tandas Sutopo.

Wagub Jateng turun tangan

Kabar yang menimpa Guru Zuhdi sudah terdengar hingga ke telinga Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin.

Ia langsung berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk memberikan edukasi dan perlindungan.

Sosok yang akrab disapa Gus Yasin ini menyatakan, guru memang bukan sosok yang sempurna. 

Namun, menegur untuk membimbing adalah bagian dari tanggung jawab mereka.

“Kalau permasalahan kecil dibesarkan, akhirnya anak yang jadi korban. Kasus ini bahkan sempat viral."

"Anak jadi takut sekolah, guru tertekan, dan nama lembaga pendidikan ikut tercoreng,” ujarnya, dikutip dari jatengprov.go.id.
 
Gus Yasin juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam pendidikan karakter anak. 

Dia menekankan, parenting adalah kerja sama antara orang tua dan sekolah, bukan saling menyalahkan.

"Menurunkan ego, saling memaafkan, dan kembali memusatkan perhatian pada misi utama pendidikan, yakni membentuk anak-anak yang beradab dan bermanfaat," tutupnya.

( Tribunlampung.co.id / Tribun-Medan.com )

Berita Terkini