"Kalau di rumah, ketika anak udah tidur, terdiam sendiri, masih ada sedih lah."
"Karena kadang papi juga ada nginap di rumah. Dan kalau menginap di rumah, dia selalu masuk ke kamar aku gitu, kayak ngecek.
"Kalau aku belum tidur pasti dia ngobrol sama aku. Jadi masih ada rasa sedih, tapi kan harus ikhlas. Nah, perasaan itu yang masih harus aku cerna," imbuhnya.
Meski masih berusaha bangkit, Sarwendah mengaku harus bekerja dan terus melanjutkan hidupnya.
Ia pun tak mau larut dalam kesedihan.
"Dan aku juga harus bekerja, karena ya pekerjaan harus tetap berjalan dan melanjutkan hidup dari sini kan."
"Jadi enggak boleh terlalu larut (dalam kesedihan)," tandas Sarwendah.
Kronologi Ayah Sarwendah, Hendrik Lo Berpulang
Sarwendah mengungkap kronologi sang ayah meninggal dunia.
Ayahnya disebut sempat mengeluh sakit perut sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
"Nggak ada apa-apa, Papi tiba-tiba memang cuman bilang kalau perutnya sakit," kata Sarwendah, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Minggu (20/7/2025).
Setelah ditangani oleh dokter, rupanya Hendrik Lo mengidap penyakit batu empedu.
Namun ketika diperiksa lebih lanjut, kata Sarwendah, ayahnya mengalami penyakit komplikasi.
"Habis ke dokter emang dicek katanya ada batu empedu."
"Pas endoskopi ternyata ada komplikasi, jadi terakhir itu ada gagal ginjal, gagal jantung, dan terakhir gagal pernapasan," papar Sarwendah.