Berita Terkini Nasional

Ekskul PMR SMA Taman Siswa Bandar Lampung Torehkan Prestasi di Bidang Tandu Darurat

Tim Ekskul Palang Merah Remaja ( PMR) sekolah tersebut berhasil meraih Juara 1 dalam ajang lomba tandu darurat pada kegiatan AMUSE Al Kautsar.

Tribunlampung.co.id/Bintang Puji Anggraini
TOREHKAN PRESTASI - Ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR) SMA Taman Siswa Bandar Lampung saat memamerkan beberapa piala perlombaannya pada (12/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Ekskul PMR SMA Taman Siswa Bandar Lampung menorehkan prestasi di bidang tandu darurat.
  • Prestasi diperoleh dalam ajang lomba tandu darurat di keiatan AMUSE (Multiselection Student Event) Al Kautsar ke-XV tahun 2025.
  • Mereka berhasil membawa pulang Piala Favorit, setelah memenangkan beberapa cabang lomba sekaligus.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bandar Lampung - Ekstrakurikuler ( ekskul) Palang Merah Remaja SMA Taman Siswa menorehkan prestasi membanggakan di bidang tandu darurat. 

Tim Ekskul Palang Merah Remaja ( PMR) sekolah tersebut berhasil meraih Juara 1 dalam ajang lomba tandu darurat pada kegiatan AMUSE (Multiselection Student Event) Al Kautsar ke-XV tahun 2025.

Kegiatan itu digelar pada 23–24 Januari 2025 di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung. Tak cuma berhenti di situ, pada 7–9 Februari 2025, tim PMR SMA Taman Siswa kembali menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam Festival Skafasa 4 di SMK Farmasi Kesuma Bangsa Bandar Lampung

Mereka berhasil membawa pulang Piala Favorit, setelah memenangkan beberapa cabang lomba sekaligus, yakni tandu darurat, perawatan keluarga, dan pertolongan pertama.

Ketua PMR SMA Taman Siswa, Agrecia Astiana Gultom (17), menjelaskan bahwa semangat dan pengalaman timnya tidak datang secara instan. 

Menurutnya, mereka mulai kembali aktif mengikuti lomba tandu darurat sejak tahun 2023, setelah sempat vakum selama beberapa tahun.

“Tahun 2023 kami kembali ikut lomba tandu darurat di SMTI dan berhasil membawa pulang juara satu untuk kategori regu putri,” ujar Agrecia saat ditemui, Rabu (12/11/2025).

Dari situlah mereka mulai berpengalaman membuat tandu darurat dan semakin bersemangat mengikuti perlombaan di sekolah lain.

Agrecia menambahkan, setiap kali menghadapi lomba tandu darurat, tim PMR membutuhkan waktu 1 hingga 2 bulan untuk berlatih.

Persiapan tidak hanya berfokus pada kerapihan, tetapi juga kecepatan dan ketepatan. “Selama latihan, kami biasa memanfaatkan waktu istirahat dan sepulang sekolah,” jelasnya.

Mereka selalu menyempatkan waktu untuk melatih skill membuat tandu ini, sebab jika tidak banyak latihan maka nanti ada part sulit yang tidak bisa terselesaikan.

Ia menjelaskan alam lomba tandu darurat, hanya diberi waktu maksimal tiga menit untuk menyelesaikan tandunya. Kemudian yang dinilai bukan hanya kecepatan namun juga kerapihan dan ketepatan.

“Yang cukup sulit itu saat memasang pitel atau kain segitiga di tandunya. Karena waktunya sempit, kadang panik, dan ikatannya bisa terlepas lagi kalau kurang tepat,” ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa setelah memenangkan beberapa perlombaan, tim PMR SMA Taman Siswa semakin aktif mengirimkan perwakilan, baik putra maupun putri, ke berbagai ajang kompetisi PMR tingkat SMA di seluruh Lampung.

Selain aktif berkompetisi, anggota baru PMR juga mendapatkan pelatihan dasar mengenai kegiatan kepalangmerahan. Termasuk materi pertolongan pertama, struktur PMR, hingga cara membuat tandu darurat yang baik dan benar.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved