Berita Terkini Nasional

Nasib Rosdewi Driver Ojol Kena Suspend Seusai Ribut dengan Konsumen Soal Pembayaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

NASIB KENA SUSPEND - Rosdewi (40) sedang berdiri di samping sepeda motor miliknya dan kardus hasil memulung, Selasa (22/7/2025).(KOMPAS.COM/ARYO TONDANG)

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jambi -  Nasib Rosdewi (40) seorang driver ojek online ( ojol) di Kota Jambi hanya dapat menangis pilu setelah menerima suspend. 

Diduga suspend tersebut gara-gara Rosdewi terlibat keributan dengan seorang konsumen pada Minggu (20/7/2025) sore.

Padahal keributan tersebut terjadi setelah Rosdewi berusaha mengkomplein pembayaran yang tak kunjung diterima dari konsumen.

Sementara Rosdewi harus mengantar pesanan kepada konsumen lainnya.

Imbas keributan ini, Rosdewi diduga dilaporkan ke pihak ojek online hingga kena suspend. 

Rosdewi yang hidup sebatang kara dan tinggal di rumah kecil jauh dari kata layak ini tidak menduga, keributannya dengan konsumen membawa dampak besar.

Dia tidak lagi bisa bekerja karena akunnya ditangguhkan sementara oleh pihak Grab.

Diduga, ini buntut videonya yang berkelahi dengan konsumen viral di media sosial.

Rosdewi (sebelumnya ditulis Rusdewi) mengatakan bahwa sejak 2016, dia sudah bekerja sebagai driver ojek online dan ini kali pertama dirinya tersandung masalah dengan konsumen.

Diduga kuat, akunnya dilaporkan oleh konsumen sehingga tidak dapat digunakan. Kini, Rosdewi yang hidup seorang diri terpaksa beralih pekerjaan.

Dia kini memilih memungut sampah hanya untuk bisa membeli makan sehari-hari. Dia tidak ada pilihan lain, selain berkeliling untuk mencari sampah dan barang rongsokan yang nantinya dijual kembali ke pengepul.

"Saya enggak pernah mau menyakiti orang, Pak. Saya cuman cari makan," kata Rosdewi, saat diwawancarai Kompas.com di kediamannya di Kota Jambi, Selasa (22/7/2025).

"Sekarang akun saya sudah di-suspend, untuk bisa makan, saya memungut sampah. Kadang sehari saya cuman dapat Rp 5.000, itu cuma saya beli sayur, nasinya saya masak," katanya.

Dia berharap pihak Grab lebih bijaksana menyikapi permasalahan yang menimpa dirinya. Menurut dia, tidak semua masalah dilimpahkan kepada driver.

Dia kemudian menceritakan bahwa selama ini dia hidup sendiri, suaminya pergi, dan anaknya sedang berada di panti asuhan. Rosdewi tak menduga, niat untuk meminta haknya justru jadi bumerang. Dia kehilangan pencaharian dan hidup dengan ketidakpastian.

"Pihak Grab tolonglah bijaksana, enggak semua itu salah driver," pintanya.

Kronologi Keributan Rosdewi menyebut peristiwa itu bermula ketika dia mendapat orderan Ayam Bakar Rempah Madu atas nama konsumen Alika Alihandra.

Setelah pesanan konsumennya selesai dikemas, Rosdewi kemudian langsung menuju ke rumah konsumennya yang berada di Perumahan Vila Kenali, Kota Jambi.

Saat itu, Rosdewi membawa dua orderan sekaligus dari orang yang berbeda. Kemudian, dia lebih dahulu mengantar pesanan milik Alika.

"Saya bawa dua pesanan makanan, waktu itu, saya dahulukan pesanan dia ini (Alika) karena dia yang pesan duluan," kata Rosdewi.

Kemudian, dia menyerahkan makanan tersebut dan meminta pembayaran melalui Qris. Namun, setelah ditunggu, transaksi pembayaran tak kunjung masuk pada pemberitahuan akun Rosdewi.

Saat itu, dia masih bersabar menunggu. "Saya bilang belum masuk, saya lihat dia memang lagi ngetik-ngetik di HP. Biasalah kan, saya pikir jaringan. Terus saya kasih lihat layar HP (akun Grab) saya, bilang belum ada masuk," katanya.

Namun, setelah ditunggu beberapa lama, pemberitahuan bahwa pembayaran telah berhasil tidak kunjung masuk ke akun Grab Rosdewi.

Dia kemudian berupaya mengonfirmasi hal tersebut kepada konsumen dan meminta agar dilakukan pembayaran secara tunai.

Namun, saat itu konsumennya tidak berkenan dan mengeklaim bahwa pesanannya sudah dibayar oleh seseorang.

Menurut Rosdewi, saat itu konsumennya tersebut memotret barcode pesanannya, kemudian dikirim ke seseorang untuk dilakukan pembayaran.

"Awalnya dia scan barcode di aplikasi saya, ternyata dia cuman fotoin. Terus dia bilang, 'Yo tunggu, saya kirim ke WA orang ini, QR mbak ini'," kata Rosdewi, mengulang pembicaraannya dengan konsumen tersebut.

Dia kemudian meminta agar konsumennya segera memastikan pembayaran tersebut. "Tapi dia bilang, 'tunggu bentar, ini mami saya, mami' katanya gitu. Tapi saya kan masih ditunggu konsumen lain, saya bilang, kalau bisa bayar pakai tunai aja, takut saya dikomplain," katanya.

Dia mengeklaim, dia harus menunggu selama 30 menit di rumah tersebut, tetapi notifikasi pembayaran tidak kunjung masuk.

Saat itu, konsumen tersebut masih sibuk dengan handphone-nya dan tampak berkomunikasi dengan seseorang.

Kemudian, konsumennya memberi tahu bahwa pembayaran telah dilakukan. Mendengar hal tersebut, Rosdewi berjalan menuju ke sepeda motornya, tetapi setibanya di sepeda motor, ternyata pembayaran belum juga dilakukan.

Rosdewi kemudian coba keluar dari akunnya untuk memastikan tidak terjadi gangguan. Namun, hasilnya masih belum dilakukan pembayaran.

Dengan kondisi itu, Rosdewi meminta kembali makanan tersebut dan memilih untuk mengantar orderan dari konsumen lainnya.

"Karena kan, kalau mau antar orderan yang kedua, orderan yang pertama harus selesai. Akhirnya, saya antar orderan kedua, saya minta maaf karena telat," katanya.

Setelah itu, dia kembali ke rumah tersebut dan memarkirkan sepeda motornya. Saat itu, dia bertemu dengan seorang pria dan meminta agar perempuan tersebut segera membayar orderannya. Namun, setelah dipanggil, konsumen tersebut tidak kunjung keluar rumah.

"Saya bilang, saya ini cuman cari makan, bayar tunai saja emangnya kenapa?" saya bilang gitu.

Inilah puncak dari keributan keduanya. Mereka saling memaki hingga akhirnya terjadi perkelahian dan viral di media sosial.

Rosdewi yang sudah menunggu lama akhirnya naik ke lantai dua rumah konsumen tersebut sehingga terjadi perkelahian.

Keributan akhirnya selesai setelah nenek dari konsumen tersebut membayar dengan uang Rp 30.000. Upaya Tanggapan Konsumen Sementara itu, Kompas.com juga berhasil menelusuri rumah konsumen tersebut.

Namun, setelah menunggu sekitar 30 menit, mereka akhirnya menyatakan tidak berkenan untuk diwawancarai dan mengaku telah melapor ke Polresta Jambi.

( Tribunlampung.co.id )

Berita Terkini