Keluarga Wanita Tewas di Durian Payung Tolak Autopsi, Polisi Lakukan Visum Luar

"Dan kalau dilihat luka itu cuma ada dua titik, sehingga berdasarkan keterangan saksi yang ada kita masih mendalami apa yang menjadi penyebab meninggalnya beliau," kata Kombes Pol Alfret

Mantan penyidik KPK ini mengatakan, ada dua luka yang tepat mengenai sampai tulang leher itu diduga oleh dokter bisa jadi penyebab matinya almarhumah. 

Akan tetapi tentu melihat dari autopsi, sementara pihak keluarga memohon untuk tidak melakukan autopsi. 

Ia mengatakan, dari pemeriksaan saksi tersebut almarhumah memang seorang diri di rumah pada saat kejadian, Senin (15/9/2025). 

Kemudian pukul 11.00 WIB diajak anaknya untuk keluar rumah akan tetapi almarhumah tidak berkenan ke luar rumah dan tinggal sendiri. 

"Setelah pihak keluarga pulang dari luar rumah baru dilihat nenek tersebut sudah bersimbah darah, nenek itu sakit diabetes dan asam urat," kata Kombes Pol Alfret. 

Ia mengatakan, dalam kesakitan itu almarhumah seringkali ingin mencoba bunuh diri. 

"Jadi dari pihak saksi katanya mau berusaha bunuh diri ketika dalam kesakitannya," ujarnya.

Diteruskannya, polisi belum bisa sampai kesimpulan tersebut apakah bunuh diri atau tidak. 

Akan tetapi penyidik telah melaksanakan penyelidikan tersebut. 

Kapolresta saat ditanya jurnalis apakah sebelumnya ada upaya percobaan bunuh diri, Kombes Alfret mengatakan, tidak dan tapi setiap kali dalam kesakitan itu bahwa menyampaikan keinginannya. 

Polisi tidak melakukan autopsi dan penyidik juga memgkombain dengan keterangan saksi dan visum luar terhadap kondisi almarhumah.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)